Ternyata begini ya kondangan anak pejabat... (ndeso mode on ). Di JCC, Minggu malam, 7 June 2009, memenuhi undangan temen gue, Reza, yang malam itu sedang ngadain resepsi.
Bener bener ngga sembarangan, seluruh JCC penuh, bahkan membludak. Dan baru kali ini gue ke kondangan, masuknya sampai antri, karena ada pemeriksaan dengan metal detektor segala. Masuk ke dalam bingung lagi... untung ada protokolnya (pemerintah banget ), yang ngasih tau... "jalur salaman sebelah kanan ...! sebelah kiri langsung makan...!" nah lho, tetep aja banyak orang ngantri jalur salaman Termasuk gue, Nat dan Kelly yang mau mencoba peruntungan untuk menyalami pejabat
Sampai suatu titik jenuh... ngga bergerak bergerak, temennya Nat yang juga tamu undangan, mengajak 'retreat' alias mundur... ya udahlah, apalagi sang protokol bilang antrian masih 1/2 jam lagi dan meliuk liuk kayak ular... ya wish, mundur deh, apalagi bawa bawa Kelly. Pas mundur itu beberapa orang ikut mundur juga, sambil ada yang bercanda "jalur pulang mana ya..??" ha ha ha Pas itu kan muka muka orang pada BT semua, ada suatu hal yang lucu. Beberapa dari BT menjadi senyum pas liat Kelly, lalu mencoba pegang pegang, "ih lucu banget ni anak" kata seorang cewek muda yang menggandeng seorang om. Ohya, ini pemandangan biasa... banyak banget wanita muda disini yang gandeng 'barang tua' alias om om.. he he, escort kali ya...
Tamu 'biasa' kayak gue dan temennya Nat itu, ada di depan auditorium JCC, yang ada tangga tangga itu lho. Kalau yang wisuda di situ pasti tau. Disitu penuh dengan segala macam makanan, yang paling menonjol sih makanan Palembang (Reza ini orang Palembang asli). Yang menarik, semua ornamen JCC malam itu berubah menjadi mirip rumah Melayu, serba Melayu. Dari ornamen kayak hiasan bunga bunga, bahkan ada pajangan lemari lemari khas Melayu, lagu lagu Melayu (Palembang), sampai penerima tamu dan semua panitia berpakaian adat Palembang. Souvenir juga berupa kipas ala Melayu. Unik juga.
Tapi soal makanan, taste nya biasa banget. Masih jauh lebih OK kondangan Sabtunya di Shangri La (Tommy dan Laura, anaknya Ci Wiwi, dulu klien KPMG). Itu mah OK banget banget Sampai kita udah mau pulang, antrian masih warakadah panjangnya kayak ular. Ya udahlah, batal deh niat menjabat tangan Pak Hatta Rajasa he he he
Siapa si Reza? Lengkapnya Reza Ihsan Rajasa, putra sulung Mensesneg Hatta Rajasa. Gue kenal dia waktu sekantor dulu di AKR. Waktu itu dia jadi MT, dan diminta untuk ikut 1 audit engagement dengan kita para internal auditor. Waktu itu, gue dan Roy ada tugas ke Medan, ya udah, sekalian aja sama Reza. Waktu itu udah santer, ada "anak menteri" di antara kita Apalagi namanya jelas banget, Rajasa... Ini ada kenang kenangan waktu di Pelabuhan Belawan, Medan, September 2007. Gue, Roy dan Reza.
Dari situlah gue dapet kesan bahwa anak ini sangat sangat low profile sebagai anak pejabat. Kita kerja bareng bareng tanpa perbedaan dan orangnya sangat ingin belajar. Dia tidak menolak, bahkan cukup antusias untuk turut melakukan assets opname, di terminal tanki dan Pelabuhan Belawan yang panasnya sangat menyengat. Si Reza sampai bilang gini "Medan panasnya Edan !". Sampai, gue inget, puasanya terpaksa batal hari itu
Setelah balik dari Medan pun, setiap ketemu pasti nyapa dan ngobrol. Terakhir gue tau dia ikut proyek nyari kapal sampai ke Menado. Saking low profile-nya banyak orang kantor yang tidak tau dia anak menteri, ada yang tau tapi tidak yakin, kayak gue sendiri. Sampai gue menerima undangan dari FedEx, orang FedEx-nya dengan mantap mengatakan, "Pak, ada undangan dari Hatta Rajasa". My gosh, bener ternyata oiiii
Reza dan Ninik, semoga langgeng dan dipenuhi kebahagiaan ya... PS. Pinter lo Za, dapet cucu-nya Moeryati Soedibyo he he he ...
