Jam 11 gue sampai di RS Hermina Daan Mogot. Mendarat di Bandara Soekarno Hatta, langsung naik taxi menuju RS. Kamar 207, terbaring lunglai Kelly kecil dengan infus terpasang. Gue memang sengaja ambil penerbangan paling pagi, Jumat, 20 Feb 2009, begitu dapat kabar dari Natz kalo Kelly diopname di RS. Ranjang RS tampak terlalu besar untuk Kelly yang baru 3 bulan.
Hari Jumat itu, bergantian antara Mama Natz, Natz, gue dan Fitri (pembantu) yang jagain Kelly sambil sesekali menggendong dia. Karena sakit, jadi lebih manja dari biasanya dan ngga mau lepas dari gendongan. Selain obat dari dokter Adi, Kelly dibantu penyembuhannya dengan inhalasi (uap) yang diberikan 3 kali sehari selama di RS.
Untungnya, hari Sabtu, dokter Adi menyatakan Kelly bisa keluar hari itu juga. Senangnya. Tapi rumah harus bersih, supaya Kelly ngga terkena lagi. Dan masih harus kontrol dokter 2 - 3 hari lagi. Termasuk setiap hari harus di-inhalasi.
Menurut diagnosa dokter, Kelly terjangkit RSV (Respiratory Sencytial Virus) yang menyerang saluran pernapasan. Penyakit ini memang rentan untuk anak umur dibawah 6 bulan. Virus ini bisa berpindah melalui ciuman dan juga bisa menempel di meja dan terutama boneka yang ada di rumah. Nyesel juga sih sering banget ajak Kelly keluar rumah (tiap week-end). Juga AC rumah ngga pernah dicuci, boneka berserakan, juga seprei dan bed cover jarang diganti. Semua itu menambah berat penyakit Kelly.
Kronologi:
Sabtu 14 Feb 2009
Pulang dari La Piaza, mampir di ayam bakar dekat bandara. Mungkin ini penyebab paling utama. Karena tempat jualannya sangat tidak hieginis walaupun makanannya enak. Malamnya, Kelly mulai batuk kecil yang kita kira batuk biasa.
Minggu 15 Feb 2009
Masih kita kira batuk biasa, apalagi pagi itu sarapannya nasi uduk yang pedes banget, curiganya ASI Natz 'terkontaminasi' sambel pedes itu. Karena ngga curiga penyakit berat, gue tidak mengubah jadwal berangkat ke Makassar keesokan harinya.
Senin 16 Feb 2009
Kelly genap 3 bulan hari ini. Batuknya makin parah. Sehingga dibawa ke dokter Bachtiar, specialis anak. Sengaja kita tidak ke dokter Elvira (dokter yg menangani Kelly sebelumnya karena salah kasih jadwal imunisasi). Dokter Bachtiar menyalahkan susu yg selama ini dikonsumsi Kelly (Nan H.A.1) sebagai penyebab batuknya. Kita pikir benar juga, karena napas Kelly memang suka tersumbat walaupun ngga parah, kita pikir ini komulatif dari itu, lendir menyumbat pernapasannya. Akhirnya ganti susu ke Nutrilon soya, atas saran dokter Bachtiar.
Kamis 19 Feb 2009
Malam, napas Kelly tersumbat, hampir ngga bisa napas, sehingga nangis sampai ngga keluar suara. Untung Mama Natz bekas perawat, jadi bisa ngasih pertolongan pertama yaitu disedot (mouth to mouth) lendir dari mulut Kelly. Malam itu juga dibawa ke RS (IGD - karena udah malam). Infus pun dipasang. Kelly nangis sejadi jadinya pada saat dipasang infus selama 2 jam! Butuh 3 perawat untuk megangin dan pasang infusnya.
Malam itu juga masuk kamar 207 untuk dirawat intensif.
Sementara gue yang mendengar kabar itu, langsung nyari tiket pesawat untuk penerbangan paling pagi untuk Jumat.
Jumat 20 Feb 2009
Mulai penyembuhan dengan inhalasi, dengan dokter Satrio (sangat simpatik). Atas saran dokter Satrio, kita pindah dari dokter Bachtiar ke dokter Adi, yang katanya lebih enak diajak konsultasi. Dokter Satrio juga mempertanyakan kenapa menyarankan pindah susu ke soya? Hal itu membuat Kelly susah berak dan menghambat penyembuhan secara inhalasi, yang lendir (dahaknya) bisa keluar melalui berak. Susu pun kembali ke Nan H.A.1
Gue sampai RS jam 11 (langsung dari Bandara) dan mendapati Kelly tertidur lunglai. Malam itu gue, Natz dan Fitri gantian berjaga.
