& perpisahan dengan teman teman yg ramah & baik hati…
Jumat, 20 November 2009
Pagi ini, kesetiaan pada Ramen-nya Freshville tidak memudar Daripada makan di tempat lain ngga jelas, malah dapet malu (kayak kemaren he he he). So, hari ini langsung, “Ramen… two..” nikmat banget, di tengah suhu yang menggigil…
Pagi, meeting dengan FD dan HR Manager (Kim & Chloe, yg dua-duanya orang Korea). Confirm sana sini soal report kita. Eh, tau tau udah jam makan siang… senangnya…
Makan siang, kita diajak ke restaurant yang namanya ARIBANN, Korean Traditional Restaurant. Resto ini tergolong baru, dengan keunikan yang ditawarkan: menikmati 10 macam menu dari kampung kampung yg ada di Korea Selatan. Wow, kedengarannya exotis ya…? http://www.aribann.co.kr
Aturan makan-nya mudah duduk manis, dan tunggulah… 10 macam menu itu akan datang satu per satu… Ngga juga sih, bisa datang bertiga tiga, atau berdua dua juga bisa. Pokoknya sampai total 10 macem
Menu pertama yang keluar adalah sup. Langsung 2 macam. Satunya bening, isinya semacam agar agar berbentuk kotak dan berwarna coklat. Tadinya gue kira agar agar, tapi ternyata bukan... itu olahan biji barley (biji bijian untuk membuat bir) yg diolah sedemikian rupa. Sup yang satunya adalah sup labu kuning. 2-2nya berasa tawar dan so-so lah... malah menjurus ke agak aneh Gak apa apa, masih ada 8 macam lagi... masih excited
Menu ke tiga adalah masakan ayam yang cukup unik. Dijamin jarang banget ditemui di belahan dunia lain Ayam rebus masak kacang hijau... dan ngga tanggung tanggung kacang ijo-nya lebih benyek dari bubur kacang ijo nya bang mamat he he he.. Seperti hal-nya sup, rasanya juga tawar walaupun ayamnya lembut tapi ngga nolong... karena agak cacah (terlalu lama dimasak) dan juga karena bukan ayam kampung, tapi ayam negri...
Kalau menu satu dua tiga cukup unik (bahkan buat orang Korea - karena ini menu kampung), menu ke-empat agak common bagi orang Korea. Mereka menamakan ini "Korean Pizza". Bentuknya memang mirip pizza, bundar dan pipih, warnanya merah. Terbuat dari olahan biji barley, kemudian dipipihkan dan di panggang. Rupanya orang Korea suka banget sama biji jenis ini ya...
Lagi lagi, rasanya so so aja... kurang sip, kurang menggigit. Pasti karena aromanya yang datar dan tawar. Yah, mau gimana lagi, taste-nya orang Korea memang demikian
Gak apa apa... menu berikutnya ini cukup menggugah selera... babi panggang dengan saos keliatannya nikmat... dagingnya cukup tebal, saos-nya juga cukup banyak, sedap punya nih... Dan, memang ngga terlalu mengecewakan bolehlah... dibanding dengan menu menu sebelumnya...walaupun taste-nya kayaknya masih belum dapet
Menu ke-6 dan 7 adalah sup lagi. Sup bening dengan seafood (ikan, rumput laut dan kerang), satunya lagi sup aneh... Kenapa gue sebut sup aneh? Isinya ngga jelas banget. Rasanya juga ngga keruan. Tadinya gue pikir ini sup santan, ternyata salah, karena ngga ada kelapa di Korea, jadi ngga mungkin ada santan. Ternyata itu (lagi lagi) biji barley yang di-lumatkan. Isinya ngga jelas semua, ada yang kotak, ada yang panjang panjang kayak mie, tapi warnanya coklat. Bahkan orang Korea-nya ngga bisa mendefinisikannya buat kita
Itu sup bener bener ngga bisa dimakan Kalau sup beningnya masih mending deh... walaupun rasanya tawar, tapi masih bisa diterima lidah dan masuk tenggorokan...
