Lanjut cerita Seoul City Tour 21 Nov 2009... Sebenarnya banyak tempat yang disinggahi oleh tour bus ini, mostly wilayah Seoul bagian utara, karena disitulah letak kota lama Seoul (Selatan sudah menjadi pusat kota baru dan pusat perekonomian modern). Dalam satu hari ada banyak bus dengan rute sama. Asal sudah beli tiket seharga KRW 10,000 di awal perjalanan, kita bebas turun dimanapun dan naik lagi untuk tujuan berikutnya, asal menunjukkan tiket tsb.
Jam sudah menunjukkan jam 2 lewat, oleh temen kita orang Korea, kita disarankan mengunjungi Gyeongbokgung (istana raja), Insadong (tempat hang-out bule bule), Myongdong (traditional village) dan Samchungdong, selain tempat yang sebelumnya sudah kita singgahi. Namun, karena keterbatasan waktu, kita menetapkan hanya Samchungdong dan Gyongbokgung saja next destination kita. Samchungdong katanya daerah yang apik. Jalan jalan kecil nan asri yang banyak resto dan cafe. Langsung terpikir, wah, pasti kayak Kemang kalo di Jakarta
Rencana-nya adalah singgah ke Samchungdong untuk (late) lunch, kemudian lanjut ke Istana, karena tempatnya saling berdekatan. Namun, di tengah jalan, si tour guide di dalam bus menginformasikan bahwa istana buka sampai jam 16.30 saja. Ow-ow... padahal perjalanan ke sana masih sekitar 1 - 1.5 jam lagi Maka, waktu sampai disana sekitar jam 15.30, kita pun melupakan lunch (yang sebenarnya sudah sangat terlambat), dan langsung masuk ke Istana aja...
Sebelum sampai di istana, sempat melintas di Dongdaemun Market (yang hari Rabu lalu kita singgahi, rencana malam ini kita habiskan disana sebelum ke nginap di airport ), dan Changgyeonggung (istana musim panas -> salah satu world heritage oleh UNESCO), Cheongwadae (The Blue House - kantor Presiden). Yang terakhir ini, memang bagunannya berwarna biru, dan gue pikir bisa turun foto, ternyata bus-nya ngga berhenti disitu. Nah, dari situ sebenarnya udah berhadap hadapan dengan kompleks istana Gyeongbokgung, hanya saja pintu masuknya masih belok kanan, dan berhenti di muka National Folks Museum. Disitulah pintu gerbang Museum itulah kita turun.
Masuk ke lokasi Museum, disambut dengan pepohonan rindang di kiri kanan jalan masuk. Berbelok ke kanan, ada sebuah pagoda, nah di dalam pagoda itulah museumnya berada. Banyak sekali turis asing di sana, siang / sore itu mostly turis dari China. Tour guide-nya udah teriak teriak dalam bahasa mandarin, nyuruh pada ngumpul, karena sebentar lagi acara dimulai. Entah acara apa itu, gue suppossed ada semacam show di dalam gedung museum yang digelar setiap jam tertentu. Dan gue suppossed gratis Sayangnya, kita ngga ada waktu untuk show itu, keburu instananya tutup
Info dari tour guide di dalam bus, National Folks Museum dan Gyeongbokgung ada di dalam kompleks yang sama. Jadi, melewati lokasi museum bisa menuju ke lokasi istana. Tapi info ini cukup 'menyesatkan', terutama bagi turis asing (yg totally asing) kayak kita ini Setelah bayar KRW 3,000 per-orang di loket masuk istana, kita memutar mutar di lokasi yang bukan merupakan main building dari istana. Kita jadi mikir, istana-nya mana? kok begini begini aja, kayak rumah rumah tinggal dan peristirahatan jaman dulu. Tidak ada tanda tanda istananya? Jadi kalau masuk dari National Folks Museum, bukan langsung ketemu main palace-nya, tapi 'main main' dulu di rumah rumah raja dan ponakan, selir selir, tempat raja bobo bobo siang dan mandi mandi siang...
Tapi pemandangannya sangat amat memukau dan tidak mengecewakan....
