Tampilkan postingan dengan label just info. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label just info. Tampilkan semua postingan

03 November 2009

Perpanjang SIM A

Berbahagialah orang yang rumah nya jauh dari tempat pembuatan SIM Satpas Polda Metro Jaya di Jalan Daan Mogot Raya. Kenapa? Karena bisa menghemat 1/2 dari biaya perpanjangan SIM !!

Ini yang gue alami Sabtu kemaren, bangun pagi dan bersiap perpanjang SIM A (tadinya mau sekalian SIM C, tapi sangking ngga pernah di bawa, ngga tau lagi ditarok di mana tuh SIM C). Berhubung rumah gue 1 jalan dengan kantor SIM (sama sama bertitle Daan Mogot), ya udah praktisnya di sana aja. Daripada nyambangi SIM Keliling (Jak-Bar) yg kebetulan hari itu ada di Joglo, lebih deket yg di Daan Mogot.

Datang dengan tekad baja mau urus sendiri, sejak dari pintu masuk, mulai tukang ojek, penjaga pintu parkir, tk parkir, tk jual pensil 2B, tokang asongan dan orang yg duduk duduk ngga jelas, menanyakan hal yang sama: "dibantu ya, 1 jam langsung foto..." Waduh, trus apa artinya spanduk super gede bertulisan: "Jangan tertipu Calo" yg hampir dijumpai di tiap pintu. Belum lagi toak yang terus menerus mengingatkan untuk urus sendiri, jangan pake calo.

Tapi satu hal yang melegakan, kantor Satpas bukanlah kapal luar angkasa yang asing, tiap sudut ada keterangan yg cukup jelas mengenai langkah langkah pembuatan / perpanjangan SIM. Begitu juga dengan petugas berpakaian polisi, dengan ramah dan bersahabat mau memberi penjelasan / keterangan sejelas jelas-nya asal kita mau bertanya.

Step by Step

Perpanjangan SIM agak berbeda dengan pembuatan SIM baru. Kalau perpanjangan SIM, bukan langsung ke kantor / gedung utama, tapi ke Kantin Pujasera dulu. Lho, ngapain? suruh makan dulu gitu? He he he. Agak aneh memang, tapi tempat pemeriksaan kesehatan (mata doang sih), ada nya disini. Disini, harus rogoh kocek 20ribu untuk sebuah formulir. Tips: siapkan uang pas, karena si ibu JUTEK tidak mau melayani kalau harus pake kembalian. Ohya, disini harus tunjukkan KTP asli, nanti di-cokot (streples) dengan formulir pemeriksaan kesehatan.
Masuk ke tempat pemeriksaan mata hanya basa basi doang. Pasti lulus deh, cuma tes ngebaca dari jauh aja kok.

Berikutnya baru masuk gedung utama. Langsung aja belok kiri, cari bank BNI (kalo ngga salah), bayar disitu, 60ribu (SIM baru 75ribu). Dari situ dapat tanda terima yang harus ditukar di loket di belakang Bank BNI tsb (kalo dari pintu depan, belok kanan). Di Loket Formulir, tanda terima tadi ditukar dengan blanko formulir. Di sini, ditanya, apakah mau sumbang PMI, 1 kupon 1000rupiah, tidak ada paksaan, dan ibu penjaganya baik sekali.. :)

Di sebelah Loket Formulir, ada Loket Asuransi. Ini sebenarnya optional, boleh beli, boleh ngga. Ini Asuransi Jasa Marga yang berlaku 5 tahun, apabila si empunya SIM meninggal karena kecelakaan lalu lintas, dengan santunan (kalo ngga salah) 2 Juta rupiah (alamak, kecil amat ya...). Maklumlah, "premi"-nya aja cuma 30ribu. Sekali lagi, ini optional. Tapi gue kemaren "kecele", ngga tau kalo optional, jadi gue beli aja. Ohya, kalo beli asuransi, harus serahkan fotokopi KTP 1 lembar. Dengan begitu sah lah jadi nasabah asuransi Jasa Marga :)

Habis gitu, isi formulir di tempat ngisi formulir. Bentuknya kayak tempat ngisi form di Bank. Tapi ngga tersedia bolpen. Jadi harus bawa sendiri.