Bener bener ngga sembarangan, seluruh JCC penuh, bahkan membludak. Dan baru kali ini gue ke kondangan, masuknya sampai antri, karena ada pemeriksaan dengan metal detektor segala. Masuk ke dalam bingung lagi... untung ada protokolnya (pemerintah banget ), yang ngasih tau... "jalur salaman sebelah kanan ...! sebelah kiri langsung makan...!" nah lho, tetep aja banyak orang ngantri jalur salaman Termasuk gue, Nat dan Kelly yang mau mencoba peruntungan untuk menyalami pejabat
Sampai suatu titik jenuh... ngga bergerak bergerak, temennya Nat yang juga tamu undangan, mengajak 'retreat' alias mundur... ya udahlah, apalagi sang protokol bilang antrian masih 1/2 jam lagi dan meliuk liuk kayak ular... ya wish, mundur deh, apalagi bawa bawa Kelly. Pas mundur itu beberapa orang ikut mundur juga, sambil ada yang bercanda "jalur pulang mana ya..??" ha ha ha Pas itu kan muka muka orang pada BT semua, ada suatu hal yang lucu. Beberapa dari BT menjadi senyum pas liat Kelly, lalu mencoba pegang pegang, "ih lucu banget ni anak" kata seorang cewek muda yang menggandeng seorang om. Ohya, ini pemandangan biasa... banyak banget wanita muda disini yang gandeng 'barang tua' alias om om.. he he, escort kali ya...
Tamu 'biasa' kayak gue dan temennya Nat itu, ada di depan auditorium JCC, yang ada tangga tangga itu lho. Kalau yang wisuda di situ pasti tau. Disitu penuh dengan segala macam makanan, yang paling menonjol sih makanan Palembang (Reza ini orang Palembang asli). Yang menarik, semua ornamen JCC malam itu berubah menjadi mirip rumah Melayu, serba Melayu. Dari ornamen kayak hiasan bunga bunga, bahkan ada pajangan lemari lemari khas Melayu, lagu lagu Melayu (Palembang), sampai penerima tamu dan semua panitia berpakaian adat Palembang. Souvenir juga berupa kipas ala Melayu. Unik juga.
Tapi soal makanan, taste nya biasa banget. Masih jauh lebih OK kondangan Sabtunya di Shangri La (Tommy dan Laura, anaknya Ci Wiwi, dulu klien KPMG). Itu mah OK banget banget Sampai kita udah mau pulang, antrian masih warakadah panjangnya kayak ular. Ya udahlah, batal deh niat menjabat tangan Pak Hatta Rajasa he he he
Siapa si Reza? Lengkapnya Reza Ihsan Rajasa, putra sulung Mensesneg Hatta Rajasa. Gue kenal dia waktu sekantor dulu di AKR. Waktu itu dia jadi MT, dan diminta untuk ikut 1 audit engagement dengan kita para internal auditor. Waktu itu, gue dan Roy ada tugas ke Medan, ya udah, sekalian aja sama Reza. Waktu itu udah santer, ada "anak menteri" di antara kita Apalagi namanya jelas banget, Rajasa... Ini ada kenang kenangan waktu di Pelabuhan Belawan, Medan, September 2007. Gue, Roy dan Reza.
Dari situlah gue dapet kesan bahwa anak ini sangat sangat low profile sebagai anak pejabat. Kita kerja bareng bareng tanpa perbedaan dan orangnya sangat ingin belajar. Dia tidak menolak, bahkan cukup antusias untuk turut melakukan assets opname, di terminal tanki dan Pelabuhan Belawan yang panasnya sangat menyengat. Si Reza sampai bilang gini "Medan panasnya Edan !". Sampai, gue inget, puasanya terpaksa batal hari itu
Setelah balik dari Medan pun, setiap ketemu pasti nyapa dan ngobrol. Terakhir gue tau dia ikut proyek nyari kapal sampai ke Menado. Saking low profile-nya banyak orang kantor yang tidak tau dia anak menteri, ada yang tau tapi tidak yakin, kayak gue sendiri. Sampai gue menerima undangan dari FedEx, orang FedEx-nya dengan mantap mengatakan, "Pak, ada undangan dari Hatta Rajasa". My gosh, bener ternyata oiiii
Reza dan Ninik, semoga langgeng dan dipenuhi kebahagiaan ya... PS. Pinter lo Za, dapet cucu-nya Moeryati Soedibyo he he he ...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar