30 Januari 2009

Kelly dipertemukan ke anggota Keluarga

Imlek 2560 ini kita jadikan moment untuk mempertemukan Kelly dengan anggota keluarga Aj maupun Natz, terutama keluarga dekat.

Seminggu sebelum Imlek, kita ajak Kelly mengunjungi Papa Mama angkat Natz yang kebetulan habis operasi jantung (by pass) di Penang, Malaysia.

2 hari menjelang Imlek (24 Jan 2009), hari Sabtu. Aj, Natz, Kelly & Mama Natz meluncur ke Bekasi untuk bertemu Ngkong dan Ema dari pihak Natz (Kong-co dan Mak-co nya Kelly). Disana juga ada iie Licu, iie Sinsin dan suami.



Satu hari menjelang Imlek, Papa Mama Aj mendarat di Jakarta (dari Bangka). Malam Imlek, kita makan malam 2 ronde. Pertama di rumah Papa Mama Natz, terus lanjut ke Papa Mama Aj.

Pas Imlek, Kelly pakai baju baru (thanks to Melia) dan sepanjang siang tertidur pulas. Di rumah Kedua Papa Mama kita tidak lupa berpose.

Rumah Papa Mama Natz


Disini, Vigo nempel terus sama Kelly, ngga mau lepas.



Rumah Papa Mama Aj


Disini, James baru abis kena penyakit kuku mulut, jadi kita cepet cepet pulang.

Hari kedua imlek, Kelly dibawa ke rumah Iie nya Aj di Kelapa Gading. Disana ada Iie dan Jie chong dan anaknya Rio, yang udah punya anak juga, Stanley (9.5 bulan). Nakal banget anaknya.

Foto foto Imlek lainnya di Kelly Galery

22 Januari 2009

21 January 2009


Pagi pagi Mama dari Bangka nelpon. Katanya, “An, Mama punya tebakan ..., hari ini hari apa..?”uhmm, hari Rabu?” gue balik nanya. “Tanggal berapa??” suara di ujung telepon tampak tak sabar... “21 Januari… ultah Mama bukannya udah lewat dan An ngga lupa ngucapin kan?” gue masih polos… “Dasar kamu ya…” kata Mama, “tahun lalu kamu tebakin Mama, tahun ini Mama balik tebakin kamu…!YA AMPUN !!!

We both forget D-day

Gubrakkkkkk….. 21 Januari….apa artinya?? Persis tahun lalu, di salah satu resto outdoor di bilangan Patong beach, Phuket. Hidangan makan malam sudah tersedia, dua sejoli yang sedang berbahagia punya tebakan… Hari apa ini? Tak seorang-pun dari Papa Mama dan Mama-nya Natz yang bisa menjawab. Semuanya lupa, bahwa hari itu, tahun lalu, AjNatz sedang merayakan anniversary yang pertama. Dan tahun ini, lihat siapa yang lupa (garuk garuk kepala). Gubrakkkk sekali lagi….

Gue langsung bertanya ke Natz yang dari tadi menyimak pembicaraan telepon itu tapi tidak mengerti. Maklum gue dan Mama speak bahasa dewa. Hanya kalangan tertentu yang ngerti. “Hari ini hari apa?” “Rabu” (polos amat). “Tanggal berapa?” Natz malah ngga inget tanggal, soalnya udah 2 bulan ini ngga kerja dan di rumah aja ngurusin Kelly. Pas gue sebut 21 Januari… dia juga Gubrakkkkkkk…..

Lupa bukan berarti ngga penting. Dan menyalahkan Kelly adalah excuse yg konyol. Memang mengurus Kelly menyita hampir seluruh pikiran dan tenaga kita. Juga pekerjaan di kantor yang relative banyak hal baru karena masih pegawai baru. Tapi itu tidak menyurutkan niat kita untuk tetap merayakannya (dengan cara yang sederhana).

Sengaja kita pilih lokasi yang tidak jauh dari rumah, mengantisipasi resiko si Kelly rewel dan kita harus pulang. Maka pilihan kita jatuh pada resto Puteri Daun di kompleks Citra 2 ext. Quite cozy tempatnya. Bisa outdoor dan indoor, kita pilih yang outdoor. Makanan Sunda dengan konsep ‘ambil ambil’ semacam di Bumbu Desa.


2 buah kue dan 2 buah lilin disiapkan untuk make a wish. Sangat sangat sederhana, namun bagi kita peringatan adalah penting. Tak peduli itu di Phuket atau di kompleks tetangga. Dan membawa anak anak (Kelly) serta sejak dini agar mereka turut menghargai dan berbagi kebahagiaan dengan orang tua mereka. Tanggal 21 Jan juga merupakan tanggal mereka (anak anak) berasal. Tanpa tanggal itu tidak ada AjNatz, tidak ada anak anak dan tidak ada blog ini. Boleh dibilang blog ini untuk tanggal tersebut...