Kelar isi formulir, bisa masuk ke bagian kedua dari gedung. Kalau dari pintu utama, di sebelah kiri, paling ujung. Di pintu masuk, dijaga polisi yang memeriksa kelengkapan kita, kalau udah lengkap baru boleh masuk. Kalau Perpanjang SIM, langsung ke loket 23. Di loket 23, Formulir yang tadi diisi, diserahkan semua + fotokopi KTP 1 lembar. Hati hati disini ada penipuan dari Mas jelek penjaga loket, dengan mengatakan: "uang admin 50,000". Gue tertipu! Gue rogoh kocek 50ribu, trus beberapa berkas dikembalikan, dan diminta ke loket 25 / 26 untuk langsung foto. Gue bolak balik berkas tadi, sialan, ngga ada tanda terima = PUNGLI !!!

Di Loket 25/26 agak aneh, karena pintu tertutup dan banyak orang menunggu di luar. Jadi gue ikut duduk di luar, gue pikir nunggu dipanggil. Eh, untung ada orang yang nyelonong aja langsung masuk. Ya udah, gue ikutin aja dari belakang. Di dalam ada ibu satpam JUTEK, yang minta kita duduk di kursi yang ada. Berkas yg tadi dapet dari mas PENIPU di loket 23, diletakkan di atas meja bapak SARIAWAN (tk foto). Make sure dia liat kita tarok di mana, atau tumpukin di tumpukan yg sudah ada.

Duduk manis, tunggu dipanggil. Si bpk SARIAWAN tinggal bilang gini, "jempol kiri" "jempol kanan" "tandatangan" "foto". Jangan berharap kata2 lain daripada itu keluar dari mulutnya. Maklumin aja karena dia sedang SARIAWAN AKUT, apalagi ngarepin senyum. Makanya beberapa orang bingung, ini udah apa belum, trus musti ngapain lagi. Soalnya si bpk SARIAWAN langsung lempar berkas kita di meja depan kita tanpa aba aba selesai atau silahkan ke loket ambil SIM. Pokoknya dia lagi SARIAWAN AKUT ngga bisa ngomong. Kasian sekali dia sakit masih harus kerja, benar benar dedikasi luar biasa nih orang patut diberi penghargaan.

Selesai sesi pemotretan, keluar dari pintu belakang loket. Langsung ke kiri ke Loket Pengambilan SIM. Kalau liat antrian, jangan ikut mengantri. Kenapa? Karena orang yg ngantri itu yang sudah dipanggil. Jadi, yang baru selesai foto, masuk aja ke satu ruangan gede, banyak tempat duduk. Duduk manis, tunggu dipanggil. Dipanggilnya gambrengan, jadi 1 lot gitu lah.

Gue termasuk cepet dipanggilnya (karena perpanjang kali ya), banyak orang yang duluan nunggu belum dipanggil. Pas nyampe loket pengambilan, ditagih lagi 5000 perak. Wah, pungli lagi nih, pikir gue. Ternyata ngga :) Itu 5000 buat semacam dompet SIM, bisa tarok SIM KTP dll :) Pungli sih ngga, tapi maksa beli iya he he

Sampai disini semua proses selesai. SIM udah ditangan, boleh melenggang pulang. Ayuk kita hitung hitungan biaya, sambil men-summary step step tadi:

1. Pemeriksaan Kesehatan
Lokasi = Kantin Pujasera
Biaya = 20,000
Tips = sediakan uang pas, siapkan KTP asli

2. Beli Formulir Perpanjang / Bikin baru
Lokasi = Bank BNI (kiri pintu masuk gedung utama)
Biaya = 60,000 (perpanjang) ; 70,000 (SIM baru)

3. Loket Formulir
Lokasi = kanan pintu masuk gedung utama
Tips = bawa bolpen sendiri

4. Lokat Asuransi (optional)
Lokasi = sebelah Loket Formulir
Biaya = 30,000
Tips = siapkan fotokopi KTP; ingat! ini hanya optional, boleh beli, boleh ngga

5. Loket 23 (untuk SIM perpanjangan)
Lokasi = masuk ke bagian kedua gedung utama, dari pintu utama sebelah kiri paling ujung
Biaya = 0 ; tapi ada PUNGLI 50,000 !!!
Tips = siapkan fotokopi KTP; tolak Pungli, katakan sudah telepon Ditlantas (021-5276001) atau SMS 1717
Note: tips ini sudah dipraktekkan temen dan sukses tidak membayar :)

6. Loket 25 / 26 (foto untuk yg perpanjang)
Lokasi = sederetan loket 23
Tips = Jangan berhasil dibuat BT sama ibu satpam JUTEK dan bpk SARIAWAN AKUT, ngga mau kan hasil fotonya cemberut? :)

7. Loket Pengambilan SIM
Lokasi = di belakang Loket foto
Biaya = 5000 (untuk dompet SIM)
Tips = Jangan langsung mengantri, tunggu sampai dipanggil

So, total biaya berapa???? Jangan kaget! Dari 1 - 7 dijumlahkan = 165,000 !!! (actually 170ribu, sumbangan PMI 5000 --> sukarela). Murah??? Mahal !!! SIM keliling hanya setengahnya !!! Makanya di awal tulisan gue bilang "berbahagialah orang yg rumahnya jauh dari Daan Mogot" karena jauh lebih cepat, nyaman dan murah di SIM Keliling !!!