Sampai ke menu kedelapan, udah ngga exited lagi... Gimana mau excited? wong 1 - 7 ngga ada yang berkesan sama sekali
Dan, bener aja... !!! Menu ke-8 ini malah lebih aneh lagi... Kalau menu lainnya kebanyakan biji barley yang diolah, yang ini malah biji barley-nya utuh, dalam bentuk tumisan ! Dan rasanya aneh bin ajaib. Sambil makan, sambil mikir... penderitaan apa lagi yang datang di menu 9 dan 10?? Yang semulanya excited, sampai disini sudah di titik nadir
Tapi tunggu punya tunggu, kok ngga muncul muncul nih menu berikutnya... Tanya pelayannya, ternyata untuk menuju menu berikutnya, harus pindah ruangan dulu. Ruangan yang lebih santai, dengan tempat duduk sofa yg empuk. Waduh makanannya apa nih kalo begini...
Ternyata makanan pencuci mulut... berupa kopi/teh dan semacam onde. Itulah menu ke 9 dan ke 10. Entah harus bersyukur atau kesel...hehehe... Ya sudah gue ambil teh dan gula (gula-nya gula cair). Onde-nya disajikan dipiring di atas meja. Isi onde-nya kacang ijo, tapi jangan bayangkan rasanya manis... Rasanya orisinil banget (baca: tawar), tidak diolah, apalagi ditambahi gula. Orang Korea memang makannya sehat !
In overall: mengerikan ! Sampai di kantor gue dan Bernard sempat berdiskusi, selama di Korea belum nemu makanan yang benar benar berkesan... Tapi sebagai tamu yang baik, kita (atau tepatnya gue, karena Bernard jarang berkomentar soal makanan - dengan gayanya yang sok cool he he he ) selalu berusaha tidak mengecewakan tuan rumah: makanan yang biasa aja akan gue katakan enak banget sama tuan rumah... Makanan yg bisa dimakan, tetep gue bilang enak, dan makanan yang ngga bisa dimakan, gue katakan: aneh bagi lidah kita (gue ngga berani bilang ngga enak). Kalo bilang ngga enak bisa bisa besok ngga ada traktiran lagi
Sorenya abis makan, final meeting untuk finalisasi report. Beres. Pamit Pamitan. Terutama sama si Casper (the GM, asli Belanda), yang selama kita di sini sangat memperhatikan kita, membookingkan hotel bintang 5 dan me-make sure kita di-treat dengan baik oleh staf staf-nya. Pokoknya he's such a nice person..., it's very nice to know him
Dengan Obie (Sales Director) yg juga sangat ramah... Chloe (HR Manager) yg beberapa kali nemenin mkn siang, yg nemenin beli masker Korea, dgn baik hati menunjukkan subway map di mana kita harus turun, memberi no HP-nya kalau kalau kita nyasar atau butuh nanya dia...orangnya cantik (walaupun oplas, keliatan bgt dari idungnya yg 'tajem' dan matanya yg besar) dan ramah, bhs Inggrisnya juga unik, logat Korea kali ya, nadanya selalu meninggi di akhir kalimat.
Tak lupa juga pamit sama team Finance yang selama seminggu ini, merekalah yang sangat sibuk melayani permintaan data kita, kita ajak diskusi, minta tolong ini dan itu... JoonKi Jang (IT Manager), Kei (Finance Manager) dan YoungTak Cho (Logistic Manager) dan para staf staf nya yang tidak berkeluh kesah ketika kita repotkan They are all very nice to us... Terutama si Kim (FD) yang paling baik meladeni kita. Malam nanti dia mau ajak kita makan malam untuk perpisahan, dengan team-nya... Janjian jam 7 malam di lantai dasar hotel kita, mau diajak makan istimewa, katanya... mendengar kata itu, ngga terlalu antusias sih, mengingat pengalaman siang ini ...
Jam 7 malam persis, kita turun ke bawah (lantai dasar Hotel)... disitu udah nunggu Kim dan YoungTak, ternyata mereka cuma berdua, yg lain ngga ikutan. Pas mau jalan, hujan gerimis mulai turun rintik rintik... untung kantor deket, jadi bisa lari kesana dan ngambil mobilnya Kim yg parkir disana.
Tempat makannya sih ngga jauh... dekat banget malah, bisa dengan jalan kaki. Letaknya ngga jauh dari tempat kita makan Bulgogi kemaren. Rupanya Chinese Food, yang desain interior maupun exteriornya China banget. Gue sempet mengambil beberapa foto disitu.
