Pas Natz nyebut... Ayam Bakar Haji Mudi, gue langsung beranjak dan tanpa tendeng aling aling, langsung tancap gas ke arah bandara... wusss wusss wusss...
RM Nasi Uduk Betawi Haji Mudi lengkapnya. Berada di jalan non-Tol yang menuju bandara. Jadi kalau ke bandara tanpa lewat tol (Daan Mogot - Kalideres - Rawa Bokor), nah pas mau masuk jalan gede (tol) yang menuju bandara, pengkol kanan dikit, di situlah dia. Atau kalau patokannya tol bandara, sehabis bayar gerbang tol yang kedua (yang Rp 2500 kemudian yang Rp 3000), kira kira 400m di depan ada keluaran, nah ngga jauh dari keluar tol itulah tempatnya.
Karena letaknya dekat bandara dan specialnya adalah ayam bakar, kita sering menyebutnya "Ayam Bakar Bandara".
Tempatnya tergolong jorok, ya lantainya, ya mejanya (jarang di-lap), tempat tissuenya debuan dll. Tapi kalau jam makan siang rame banget. Tapi siang ini (Minggu) sepi banget, kebanyakan orang datang untuk take away, ya, kayak gue ini.
Pesanan gue sbb (ini setelah gue bawa pulang dan gue tata di piring):
Ayam Bakar (6.5k)
Ini lah menu special-nya dia. Ayam-nya lunak, bumbunya mantap, ada pedas, manis, asin dan ada rasa kacangnya. Bumbunya aja bisa membuat jilat tangan
Ayam Goreng (6.5k)
Kalau yang goreng sih standard abis. Namun kalau dicocol dengan sambelnya yang super pedas dikasih kecap manis, bisa lupa daratan juga. Jadi ayam gorengnya biasa, namun kalau kena sambelnya langsung jadi luar biasa.
Udang Goreng (4k)
3 udang dalam satu tusukan sate, digoreng masih dengan kulitnya dan dibalur tepung. Kalau yang ini harus makan panas panas, biasanya kalo take away kurang mantap.
Cumi Goreng (9.5k)
Cuminya memang agak 'mahal' (dibanding yang lain), tapi istimewa banget rasanya. Tekstur cumi-nya kayak cumi bangka yang gede gede, tapi ini kecilan. Kenyalnya ngga alot tapi kenyal garing. Gue bukan penggemar cumi (biasanya gue akan 'menepikan' cumi dalam nasi/mie goreng seafood) karena ngga suka bau dan alotnya, tapi untuk cumi yang satu ini, merupakan fav. gue
ohya, ada tahu sebagai 'pengisi' cumi-nya.Sayur Asem (3k)
Kalau untuk sayur asem, gue akuin dia bukan ahlinya. Masih jauh lebih enak bikinan Fitri (ex pembantu yang ex koki)
Selain diatas gue juga pesan Pecel Lele (7k) dan sepapan 'pembangkit selera' - PETE goreng (4k)
, 2 potong tahu (@1k), tempe (@1k) dan sebungkus nasi uduk (3k). Sebagai RM yang memasang 'Nasi Uduk' sebagai namanya, justru nasi uduknya sama sekali tidak berkesan, biasa banget. Lelenya juga kurang sip walaupun ukurannya cukup jumbo. Ohya ada satu lagi menu yang lumayan enak, tapi siang tadi ngga gue pesan : Gurame Goreng (25k). Guramenya dibalur tepung dan digoreng. Selain ayam, lele dan pete, semua makanan yang lain sudah dalam bentuk mateng, tinggal digoreng ulang (panasin).Wah, hampir lupa gue menceritakan yang satu ini. Justru yang satu inilah yang merupakan 'pembuat nikmat' dari semua makanan di atas. Apalagi kalau bukan sambel terasi yang merah dan pedas. Biasanya gue tuangin dulu kecap manis, untuk mengimbangi rasa pedasnya yang amat dahsyat. Kalau makan bisa sambil lap keringat !
Untuk pelepas dahaga atau penawar pedas, segelas es kelapa segar tentu pilihan yang sangat pas. Nah, persis di sebelah RM ini, ada warung es kelapa yang wuenak banget. Per gelas isi 1 kelapa penuh harganya 6k. Daging kelapa nya enak banget. Keliatannya si abang jago banget milih kelapanya. Selalu dapet yang mantap. Kadang kalau gue kebetulan lewat sini, gue mampir hanya untuk bungkus es kelapanya yang kegemaran si Natz
Dengan menu sebanyak diatas, 'hanya' merogoh kocek 54k, dengan 2 bungkus es kelapa totalnya 'hanya' 66k. Kenyang, nikmat, dan puas. Jadi terbayarkan ketidak-puasan makan di the Buffet
Memang, kadang kalau mau mencari makanan enak itu harusnya Jornik, alias Jorok - Nikmat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar