Setelah selang 1 bulan yang lalu menikmati lezatnya menyantap seafood di Bandar Djakarta Serpong, dgn suasana saung nan santai, kini AjNatz kembali bertualang ke resto yang sama, namun yang ini lokasinya di pinggir pantai Ancol, Jakarta Utara... Ya, kali ini bersantap Bandar Djakarta di tempat orisinalnya, tempat dimana masakan ikan, udang, cumi dan kepiting, seharusnya berasal... (tepi) laut ... !!
Siang itu puanasnya ajubile (36 derajat !). Memang Jakarta hari hari ini panasnya memuncak, untungnya semilir angin pantai mampu mengusir panas dan mencegah lebih banyak lagi keringat yang mengucur. Siang itu walaupun panas menyengat, resto ini tetap ramai, terlihat pula beberapa meja diisi warga negara asing (bule) dengan keluarga atau mungkin kerabatnya. Memang tempat yang sangat representatif untuk mengadakan jamuan. Kantor gue aja pernah menjadikan tempat ini sebagai tempat jamuan makan malam saat kunjungan Finance Manager se-Asia Pacific, dan mereka semua mengaku suka tempat ini. Pinggir pantai... makanan lezat.... matahari terbenam... pokoknya eksotis banget
Ini kali kedua AjNatz kemari. Waktu pertama kali, pada saat Natz sedang hamil Kelly, kita bersantap romantis berdua sambil menatap matahari tenggelam di ujung laut itu. Menampakkan siluet pohon kelapa dan peselancar dengan latar belakang matahari merah yang eksotis. Apalagi waktu itu duduk di meja yg khusus dibuat menjorok ke laut. Dan meja itu sangat special karena satu satunya disitu. Sayang banget semua fotonya hilang akibat kesalahan waktu mindain foto Inilah meja itu... siang itu sih ngga ada yang dudukin, puanas bow hahahaha... Kebayang ngga, matahari perlahan memerah dan tenggelam di dekat pohon kelapa di sana...
Ah, sudah ah bernostalgianya Now we talking about the food !!!!
Siang itu, karena yang bersantap cukup banyak (celebrating ultah Papa Natz), semua 6 orang dewasa dan 2 balita (termasuk Kelly), pesanannya pun dalam jumlah dan macam yang cukup banyak dan menggiurkan... Makanan sebanyak itu, tidak mengherankan kalau tadinya Natz perkirakan akan habis 700ribu, gue malah menebak 1 juta
Tahu Ondel Ondel
Sebagai makanan pembuka ini cocok banget. Tahu dengan lapisan tepung yang garing, dalamnya isi wortel, lobak, kol dan seledri. Dengan cocolan sambel merah yang kental, nikmat bukan main sebagai makanan pembuka siang itu yang kebetulan udah keroncongan
Udang api goreng kering dengan bawang putih
Ini mengulang pesanan waktu di Serpong. Masih terngiang ngiang enaknya, disini pesannya 2 porsi Dan, memang tidak kecewa ! Rasa nikmatnya sama dengan bayangan kelezatan menyantap terakhir kali. Garing, wangi, gurih wuihhh deh pokoknya
Kerang Hijau Saos Padang
Maknyussss nih... sluuurrrrp slurrrp deh menikmati kerang yang masih menempel di cangkangnya itu, disedot langsung dengan kuah saos padangnya yang asin & pedas. Asin dan pedasnya lebih mantap lagi dengan sejumput nasi putih yang diambil dengan tangan... nyam nyam...