Lalu kita sudah dibooking kan satu ruangan VIP tipe "raja". WOW. Ada 2 tipe ruangan VIP, yaitu "raja" dan "ratu" dengan pembelian minimum sekian KRW per orang. Tentu yang type "raja" lebih mahal...jadi merasa tersanjung
Aturan makannya mirip resto Korea tadi siang. Makanannya keluar satu per satu artinya kita selesai santap satu baru dikeluarkan menu berikutnya. Ada seorang pelayan berbaju ciongsam (baju adat cina) yang standby di pojok ruangan siap melayani kita, dari siapin meja sampai cedokin makanan kita ke piring kecil atau mangkok.
Makanannya ternyata juga ngga begitu istimewa: Lapciong (sosis babi), capcay seafood, iga babi goreng, ayam asam manis (disajikan dengan bakpao) dan sapi lada hitam adalah menu menu yang datang secara estafet Sayangnya semua biasa aja, ngga ada yg istimewa.
Iga babi-nya dagingnya tipis banget sehingga garing semua, dengan begitu rasa babi-nya malah sangat sangat berkurang. Cuma seafoodnya yang rada lumayan. Mana porsinya dikit dikit banget lagi
Terakhir, ditawari nasi/mie. Nasi/mie lazimnya adalah makanan penutup di Korea (padahal ini di Chinese Food). Gue pilih mie dgn saos hitam. Sejatinya ini bukan chinese food aseli, tapi chinese food turunan / racikan ala Korea, kayak mie ayam-lah kalo di Indonesia, chinese food tapi udah kreasi dalam negri. Yang terakhir ini (mie), juga biasa aja Hanya penyajiannya yang cukup unik, dalam mangkok yang lebih mirip topi dibalik
Kelar makan, sempet foto berempat sebagai kenang kenangan. Lalu kita berpamit pamitanlah. Rasanya agak berat juga berpamitan, apalagi mereka berdua ini sangat baik sama kita. Si YoungTak bahkan membawakan Bernard sepasang sepatu anak anak bergambar Pororo yang selama ini dicari cari (tapi belum nemu). Sepatu yang kalau dihentak bisa menyala. Katanya ada orang yang ngasih dia tapi anaknya ngga suka (karena warna biru sedangkan anaknya cewe). Maka diberikan ke Bernard. Baik hati sekali ya mereka.
Pamit tapi HP Korea masih kita pegang karena masih ada 1 (bahkan 2 hari) lagi disini. Apalagi besok mau city tour, siapa tau kita butuh telepon mereka untuk minta tolong. Mudah mudahan sih ngga
Sampai di Hotel sudah malam. Karena malam ini malam terakhir (besok check-out) gue sempetin berendem di bathtub-nya yang gede. Seperti malam malam sebelumnya, kalo sempet, pasti gue berendem dulu sebelum mandi. Sengaja airnya dibuat panas banget. Relax sekali rasanya. Apalagi di depan bathtup persis ada TV, jadi bisa sambil nonton. Enak banget deh pokoknya Abis itu sempetin telepon Nat dan sempat bersapa ria dengan Kelly Kebijakan kantor, boleh menggunakan telepon 5 menit perhari dalam busines trip dalam maupun luar negri, nah gue kumpulin aja di hari terakhir jadi bisa ngobrol lama Tapi ngga berani lama lama juga, takut kemahalan, walaupun ditanggung kantor, takutnya uang yang kita bawa ngga cukup Laundry pun demikian, ngga berani banyak banyak Disini apa apa mahal euy !!