Sebenarnya kalau 165ribu kalau resmi sih ngga sakit hati, tapi berkat pungli 50,000 dan asuransi 30,000 yg seolah 'dipaksa' (tidak ada keterangan optional/tidak) merasa seolah 'keledai masuk jebakan batman'. Di SIM Keliling niscaya tidak akan terjadi hal ini. Tapi tips untuk SIM Keliling, harus datang pagi sekali, biasanya jam 1/2 9 jam 9 formulir sudah habis.

Walaupun sedikit kesal, yang penting SIM beres, bawa mobil ngga was was, & yang paling penting ngga telat ngurusnya karena pasti akan + repot berkali lipat.

Untuk informasi SIM dan STNK Jakarta bisa klik website Ditlantas Polda Metro Jaya. Di sana kumplit informasi apa aja mengenai SIM/STNK/aturan lalu lintas. Kalau masih bingung bisa juga telepon ke TMC Polda Metro Jaya di 021-5276001 atau SMS di 1717 atau e-mail di email.lantaspmj@yahoo.co.id. Ohya, di website Ditlantas Polda Metro Jaya juga ada forum tanya jawab, yang kalau gue baca, mostly dibalas, dan cepet balesnya. Info SIM Keliling juga bisa di no telp/SMS diatas, pasti dijawab 24 jam!

Selamat memperpanjang SIM !! :)

28 Oktober 2009

Twitter versus Facebook

Siapa yang masih pake Friendster (FS) hari gini...? Kalo memang ada pasti dapat 'cercaan' begini: "... hare gene... pake FS??? sungguh ketinggalan" Mungkin tu orang saking gak gaul-nya tapi karena masih menganggap diri gaul, masih getol aja ngupdate FS walaupun disitu udah suwepinya kayak kuburan :) Sepertinya, dalam semalam, semua orang 'bermigrasi' ke Facebook (FB) dan akun di FS dibiarkan terlantar tak terurus. Semua berkat BB dan gadget lainnya (HP) yang begitu FB-friendly.

Nah, kemudian datang lah Twitter. Bagi banyak orang yang baru 'twitter-ngeh' a.k.a 'sadar twitter', mulai memprediksi kalau FB akan bernasib sama dengan FS dengan dtgnya si burung Twitty ini. Alasannya jelas... Twitter jauh lebih BB (and mobile-phone pada umumnya) -friendly daripada FB. Tapi ketahuilah bahwa FB dan Twitter bukanlah mahluk kembar atau identik. Secara konsep aja udah jauuuuhhhhh berbeda. Maka itu masing masing punya segmen berbeda. Dari sinilah keduanya akan jalan beriringan dan tidak saling 'memakan'.

Ini pendapat pribadi gue aja sih. Segalanya bisa berubah, sapa tau nanti Twitter ngeluarin feature - feature yang ngga terpikirkan sebelumnya. Bisa aja.

Jadi, apa sih konsep yang jauuuuhhhh berbeda itu? Hanya 1: konsep follower & following.

Kalau di FB, once elo terjalin 'pertemanan' dengan seseorang, otomatis elo sebagai follower akun dia dan dia following akun elo. Jadi, kalau dalam 1 hari 'temen' elo itu update status 100x (which for me -dalam 1 halaman muncul beberapa kali aja- is really annoying) maka seratus seratusnya akan muncul di halaman FB elo. Ini cocok banget buat orang yg super narsis. Artinya dia 'memaksa' teman temannya untuk 'membaca' hidupnya. Dengan meningkatnya populasi orang narsis, konsep ini dengan mudah diterima dan diagungkan oleh semua orang (terutama Indonesia - yg tahun ini FB user-nya growth paling pesat sedunia).