Ikan Kuwe Bakar
Sengaja kita pilih yang agak besar, yang diatas meja kita ini beratnya 1 kg Wuenaaaakkk banget !!! bumbunya meresep ke dalam dagingnya yang tebal dan gurih. Manisnya juga pas. Dicocol dengan sambel terasi atau kecap manis dengan potongan cabe segar dan bawang merah sama sensasinya... Sampai kita minta sambel kecapnya lagi berkali kali
Kangkung cah Terasi
So-so lah, ngga ada yang istimewa dari kangkung ini walaupun ngga bisa dibilang ngga enak. Yah, sekedar pelengkap menu aja, yang penting ada sayurannya
Udang Cabe Pete
Udang pancet sedang dimasak gulai cabe dan diberi potongan pete. Dalam benak sih, masakan ini harusnya enak. What could posibly go wrong with udang, cabe, dan pete ? Should be very easy to create delicious menu from those... Ternyata ngga selamanya benar... Yang ini nothing special. Seperti kurang rasa di sana sini. Pedasnya kurang pedas, asinnya kurang asin, petenya kurang pete... Pokoknya under-expectation deh
Ikan Kerapu Tim
Ini juga mengecewakan Pesennya 2 porsi lagi Harusnya juga masakan yang gampang dibikin enak. Kuah-nya sih enak, tapi entah mengapa daging ikannya ngga berasa bumbu sama sekali... Biasanya ikan tim bumbunya meresap dan guirih di daging ikannya. Ini seperti dimasak terpisah, lalu ditata di atas wadah saji. Wadah saji-nya sih cukup unik. Berbentuk ikan dan dibawahnya diberi arang agar tetap hangat. Tapi percuma deh, hangat juga kalau kurang sip, tetep aja mengecewakan
Udang Rebus
Udang pancet ukuran sedang yang direbus doang. Ternyata enak banget, lebih enak dari Udang cabe pete di atas. Enak lagi dicocol dengan sambel cabe merah atau sambal kecapnya... wuih.. gurih dan mantap enak
Cumi Bakar
Terakhir, cumi bakar. Ini juga cumi besar mirip cumi bangka. Bakarnya agak gosong sih, tapi ngga mengurangi nikmatnya. Cocol sambel jadi tambah maknyuusss... Kenyel kenyel enak, tapi buat ortu terlalu keras katanya...
Ternyata, untuk semua menu diatas, pas bill-nya datang... 'hanya' 390ribuan, belum ada setengah dari perkiraan gue Coba kalo punya KK Permata atau Niaga, bisa lebih murah lagi karena ada promo diskon 30%. Sayang, dari KK yang seabrek di dompet gue, kok keduanya gue ngga punya ya????
Habis santap puas, kecuali AjNatz dan Kelly, semua nyewa perahu untuk berkeliling pantai ancol itu. Harga sewa 30ribu 1 keluarga digabung dengan keluarga lain. Kalau mau sendirian, 50ribu. Kapasitas kapal sekitar 10 penumpang. Selain panas, Kelly juga habis makan bubur, jadi takutnya terguncang guncang... Waktu luang dimanfaatkan gue untuk foto foto
Setelah itu baru mengunjungi pasar ikannya (karena datang belakangan AjNatz nyampe langsung makan ). Konsepnya sama dengan Bandar Djakarta Serpong, malahan Bandar Djakarta Serpong yang membawa konsep di Ancol ini ke sana. Konsepnya pasar ikan, dimana kita memilih seafood pilihan kita dalam bentuk segar (belum diolah), ada yang sudah mati, ada juga yang betul2 fresh karena masih hidup, tentu harga keduanya berbeda. Dibanding dengan Serpong, disini lebih lengkap, banyak pilihan dan juga lebih fresh.
Seperti halnya waktu terakhir AjNatz ke sini (Ancol), promo di bawah ini masih sama. Waktu itu, seinget gue, kita pas diskon udang pancet, berarti datangnya hari Selasa
Wah, tiap kali ke Bandar Djakarta memang banyak cerita .... Gimana ngga??? seperti postingan status gue di FB: "what a perfect lunch: cozy place, delicious food, and reasonable price..." gue belum bilang gratis ya... he he he
2 komentar:
penasaran krn lom kesampaian dicobain , krn g ga gitu doyan seafood . liat Udang cabe ember kalah matapp ama bikinan nyokap . he222
tapi masuk daptar tunggu g koq , he22
yang dijagokan disini lebih ke suasananya Ven, kalo soal rasa, enak sih, tapi gue yakin kalah deh sama Wiro Sableng. Untuk tempat yang cukup elite, harganya boleh dibilang "membumi" :)
Posting Komentar