Semua barang sudah di-pack... dan untungnya koper masih muat (pertanda kurang banyak oleh oleh nih ) hehe... Tapi rencananya memang besok (Sabtu) baru hunting oleh oleh sambil city tour
Next: Day 7: One day Seoul City Tour... Murah meriah, puas !!! <- dari semua pengalaman di Seoul, ini yang paling excited untuk diceritakan
Jumat, 20 November 2009
Pagi ini, kesetiaan pada Ramen-nya Freshville tidak memudar Daripada makan di tempat lain ngga jelas, malah dapet malu (kayak kemaren he he he). So, hari ini langsung, “Ramen… two..” nikmat banget, di tengah suhu yang menggigil…
Pagi, meeting dengan FD dan HR Manager (Kim & Chloe, yg dua-duanya orang Korea). Confirm sana sini soal report kita. Eh, tau tau udah jam makan siang… senangnya…
Makan siang, kita diajak ke restaurant yang namanya ARIBANN, Korean Traditional Restaurant. Resto ini tergolong baru, dengan keunikan yang ditawarkan: menikmati 10 macam menu dari kampung kampung yg ada di Korea Selatan. Wow, kedengarannya exotis ya…? http://www.aribann.co.kr
Aturan makan-nya mudah duduk manis, dan tunggulah… 10 macam menu itu akan datang satu per satu… Ngga juga sih, bisa datang bertiga tiga, atau berdua dua juga bisa. Pokoknya sampai total 10 macem
Menu pertama yang keluar adalah sup. Langsung 2 macam. Satunya bening, isinya semacam agar agar berbentuk kotak dan berwarna coklat. Tadinya gue kira agar agar, tapi ternyata bukan... itu olahan biji barley (biji bijian untuk membuat bir) yg diolah sedemikian rupa. Sup yang satunya adalah sup labu kuning. 2-2nya berasa tawar dan so-so lah... malah menjurus ke agak aneh Gak apa apa, masih ada 8 macam lagi... masih excited
Menu ke tiga adalah masakan ayam yang cukup unik. Dijamin jarang banget ditemui di belahan dunia lain Ayam rebus masak kacang hijau... dan ngga tanggung tanggung kacang ijo-nya lebih benyek dari bubur kacang ijo nya bang mamat he he he.. Seperti hal-nya sup, rasanya juga tawar walaupun ayamnya lembut tapi ngga nolong... karena agak cacah (terlalu lama dimasak) dan juga karena bukan ayam kampung, tapi ayam negri...
Kalau menu satu dua tiga cukup unik (bahkan buat orang Korea - karena ini menu kampung), menu ke-empat agak common bagi orang Korea. Mereka menamakan ini "Korean Pizza". Bentuknya memang mirip pizza, bundar dan pipih, warnanya merah. Terbuat dari olahan biji barley, kemudian dipipihkan dan di panggang. Rupanya orang Korea suka banget sama biji jenis ini ya...
Lagi lagi, rasanya so so aja... kurang sip, kurang menggigit. Pasti karena aromanya yang datar dan tawar. Yah, mau gimana lagi, taste-nya orang Korea memang demikian
Gak apa apa... menu berikutnya ini cukup menggugah selera... babi panggang dengan saos keliatannya nikmat... dagingnya cukup tebal, saos-nya juga cukup banyak, sedap punya nih... Dan, memang ngga terlalu mengecewakan bolehlah... dibanding dengan menu menu sebelumnya...walaupun taste-nya kayaknya masih belum dapet
Menu ke-6 dan 7 adalah sup lagi. Sup bening dengan seafood (ikan, rumput laut dan kerang), satunya lagi sup aneh... Kenapa gue sebut sup aneh? Isinya ngga jelas banget. Rasanya juga ngga keruan. Tadinya gue pikir ini sup santan, ternyata salah, karena ngga ada kelapa di Korea, jadi ngga mungkin ada santan. Ternyata itu (lagi lagi) biji barley yang di-lumatkan. Isinya ngga jelas semua, ada yang kotak, ada yang panjang panjang kayak mie, tapi warnanya coklat. Bahkan orang Korea-nya ngga bisa mendefinisikannya buat kita
Itu sup bener bener ngga bisa dimakan Kalau sup beningnya masih mending deh... walaupun rasanya tawar, tapi masih bisa diterima lidah dan masuk tenggorokan...
Sampai ke menu kedelapan, udah ngga exited lagi... Gimana mau excited? wong 1 - 7 ngga ada yang berkesan sama sekali
Dan, bener aja... !!! Menu ke-8 ini malah lebih aneh lagi... Kalau menu lainnya kebanyakan biji barley yang diolah, yang ini malah biji barley-nya utuh, dalam bentuk tumisan ! Dan rasanya aneh bin ajaib. Sambil makan, sambil mikir... penderitaan apa lagi yang datang di menu 9 dan 10?? Yang semulanya excited, sampai disini sudah di titik nadir
Tapi tunggu punya tunggu, kok ngga muncul muncul nih menu berikutnya... Tanya pelayannya, ternyata untuk menuju menu berikutnya, harus pindah ruangan dulu. Ruangan yang lebih santai, dengan tempat duduk sofa yg empuk. Waduh makanannya apa nih kalo begini...