Tahun depan harus balik tebakin Mama nih he he he.. Tunggu ya Mom…

19 Januari 2009

Kelly kecil cukur rambut pertama kali

Kata orang, bayi, setelah umur tertentu (biasanya setelah 1 bulan atau lewat 40 hari – masa nifas), harus dicukur rambutnya. Ada yang menganggap ini ritual, sehingga harus dilakukan pada saat tertentu (tergantung kepercayaan). Ada yang percaya hal ini bisa membuat rambut bayi tumbuh lebih indah, lebih lebat. Karena sayang anak dan ingin rambut anak indah dan lebat, maka gue dan Natz meniatkan diri untuk mencukur rambut Kelly pas dia umur 2 bulan ini.

Sebagai ortu yang sangat tidak berpengalaman tapi ingin sekali melakukan sendiri ritual ini, maka yang pertama tama kita lakukan adalah searching di internet tentang cara mencukur rambut bayi. Dari beberapa situs yang Natz baca, keliatannya tidak sulit, maka bertambahlah niat kita untuk melakukannya sendiri :_) Ini foto sebelum dicukur, keliatannya ngga sulitkan? Rambutnya sangat lembut dan juga tidak tebal.


Sabtu, 17 Jan 2009, satu hari setelah Kelly berumur 2 bulan. Pagi, setelah Kelly tidur pulas disusui, mulailah kita beraksi. 2 buah baskom air hangat, washlap, gunting dan sebuah cukuran. Cukuran ini aslinya cukuran ketiak kepunyaan Mamanya he he he… Tentunya sudah diganti mata pisaunya dengan yang brand new


Posisi awal, Natz yang menggendong Kelly lalu gue yang menggunting rambutnya. Sengaja kita gunting dulu supaya lebih gampang dicukur. Sebelumnya sudah dibasahi dengan washlap agar lebih mudah digunting. Ternyata salah, rambut basah malah menempel dan lebih susah digunting. Setelah rambutnya agak pendek, mulai mencukur dengan alat cukur. Namun karena dasar gue ngga pernah make cukuran seperti itu, tiap kali gue cukur kok rambut yang lepas ngga banyak. Akhirnya, gantian, gue yang gendong Kelly, Natz yang beraksi :_)


Di tengah jalan, cukuran belum selesai, kita menyerah, cape gendong dan kebetulan juga Kelly mulai ngga pules tidurnya. Alhasil, inilah jadinya. Rambut Kelly kayak ayam keujanan, bulunya nyeplok nyeplok. Bagian tengkuk juga masih gondrong. Kelly-pun malu difoto...



Hari itu ada jadwal ke dokter Hendy, trus sorenya ada pemberkatan rumah. Sehingga prosesi mencukur rambut to be continued ...

Esoknya, Minggu 18 Jan 2009. Kembali 2 buah baskom air hangat, washlap, gunting dan alat cukur disiapkan. Gue yang gendong. Natz, dengan mental baja, mencukur sementara Kelly tertidur pulas. Gue sampai harus teriak beberapa kali, "awas kuping"... Dan hasilnya, LUAR BIASA, licin, plontos, botak kelintong (bahasa orang Bangka), Ucil (Tuyul dan Mba Yul) dan Shaolin Popeye


Kelly jadi terlihat makin lucu. Semua orang yang melihatnya langsung gemes, termasuk Papa Mama angkat Natz (Unarta) yang kita kunjungi sore-nya. Papa Uun abis operasi Jantung di Penang Malaysia.

Yang tidak diketahui orang lain adalah …. Bagian belakangnya tidak rapi :_P Sangat susah mencukurnya. Kelly memang agak susuah untuk ditelungkupkan, pasti dia berontak. Mengakalinya adalah dengan diberi susu, dan didudukkan menyamping sehingga lumayan bisa dicukur. Namun hasil akhirnya, tetap tidak sempurna. Namun, karena di bagian belakang, maka tidak banyak orang yang tau.. kecuali yang baca blog ini :_P


Begitulah pengalaman pertama kali mencukur rambut Kelly. Bikin kita PD untuk melakukannya lagi kalau memang perlu. Minyak rambut tradisionalpun sudah disiapkan untuk disapukan di kepala plontos si kecil, harapannya, rambutnya tumbuh lebat dan indah. Secara genetic, Mamanya berambut tipis, tapi Papanya tebal. Nah mana yang nantinya diikuti Kelly, kita tunggu saja…


Cara mencukur rambut bayi ala Aj dan Natz klik disini

16 Januari 2009

Wajah yang membuat hilang semua kecemasan dunia

Pulang kerja, capek, begitu sampai rumah dan melihat wajah ini, membelainya dan bermain bersama dia, HILANG semua kecemasan dunia :_)

Lihatlah betapa cantiknya dia, polos, bandel, gemes dan begitu memukau...