Air yg tenang membuat bayangan spt cermin di kolam
Bagian bagian istana yang lain:
warna warni khas Korea
mesranya... jadi pengen ihik ihik
bisa coba traditional costume gratis, penuh dgn turis turis asal china tuh
Puas foto foto, dan batere kamera pun mulai sekarat Baru deh nemu istana utamanya!!!... dan baru nyadar, kita masuk lewat pintu belakang... Pintu depannya megah... dan akan jauh lebih megah lagi, karena lagi dipugar... Ini dia istana utamanya... awas ada orang narsis disitu
Ini gerbang kedua-nya. Total ada 3 gerbang, gerbang utama (paling depan) sedang dipugar
Kelar dari sini, udah hampir jam 5 sore... perut-pun udah sangat amat memelas minta diisi... Maka dengan segera kita mencari jalan menuju SamChungdong untuk makan siang merangkap makan malam. Ditengah kondisi perut yang meronta ronta, pake acara salah jalan segala, sampai muter muter cari jalan keluarnya
Dalam keadaan lapar berat... pas nyampe di Samchungdong road, malah takjub takjub melihat betapa asri dan menariknya jalan itu. Jalannya kecil, kiri kanan banyak bangunan tua yang dijadikan cafe/resto. Di gang gang sempitnya malah lebih memukau lagi. Terlihat beberapa remaja Seoul yang membawa peralatan foto mutakhir: kamera profesional yg moncongnya panjang panjang, tripot, dan remaja putri yang dengan segala aksesoris pakaiannya siap menjadi objek foto alias model. Tempatnya memang cocok untuk orang hunting foto... Lapar?? jadi lupa sejenak !! Kalau saja batere Ixus 950 gue ngga sekarat, pasti lebih banyak lagi foto diambil Narsis??? teutep !! walaupun dalam keadaan lapar berat dan batere sekarat
Habis bernarsis narsis ria baru inget belum makan !! Jam 6 malam lewat, waktu Korea, baru deh kasak kusuk nyari resto untuk lunch sekaligus dinner. Daripada pusing pusing, pilihan jatuh pada sebuah chinese restaurant bertajuk "QuoLai", artinya: Datanglah kemari !! Diantara kedai cafe yang amat marak disitu, pilihan disaat super lapar yang paling masuk akal memang disini
Menu yang kita pesen standard... satandard orang laper maksudnya Sop jagung kepiting, sapo tahu seafood, babi saos asam manis, dan nasi goreng seafood dan mie goreng, masih tambah nasi putih lagi note: itu untuk berdua aja lho, dan porsi di Korea besar besar !
Boleh dibilang chinese food kali ini lebih enak dari yang di Jakie's Kitchen (resto-nya Jackie Cen). Apa karena lapar beratsss ya??
Kelar makan kenyang kayak uler (hehehe), berakhirlah city tour hari ini. Kita kembali ke muka National Folks Museum untuk nunggu city tour bus untuk kembali ke GwaHwamun (tempat start awal kita). Rencananya, dari sana, kita mau menuju (lagi) ke Dongdaemun, tempat belanja, yang konon buka sampai jam 4 pagi, so, mau sampai jam berapa pun kita disana, ngga masalah, daripada kita buru buru ke bandara... Niat-nya, kita belanja sampai cape (dalam hal ini bukan stamina badan aja, tapi juga dompet ) trus ke bandara langsung tidur he he he
Sampai di GwaHwamun, masih sempet muter muter sebelum ke subway-nya. Bernard sempet ke tempat peringatan Perang Korea. Disitu ada semacam pameran lukisan dan foto foto perang, juga ada bendera bendera yang membantu Korsel dalam perang Korea itu. Salah satunya ada bendera Indonesia
Di bawah, menuju subway, ada pajangan pajangan maskot kota Seoul, Haechi... wujudnya seperti Singa, tapi dengan wajah yang tersenyum...