Ternyata makanan pencuci mulut... berupa kopi/teh dan semacam onde. Itulah menu ke 9 dan ke 10. Entah harus bersyukur atau kesel...hehehe... Ya sudah gue ambil teh dan gula (gula-nya gula cair). Onde-nya disajikan dipiring di atas meja. Isi onde-nya kacang ijo, tapi jangan bayangkan rasanya manis... Rasanya orisinil banget (baca: tawar), tidak diolah, apalagi ditambahi gula. Orang Korea memang makannya sehat !
In overall: mengerikan ! Sampai di kantor gue dan Bernard sempat berdiskusi, selama di Korea belum nemu makanan yang benar benar berkesan... Tapi sebagai tamu yang baik, kita (atau tepatnya gue, karena Bernard jarang berkomentar soal makanan - dengan gayanya yang sok cool he he he ) selalu berusaha tidak mengecewakan tuan rumah: makanan yang biasa aja akan gue katakan enak banget sama tuan rumah... Makanan yg bisa dimakan, tetep gue bilang enak, dan makanan yang ngga bisa dimakan, gue katakan: aneh bagi lidah kita (gue ngga berani bilang ngga enak). Kalo bilang ngga enak bisa bisa besok ngga ada traktiran lagi
Sorenya abis makan, final meeting untuk finalisasi report. Beres. Pamit Pamitan. Terutama sama si Casper (the GM, asli Belanda), yang selama kita di sini sangat memperhatikan kita, membookingkan hotel bintang 5 dan me-make sure kita di-treat dengan baik oleh staf staf-nya. Pokoknya he's such a nice person..., it's very nice to know him
Dengan Obie (Sales Director) yg juga sangat ramah... Chloe (HR Manager) yg beberapa kali nemenin mkn siang, yg nemenin beli masker Korea, dgn baik hati menunjukkan subway map di mana kita harus turun, memberi no HP-nya kalau kalau kita nyasar atau butuh nanya dia...orangnya cantik (walaupun oplas, keliatan bgt dari idungnya yg 'tajem' dan matanya yg besar) dan ramah, bhs Inggrisnya juga unik, logat Korea kali ya, nadanya selalu meninggi di akhir kalimat.
Tak lupa juga pamit sama team Finance yang selama seminggu ini, merekalah yang sangat sibuk melayani permintaan data kita, kita ajak diskusi, minta tolong ini dan itu... JoonKi Jang (IT Manager), Kei (Finance Manager) dan YoungTak Cho (Logistic Manager) dan para staf staf nya yang tidak berkeluh kesah ketika kita repotkan They are all very nice to us... Terutama si Kim (FD) yang paling baik meladeni kita. Malam nanti dia mau ajak kita makan malam untuk perpisahan, dengan team-nya... Janjian jam 7 malam di lantai dasar hotel kita, mau diajak makan istimewa, katanya... mendengar kata itu, ngga terlalu antusias sih, mengingat pengalaman siang ini ...
Jam 7 malam persis, kita turun ke bawah (lantai dasar Hotel)... disitu udah nunggu Kim dan YoungTak, ternyata mereka cuma berdua, yg lain ngga ikutan. Pas mau jalan, hujan gerimis mulai turun rintik rintik... untung kantor deket, jadi bisa lari kesana dan ngambil mobilnya Kim yg parkir disana.
Tempat makannya sih ngga jauh... dekat banget malah, bisa dengan jalan kaki. Letaknya ngga jauh dari tempat kita makan Bulgogi kemaren. Rupanya Chinese Food, yang desain interior maupun exteriornya China banget. Gue sempet mengambil beberapa foto disitu.
Lalu kita sudah dibooking kan satu ruangan VIP tipe "raja". WOW. Ada 2 tipe ruangan VIP, yaitu "raja" dan "ratu" dengan pembelian minimum sekian KRW per orang. Tentu yang type "raja" lebih mahal...jadi merasa tersanjung
Aturan makannya mirip resto Korea tadi siang. Makanannya keluar satu per satu artinya kita selesai santap satu baru dikeluarkan menu berikutnya. Ada seorang pelayan berbaju ciongsam (baju adat cina) yang standby di pojok ruangan siap melayani kita, dari siapin meja sampai cedokin makanan kita ke piring kecil atau mangkok.