Ini juga yang berandil besar 'membunuh' FS, secara FS ngga 'memaksa' orang untuk membaca, melihat, dan mengomentari kehidupan orang lain. Di FS, kalo pengen tau si A apa kabar, maka kita harus berkunjung ke rumahnya, lalu meninggalkan beberapa komen kalau kita berkesan. Di FB, lain, Si A sah sah aja mendobrak pintu si B sampai si Z, lalu dengan santainya bilang gini: "...lagi bete...". Dari B sampai Z, mungkin cuman C,D,F yang peduli, tapi semua 'dipaksa' melihat 'drama' kehidupan si A, peduli atau ngga peduli. But logicaly, kalau kita bener temen-nya si A, masak sih kita ngga peduli kalo dia lagi 'bete', 'macet', 'laper', 'lembur' dan hal hal ngga penting lainnya?

Lain hal-nya dengan Twitter. Ia menawarkan pilihan follower & following. Dia tidak menganut konsep 'friend'. Disini tidak ada temen temenan. Si A following si B (hanya upon approval si B), bukan berarti si B otomatis following si A. Si B harus request approval si A juga. Inilah yang gue bilang konsep yang jauuuhhh berbeda atau bahasa mandarinnya totally different.

Artinya kalau Si A ada 100 update sehari, tapi kalau dia hanya follower gue tanpa gue following dia, dijamin seratus seratusnya ngga akan muncul di tampilan twitter gue. Sebaliknya, hanya dengan 1 update, dalam posisi dia sbg follower, dijamin status gue itu akan mendarat dengan sempurna di Twitternya dia.

2 konsep berbeda ini yang membuat mereka tidak akan saling 'memakan' karena segmennya berbeda. FB untuk orang narsis yang berusaha exist (tiap halaman FB orang lain harus ada update-nya dia - apa ngga berusaha exist tuh...), sedangkan Twitter untuk orang narsis juga, bedanya orang narsis yang memang sudah exist. Artinya orang dengan rela mengikuti hidupnya, tanpa dia harus balik mengikuti pengikutnya.

Melihat dari konsep di atas, gue (sebagai narsis yg masih berusaha exist) cocoknya pake FB. Tapi gue juga punya akun Twitter dan cukup aktif juga. Dan yg spt gue ini ngga sedikit. Bahkan 1 orang bisa exist di FS, FB, Twitter, Yuwie dll nya. Sah sah aja. Tapi menurut gue itu hanya trend sesaat aja. Atau ada satu dua teman yang ada di Twitter tapi ngga ada di FB, bisa aja (dlm case gue begitu).

Memang, di FB ada pilihan block update dari teman tertentu kalau kita emang ngga mau, dan bisa juga grouping agar ngga setiap update kita dibaca orang di luar group. Tapi di muka bumi ini, berapa orang sih yang meng-aktifkan atau even care sama feature tsb? Apalagi, atas nama narsisme, sebanyak mungkin orang diharapkan 'membaca' update kita.

Tulisan ini bukan untuk mencaci FB dan memuji Twitter. Gue sendiri pengguna FB dan cukup (berusaha) exist :P Ini hanya memberi gambaran aja bedanya ke dua situs jejaring sosial ini. Karena masih aja ada yang bingung sama mahluk Twitter ini. Supaya ngga ketinggalan trend, pada sign-up, kemudian bingung musti ngapain. Akhir-nya 'mencaci maki' Twitter bahwa Twitter ngga asik, lebih asik FB. Nah disinilah gue bilang FB ngga akan kemakan Twitter. karena yang mencaci pasti yg masih berusaha exist :P

Kesimpulannya: unless elo seorang artis atau orang penting (yang dikenal khalayak ramai tapi elo ngga kenal mereka), Twitter ngga ada bedanya dengan FB, dengan beberapa kekurangan: text only, no pic, no video, no suggest friends and no mafia wars. So, pilih mana?

PS. CMIIW, Twitter lebih dulu ada kan daripada FB?

07 Juli 2009

Bawa jarimu ke Starbucks dan Krispy Kreme sehabis nyontreng...

Mau 'pesta demokrasi' dengan kopi susu dan donut...?
Caranya gampang: kasih liat jari yang ada tinta pemilu aja....
Canda seorang teman: "kalo uda dapet donut gratis, "kelingking" tanda tinta nya dipotong biar ga double gratis nya... MAU??" :ymdevil:

Image

Kalo yang starbucks ngga dapet gambar-nya.... tapi ada kok di Kompas hari ini. Dapetnya kopi susu... kalo dulu kan kopi item doang... nah ini ada susunya :p

SELAMAT MERAMAIKAN PESTA DEMOKRASI...