Habis itu kita langsung naik subway ke Dongdaemun, udah sekitar jam 8 malam. Di Dongdaemun, belanja lagi hua ha ha
Ngga banyak lagi sih yang dibeli... cuma Korean Hair Band buat si Kelly. Ikat rambut dan baju hangat buat Natz Trus baju kaos bergambar bendera Korea buat gue dan Papa bahan kaosnya adem banget, KRW 10,000 satu nya ngga boleh tawar Pas beli kaos itu, ketemu orang Indonesia, bisa bahasa Korea, dia beli kaos juga buat anak anak dan tanpa nawar... berarti memang ngga bisa nawar ya wong Korean spoken aja ngga bisa nawar, begitu ya kira kira Tapi ni 2 orang Indonesia rada sombong, diajak ngomong Indonesia malah males malesan, sontoloyo... males banget sama orang yang nasionalisme-nya tipis
Ini foto Kelly lagi pake Hairband, Kaos dan rok oleh oleh Papanya dari Korea, cuantik bener anak Papa
Ohya, saking banyaknya belanjaan (+belanjaan tadi pagi dan belanjaan bernard yg mostly baju dingin tebel tebel), akhirnya gue mutusin beli 1 tas buat nampung barang barang belanjaan itu... 1 tas yang ngga begitu bagus, tas tenteng, cost me KRW 25,000 (IDR 250K)
Habis berbelanja (habis energi dan dompet juga mengering...), kita sempet jalan seputaran Dongdaemun. dan ini ada foto sang 'Gerbang Timur yang Agung/Besar' itu. Dalam bahasa Inggris, Dongdaemun diterjemahkan menjadi 'Great East Gate'. Dong = Timur, Dae = Besar, Mun = Pintu, lafalnya mirip sekali dengan bahasa khek sehari hari yang gue pakai buat ngobrol sama Papa Mama
Itu jempretan terakhir malam itu, sebelum batere Ixus950 gue bener bener off Lalu gue dan Bernard menghabiskan waktu di Lotteria, kedai burger yang mirip sekali dengan McD, baik model kedainya maupun tulisannya yg didominasi meran dan lis kuning. Disana minum doang, habis minum, balik ke Hotel pake subway (karena baru jam 11an, subway terakhir jam 1/2 12 malam). Dari hotel cuma ambil bagasi aja karena udah check in dari pagi. Minta dipanggilkan taxi lalu langsung menuju bandara di Incheon.
Bye bye Seoul... hari yang indah, penuh petualangan dan excitement yang luar biasa. Sungguh, hanya kota Seoul saja ngga cukup di kelilingi satu hari. Butuh 2 hari kalau mau benar benar puas... dan Seoul City tour adalah pilihan cerdas yang paling ekonomis Dari brosur hotel, untuk city tour lengkap dengan tour guide yg nempel kita ke mana mana (dan ngga termasuk makan, tiket di tempat wisata dan tips) bisa cost you KRW 80,000 (IDR 800K) dan itu udah yang paling murah !
Makanya untung banget ada Seoul City Tour Bus... Love it... bule bule aja tour-nya pake ini, ngga ada alasan buat kita untuk pake tour yg lebih mahal...
Next: Bermalam di one of the best airport in the world !
Jam sudah menunjukkan jam 2 lewat, oleh temen kita orang Korea, kita disarankan mengunjungi Gyeongbokgung (istana raja), Insadong (tempat hang-out bule bule), Myongdong (traditional village) dan Samchungdong, selain tempat yang sebelumnya sudah kita singgahi. Namun, karena keterbatasan waktu, kita menetapkan hanya Samchungdong dan Gyongbokgung saja next destination kita. Samchungdong katanya daerah yang apik. Jalan jalan kecil nan asri yang banyak resto dan cafe. Langsung terpikir, wah, pasti kayak Kemang kalo di Jakarta
Rencana-nya adalah singgah ke Samchungdong untuk (late) lunch, kemudian lanjut ke Istana, karena tempatnya saling berdekatan. Namun, di tengah jalan, si tour guide di dalam bus menginformasikan bahwa istana buka sampai jam 16.30 saja. Ow-ow... padahal perjalanan ke sana masih sekitar 1 - 1.5 jam lagi Maka, waktu sampai disana sekitar jam 15.30, kita pun melupakan lunch (yang sebenarnya sudah sangat terlambat), dan langsung masuk ke Istana aja...
Sebelum sampai di istana, sempat melintas di Dongdaemun Market (yang hari Rabu lalu kita singgahi, rencana malam ini kita habiskan disana sebelum ke nginap di airport ), dan Changgyeonggung (istana musim panas -> salah satu world heritage oleh UNESCO), Cheongwadae (The Blue House - kantor Presiden). Yang terakhir ini, memang bagunannya berwarna biru, dan gue pikir bisa turun foto, ternyata bus-nya ngga berhenti disitu. Nah, dari situ sebenarnya udah berhadap hadapan dengan kompleks istana Gyeongbokgung, hanya saja pintu masuknya masih belok kanan, dan berhenti di muka National Folks Museum. Disitulah pintu gerbang Museum itulah kita turun.