Makanannya ternyata juga ngga begitu istimewa: Lapciong (sosis babi), capcay seafood, iga babi goreng, ayam asam manis (disajikan dengan bakpao) dan sapi lada hitam adalah menu menu yang datang secara estafet Sayangnya semua biasa aja, ngga ada yg istimewa.
Iga babi-nya dagingnya tipis banget sehingga garing semua, dengan begitu rasa babi-nya malah sangat sangat berkurang. Cuma seafoodnya yang rada lumayan. Mana porsinya dikit dikit banget lagi
Terakhir, ditawari nasi/mie. Nasi/mie lazimnya adalah makanan penutup di Korea (padahal ini di Chinese Food). Gue pilih mie dgn saos hitam. Sejatinya ini bukan chinese food aseli, tapi chinese food turunan / racikan ala Korea, kayak mie ayam-lah kalo di Indonesia, chinese food tapi udah kreasi dalam negri. Yang terakhir ini (mie), juga biasa aja Hanya penyajiannya yang cukup unik, dalam mangkok yang lebih mirip topi dibalik
Kelar makan, sempet foto berempat sebagai kenang kenangan. Lalu kita berpamit pamitanlah. Rasanya agak berat juga berpamitan, apalagi mereka berdua ini sangat baik sama kita. Si YoungTak bahkan membawakan Bernard sepasang sepatu anak anak bergambar Pororo yang selama ini dicari cari (tapi belum nemu). Sepatu yang kalau dihentak bisa menyala. Katanya ada orang yang ngasih dia tapi anaknya ngga suka (karena warna biru sedangkan anaknya cewe). Maka diberikan ke Bernard. Baik hati sekali ya mereka.
Pamit tapi HP Korea masih kita pegang karena masih ada 1 (bahkan 2 hari) lagi disini. Apalagi besok mau city tour, siapa tau kita butuh telepon mereka untuk minta tolong. Mudah mudahan sih ngga
Sampai di Hotel sudah malam. Karena malam ini malam terakhir (besok check-out) gue sempetin berendem di bathtub-nya yang gede. Seperti malam malam sebelumnya, kalo sempet, pasti gue berendem dulu sebelum mandi. Sengaja airnya dibuat panas banget. Relax sekali rasanya. Apalagi di depan bathtup persis ada TV, jadi bisa sambil nonton. Enak banget deh pokoknya Abis itu sempetin telepon Nat dan sempat bersapa ria dengan Kelly Kebijakan kantor, boleh menggunakan telepon 5 menit perhari dalam busines trip dalam maupun luar negri, nah gue kumpulin aja di hari terakhir jadi bisa ngobrol lama Tapi ngga berani lama lama juga, takut kemahalan, walaupun ditanggung kantor, takutnya uang yang kita bawa ngga cukup Laundry pun demikian, ngga berani banyak banyak Disini apa apa mahal euy !!
Semua barang sudah di-pack... dan untungnya koper masih muat (pertanda kurang banyak oleh oleh nih ) hehe... Tapi rencananya memang besok (Sabtu) baru hunting oleh oleh sambil city tour
Next: Day 7: One day Seoul City Tour... Murah meriah, puas !!! <- dari semua pengalaman di Seoul, ini yang paling excited untuk diceritakan
2 komentar:
Hehehehehehehe
Makanan Korea emang aneh-aneh rasanya,
ngakunya si,
makanan sehat,
cuman ya itu, ndak ada rasanya.
btw dulu waktu ada engineer dari Korea dateng ke Jakarta,
kita ajakin lunch di Solaria,
dienya ketagihan nasi goreng man!
Sempet niat mo buka cabang di Korea segala macem,
udah gitu die cerita,
die senang banget ke Indonesia,
secara di sini semuanya murah banget menurut ukuran die...
Kapan ya Korea jadi murah buat ukuran kita?
Bener ya, liat foto2nya gua juga langsung gak selera, apalagi baca bawa rasanya hambar2 gitu. Brarti makanan Korea di Jakarta udah disesuaikan nih ama selera kita orang . Btw Merry Christmas and Happy New Year!
Posting Komentar