Lanjut cerita week-end kemaren, abis dari Grand Brilliant Palace, mampir ke Martabak HAR yang ada di bilangan Harmoni. Patokannya selepas Dunkin Hayam Wuruk, udah boleh ambil kiri tuh, letaknya persis sebelah resto Padang, rukonya kecil, hati hati kelewatan
Natz udah 'ngidam' ini sejak beberapa hari ini. Memang, bagi orang Palembang spt Natz, martabak Har itu enak banget, mungkin ada perasaan 'pulang kampung' ketika menikmatinya. Ya, walaupun ini martabak India (martabak Tambi, kata orang Palembang), asal-nya adalah dari Palembang, baca Martabak HAR Palembang (klik). Bagi bukan orang Palembang, perlu waktu beberapa kali nyicip untuk finally bilang enak (contohnya gue )
Martabak HAR ini tergolong sederhana cara bikinnya. Hanya adonan tepung yang dilebarin, trus diceplokkan 2 butir telor bebek. Kalau aslinya di Palembang ada pilihan telor ayam, di Jakarta tidak begitu, hanya telor bebek available. Setelah 2 butir telor itu dibungkus dengan adonan tepung, langsung di-'cemplung' dalam 'kubangan' minyak sampai matang. Angkat, potong potong, jadi deh.
Yang membuat istimewa adalah kuah kari-nya. Yup, martabak plain (hanya dengan telor) dicocol asik ke kuah pekat berisi potongan kentang dan (kalau beruntung) daging kambing. Dan ngga usah kuatir kehabisan cocolan, sebab diberikan kuah yang cukup dermawan untuk tiap potong martabaknya. Selain cocol, disiram di atas martabak-nya juga ngga kalah asiknya
Selain kuah kari, ada teman lain makan martabak HAR, yaitu racikan antara kecap asin, cuka dan cabe hijau potong. Kalau ini rasanya modifikasi untuk memenuhi selera orang Palembang, pake cuka soalnya
Selain berjualan martabak, sebenarnya masih ada menu (Indian Food) lainnya, seperti nasi biriyani kambing, roti cane dll. Tapi sepertinya tidak sesiap martabaknya, karena kalau melihat ke dalam, kok ngga ada tanda tanda kalau menu menu lain itu siap ya? eniwey, menu lengkapnya bisa dilihat di Multiply-nya AJNATZ klik attachmentnya di bawah.
Martabak HAR 1 porsi hanya 12K saja. Tambah daging, ayam atau kambing bisa saja, harganya menjadi lebih mahal tentunya, kisaran 15K - 38K per porsinya. Menurut gue pribadi sih, plain (dengan telur) saja cukup, karena letak kenikmatannya ada di kuah karinya...
Natz udah 'ngidam' ini sejak beberapa hari ini. Memang, bagi orang Palembang spt Natz, martabak Har itu enak banget, mungkin ada perasaan 'pulang kampung' ketika menikmatinya. Ya, walaupun ini martabak India (martabak Tambi, kata orang Palembang), asal-nya adalah dari Palembang, baca Martabak HAR Palembang (klik). Bagi bukan orang Palembang, perlu waktu beberapa kali nyicip untuk finally bilang enak (contohnya gue )
Martabak HAR ini tergolong sederhana cara bikinnya. Hanya adonan tepung yang dilebarin, trus diceplokkan 2 butir telor bebek. Kalau aslinya di Palembang ada pilihan telor ayam, di Jakarta tidak begitu, hanya telor bebek available. Setelah 2 butir telor itu dibungkus dengan adonan tepung, langsung di-'cemplung' dalam 'kubangan' minyak sampai matang. Angkat, potong potong, jadi deh.
Yang membuat istimewa adalah kuah kari-nya. Yup, martabak plain (hanya dengan telor) dicocol asik ke kuah pekat berisi potongan kentang dan (kalau beruntung) daging kambing. Dan ngga usah kuatir kehabisan cocolan, sebab diberikan kuah yang cukup dermawan untuk tiap potong martabaknya. Selain cocol, disiram di atas martabak-nya juga ngga kalah asiknya
Selain kuah kari, ada teman lain makan martabak HAR, yaitu racikan antara kecap asin, cuka dan cabe hijau potong. Kalau ini rasanya modifikasi untuk memenuhi selera orang Palembang, pake cuka soalnya
Selain berjualan martabak, sebenarnya masih ada menu (Indian Food) lainnya, seperti nasi biriyani kambing, roti cane dll. Tapi sepertinya tidak sesiap martabaknya, karena kalau melihat ke dalam, kok ngga ada tanda tanda kalau menu menu lain itu siap ya? eniwey, menu lengkapnya bisa dilihat di Multiply-nya AJNATZ klik attachmentnya di bawah.
Martabak HAR 1 porsi hanya 12K saja. Tambah daging, ayam atau kambing bisa saja, harganya menjadi lebih mahal tentunya, kisaran 15K - 38K per porsinya. Menurut gue pribadi sih, plain (dengan telur) saja cukup, karena letak kenikmatannya ada di kuah karinya...
1 komentar:
ini udah sering aku lewat di Hayam Wuruk, tp lom kesampaian coba .
pasti g cobain someday , ngiler liatnya ..
Posting Komentar