Masuk ke lokasi Museum, disambut dengan pepohonan rindang di kiri kanan jalan masuk. Berbelok ke kanan, ada sebuah pagoda, nah di dalam pagoda itulah museumnya berada. Banyak sekali turis asing di sana, siang / sore itu mostly turis dari China. Tour guide-nya udah teriak teriak dalam bahasa mandarin, nyuruh pada ngumpul, karena sebentar lagi acara dimulai. Entah acara apa itu, gue suppossed ada semacam show di dalam gedung museum yang digelar setiap jam tertentu. Dan gue suppossed gratis Sayangnya, kita ngga ada waktu untuk show itu, keburu instananya tutup
Info dari tour guide di dalam bus, National Folks Museum dan Gyeongbokgung ada di dalam kompleks yang sama. Jadi, melewati lokasi museum bisa menuju ke lokasi istana. Tapi info ini cukup 'menyesatkan', terutama bagi turis asing (yg totally asing) kayak kita ini Setelah bayar KRW 3,000 per-orang di loket masuk istana, kita memutar mutar di lokasi yang bukan merupakan main building dari istana. Kita jadi mikir, istana-nya mana? kok begini begini aja, kayak rumah rumah tinggal dan peristirahatan jaman dulu. Tidak ada tanda tanda istananya? Jadi kalau masuk dari National Folks Museum, bukan langsung ketemu main palace-nya, tapi 'main main' dulu di rumah rumah raja dan ponakan, selir selir, tempat raja bobo bobo siang dan mandi mandi siang...
Tapi pemandangannya sangat amat memukau dan tidak mengecewakan....
Air yg tenang membuat bayangan spt cermin di kolam
Bagian bagian istana yang lain:
warna warni khas Korea
mesranya... jadi pengen ihik ihik
bisa coba traditional costume gratis, penuh dgn turis turis asal china tuh
Puas foto foto, dan batere kamera pun mulai sekarat Baru deh nemu istana utamanya!!!... dan baru nyadar, kita masuk lewat pintu belakang... Pintu depannya megah... dan akan jauh lebih megah lagi, karena lagi dipugar... Ini dia istana utamanya... awas ada orang narsis disitu
Ini gerbang kedua-nya. Total ada 3 gerbang, gerbang utama (paling depan) sedang dipugar
Kelar dari sini, udah hampir jam 5 sore... perut-pun udah sangat amat memelas minta diisi... Maka dengan segera kita mencari jalan menuju SamChungdong untuk makan siang merangkap makan malam. Ditengah kondisi perut yang meronta ronta, pake acara salah jalan segala, sampai muter muter cari jalan keluarnya
Dalam keadaan lapar berat... pas nyampe di Samchungdong road, malah takjub takjub melihat betapa asri dan menariknya jalan itu. Jalannya kecil, kiri kanan banyak bangunan tua yang dijadikan cafe/resto. Di gang gang sempitnya malah lebih memukau lagi. Terlihat beberapa remaja Seoul yang membawa peralatan foto mutakhir: kamera profesional yg moncongnya panjang panjang, tripot, dan remaja putri yang dengan segala aksesoris pakaiannya siap menjadi objek foto alias model. Tempatnya memang cocok untuk orang hunting foto... Lapar?? jadi lupa sejenak !! Kalau saja batere Ixus 950 gue ngga sekarat, pasti lebih banyak lagi foto diambil Narsis??? teutep !! walaupun dalam keadaan lapar berat dan batere sekarat
Habis bernarsis narsis ria baru inget belum makan !! Jam 6 malam lewat, waktu Korea, baru deh kasak kusuk nyari resto untuk lunch sekaligus dinner. Daripada pusing pusing, pilihan jatuh pada sebuah chinese restaurant bertajuk "QuoLai", artinya: Datanglah kemari !! Diantara kedai cafe yang amat marak disitu, pilihan disaat super lapar yang paling masuk akal memang disini
Menu yang kita pesen standard... satandard orang laper maksudnya Sop jagung kepiting, sapo tahu seafood, babi saos asam manis, dan nasi goreng seafood dan mie goreng, masih tambah nasi putih lagi note: itu untuk berdua aja lho, dan porsi di Korea besar besar !
Boleh dibilang chinese food kali ini lebih enak dari yang di Jakie's Kitchen (resto-nya Jackie Cen). Apa karena lapar beratsss ya??