Sabtu 21 Feb 2009
Dokter Adi kontrol siang, dan langsung menyatakan bisa rawat jalan aja. Asal inhalasi diteruskan. Malam itu tidur di rumah Mama Natz (kamar Natz).
Minggu 22 Feb 2009
Kontrol ke dokter Adi dan inhalasi lanjutan. Setelah di cek dokter Adi, langsung minta kita untuk inhalasi 2 kali - 3 kali sehari. Dokter Satrio juga bilang kok tambah parah dari pas keluar RS? Kita mensinyalir kamar Natz yang tidak bersih, AC dan horden yang tidak pernah dicuci. Namun dokter Satrio masih menyatakan cukup sehari sekali.
Minggu sore itu yang inhalasi banyak banget. Dan anak anak yang diinhalasi hampir semuanya nangis sampai menjerit jerit. Kelly sih cukup anteng, bahkan beberapa kali sampai tertidur. Inhalasi (uap) tidak ada rasa apa apa, hanya saja, mungkin anak kecil tidak suka karena di bekap dengan alat pernapasan begitu, kesannya serem.
Senin 23 Feb 2009
Pagi pagi inhalasi lanjutan. Dokter Satrio meminta untuk mulai sehari 2 kali, biar cepet sembuh. Ditambah obat racik dari dokter Adi.
Selasa 24 Feb 2009
Keadaan Kelly makin membaik dan sudah bisa diajak bercanda. Bahkan suka manggil manggil suster/dokter kalau dicuekin. Benar benar lucu. Setiap habis inhalasi, dipijat pijat. Ada juga suster yang baik yang ngajarin cara yg baik nelungkupin bayi. Katanya harus sering sering ditelungkupin agar pernapasannya makin baik. Setiap habis ditelengkupin, suka keluar reak yang kentel, dan banyak.
Rabu 25 Feb 2009
Jauh makin baik. Rabu malam, kontrol dokter Adi, dokter bilang sudah sembuh total, obat pun tidak dilanjutkan lagi, Kelly hanya diberi vitamin yang dicampurkan ke susu 2 hari sekali. Dokter Satrio pun menyatakan inhalasi cukup satu kali lagi (Kamis pagi). Bunyi 'ngik' di saluran napas pun sudah ngga terdengar. Setiap kali kontrol dokter Satrio, diperdengarkan suara napas Kelly melalui steteskop. Awal awal saluran pernapasan bawah masih 'ngik'. Belakangan suara 'ngik' hanya terdengar di saluran pernapasan atas, sampai hilang sama sekali.
Kamis 26 Feb 2009
Inhalasi terakhir. Seringnya inhalasi, dokter, para suster dan kepala bagian fisioterapi anak sampai hafal setiap kali Kelly datang. "Kelly..." selalu dipanggil. "Kamu ndut banget...". Sampai terakhir terakhir sering 'ngobrol' sama Kelly. Lucu, Kelly juga 'nyahut' soalnya.
Lega deh, si Kecil udah sembuh total sekarang. Giliran kita nih yang remuk tulangnya he he, jagain dia terus. Senin bahkan sempet panggil mbok pijet he he. Hari ini (Kamis) langsung nyari babysitter (dari kemaren sih). Soalnya Fitri pake pulang kampung segala (minggat - alasan anaknya DBD). Babysitter namanya keren, Avril, lengkapnya Supriyati (nah lho).
Mulai sekarang rumah harus bersih, gendong Kelly harus cuci tangan, kalau perlu mandi dulu dan ganti baju. AC teratur dicuci dan boneka pun sudah disingkirkan. Kejadian ini ngga boleh terulang lagi.
Kelly masuk RS, fotonya di Kelly Gallery
4 komentar:
wah wah.... untung uda sembuh ya :)
Semoga Kelly cepet sehat yah !
anak kecil jgn suka dibawa kluar secara bdn dia belom cukup kekebalan nya (soktau.com) ha22
tapi emang bener kan ?
kasian bgt liat Kelly , semoga cepet sembuh yah ..
Thaks ya B dan Veny, Kelly udah sembuh total dan sudah bawel lagi :)
Iya sih, Papa Mamanya harus nge 'rem' hasrat untuk jalan jalan sementara waktu ini... sayang anak .. sayang anak ..
Aduh, miris baca cerita tentang Kelly. Oma selalu takut sekaligus sedih melihat bayi yang masuk rumah sakit. Tapi, good kalo uda sembuh :)
Posting Komentar