Kelar makan kenyang kayak uler (hehehe), berakhirlah city tour hari ini. Kita kembali ke muka National Folks Museum untuk nunggu city tour bus untuk kembali ke GwaHwamun (tempat start awal kita). Rencananya, dari sana, kita mau menuju (lagi) ke Dongdaemun, tempat belanja, yang konon buka sampai jam 4 pagi, so, mau sampai jam berapa pun kita disana, ngga masalah, daripada kita buru buru ke bandara... Niat-nya, kita belanja sampai cape (dalam hal ini bukan stamina badan aja, tapi juga dompet ) trus ke bandara langsung tidur he he he
Sampai di GwaHwamun, masih sempet muter muter sebelum ke subway-nya. Bernard sempet ke tempat peringatan Perang Korea. Disitu ada semacam pameran lukisan dan foto foto perang, juga ada bendera bendera yang membantu Korsel dalam perang Korea itu. Salah satunya ada bendera Indonesia
Di bawah, menuju subway, ada pajangan pajangan maskot kota Seoul, Haechi... wujudnya seperti Singa, tapi dengan wajah yang tersenyum...
Habis itu kita langsung naik subway ke Dongdaemun, udah sekitar jam 8 malam. Di Dongdaemun, belanja lagi hua ha ha
Ngga banyak lagi sih yang dibeli... cuma Korean Hair Band buat si Kelly. Ikat rambut dan baju hangat buat Natz Trus baju kaos bergambar bendera Korea buat gue dan Papa bahan kaosnya adem banget, KRW 10,000 satu nya ngga boleh tawar Pas beli kaos itu, ketemu orang Indonesia, bisa bahasa Korea, dia beli kaos juga buat anak anak dan tanpa nawar... berarti memang ngga bisa nawar ya wong Korean spoken aja ngga bisa nawar, begitu ya kira kira Tapi ni 2 orang Indonesia rada sombong, diajak ngomong Indonesia malah males malesan, sontoloyo... males banget sama orang yang nasionalisme-nya tipis
Ini foto Kelly lagi pake Hairband, Kaos dan rok oleh oleh Papanya dari Korea, cuantik bener anak Papa
Ohya, saking banyaknya belanjaan (+belanjaan tadi pagi dan belanjaan bernard yg mostly baju dingin tebel tebel), akhirnya gue mutusin beli 1 tas buat nampung barang barang belanjaan itu... 1 tas yang ngga begitu bagus, tas tenteng, cost me KRW 25,000 (IDR 250K)
Habis berbelanja (habis energi dan dompet juga mengering...), kita sempet jalan seputaran Dongdaemun. dan ini ada foto sang 'Gerbang Timur yang Agung/Besar' itu. Dalam bahasa Inggris, Dongdaemun diterjemahkan menjadi 'Great East Gate'. Dong = Timur, Dae = Besar, Mun = Pintu, lafalnya mirip sekali dengan bahasa khek sehari hari yang gue pakai buat ngobrol sama Papa Mama
Itu jempretan terakhir malam itu, sebelum batere Ixus950 gue bener bener off Lalu gue dan Bernard menghabiskan waktu di Lotteria, kedai burger yang mirip sekali dengan McD, baik model kedainya maupun tulisannya yg didominasi meran dan lis kuning. Disana minum doang, habis minum, balik ke Hotel pake subway (karena baru jam 11an, subway terakhir jam 1/2 12 malam). Dari hotel cuma ambil bagasi aja karena udah check in dari pagi. Minta dipanggilkan taxi lalu langsung menuju bandara di Incheon.
Bye bye Seoul... hari yang indah, penuh petualangan dan excitement yang luar biasa. Sungguh, hanya kota Seoul saja ngga cukup di kelilingi satu hari. Butuh 2 hari kalau mau benar benar puas... dan Seoul City tour adalah pilihan cerdas yang paling ekonomis Dari brosur hotel, untuk city tour lengkap dengan tour guide yg nempel kita ke mana mana (dan ngga termasuk makan, tiket di tempat wisata dan tips) bisa cost you KRW 80,000 (IDR 800K) dan itu udah yang paling murah !
Makanya untung banget ada Seoul City Tour Bus... Love it... bule bule aja tour-nya pake ini, ngga ada alasan buat kita untuk pake tour yg lebih mahal...
Next: Bermalam di one of the best airport in the world !
1 komentar:
poto nya bgs yah , itu istana sering dipake shooting pelem korea . si Kelly lucu sekali ..
Posting Komentar