Hari ini persis dia berumur 2 bulan. BB 5.46kg PB 59cm Lingkar kepala 38cm.
Memang sedikit terlalu gemuk untuk ukuran anak 2 bulan. Tapi sedikit gemuk berarti sehat, montok dan kelihatan lebih lucu, tentunya... :_)
Tambah lagi ah, fotonya yang lebih gede :_)






She's simply adorable...
Foto lainnya yang tak kalah menggemaskan di www.kellyna.multiply.com

12 Januari 2009

My Best Friend’s Wedding, Keni & Juli 10 Jan 2009

Mereka menyebut gue dan Keni Batman dan Robin, atau Air Supply (duo asal Australy), bahkan ada yang mensinyalir kita ini ‘temen homo’ :_P well, sedeket itulah gue dengan Keni (dan juga Toge – Verdi – bestman pernikahan ini dan juga di pernikahan AjNatz).


Jam 3 pagi kurang gue sudah harus terjaga, pergi ke kamar sebelah, ternyata kedua Stooges ini tidak tidur sama sekali, berdarah darah dengan raket nyamuk. Iya, mereka nginep di rumah gue, setelah pulang bertiga dari Starbucks Puri jam 1 pagi.

Jam 3 lewat, bertiga + sopir langsung menuju kediaman Keni dan keluarga di Teluk Gong, Jak-Ut. Sampai disana, langsung prosesi pembuka yaitu sembahyang kepada leluhur. Hal ini penting, selain minta restu dari leluhur agar hidup damai, juga penegasan eksistensi kita sebagai etnis Tionghoa di Indonesia. Sampai ada prosesi ‘lilin tak boleh padam’ sehingga salah satu saudara (ci Lily) harus tetap tinggal dirumah, menjaga sang lilin. Sampai gue bertanya ke Keni: “Lu mau kawin apa mau ngepet?” Babi ngepet juga harus ada yang jagain lilin, agar ‘penyamaran’nya tidak ketahuan. Ada ada aja…


Jam 4 pagi lewat, semua masuk mobil. Gue, Keni dan Toge, + keluarga Keni (yang juga keluarga angkat gue), Papa dan Mama, Yin Ha dan Kenken. Untung ada Pak Ubai, sehingga gue bisa tidur sepanjang perjalanan ke Cibinong.

Sampai Cibinong, kita langsung dibukakan kamar di Hotel Pondok Orri, Cibinong tak jauh dari pintu tol. Supaya kita bisa lanjut tidur menunggu Keni dan Papa Mama pergi make up. Sekali lagi, syukur ada Pak Ubai, lagi lagi gue ngga perlu nyupir :_)

Sekitar jam 7 kita siap siap menyambut kembalinya si mempelai pria, sambil menyantap bubur (beli di depan hotel). Hampir jam 8, mempelai pria balik dan langsung acara ‘keluar rumah’ dalam hal ini lebih tepatnya keluar hotel. Intinya menyerahkan mempelai pria oleh ortu ke bestman. Gue, Keni dan Toge masuk mobil penganten. Yin Ha dan Kenken diantar Pak Ubai kembali ke salon untuk dandan, dan Papa dan Mama bisa istirahat di kamar sampai nanti acara di Gereja.

Di dalam mobil penganten, gue sempet gak bisa menahan tawa, gimana ngga. Gue dan Keni duduk di jok belakang seolah sepasang penganten, “sejak kapan di Indonesia boleh kawin sesama jenis??” mungkin itu yang ada di pikiran orang yang kebetulan melihat ke dalam jendela mobil. He he..


Sampai dirumah July di perumahan Palem (Cibinong), mulailah prosesi menjemput mempelai wanita. Segala penyerahan jeruk di muka pintu oleh perwakilan keluarga wanita, dan disambut dengan sapu tangan oleh Keni dan pemberian angpao untuk si pembawa jeruk (mungkin adapt Cibinong, hell know). Sampai disitu gue dan Toge hanya bisa duduk di luar rumah dan menunggu, mereka serah serahan dan pose pengantin dilanjutkan dengan tea pai keluarga July.


Menjelang jam 11 siang, semua bersiap untuk pemberkatan nikah di Gereja. Kebetulan keduanya warga GBI (Bethel). Sebelumnya sih Keni beragama Budha dan lumayan rajin ke Kelenteng. Begitulah orang bisa berpindah agama, karena menikah.

Sudah sampai Gereja, gue sempet dimintai tolong untuk kembali ke hotel menjemput Papa Mama Keni, mengingat upacara sudah mau dimulai. Yin Ha dan Ken Ken yang sedianya menjemput mereka sesudah make-up ternyata tidak sempat lagi. Namun, pas balik lagi ke Gereja, mereka malah udah nyampe duluan.

Upacara pernikahan ala Kristen memang agak lama, sampai jam 1 siang. Setelah diberkati, pasang cincin, sungkem dan penopangan tangan, resmilah dua sejoli ini menjadi pasangan suami istri yang sah. Terakhir, catatan sipil, gue ikut juga menandatangani akte nikah sebagai saksi. Beda dengan saksi pernikahan Katholik yang harus suami istri, disini lebih kepada wakil keluarga pria dan wanita masing masing 1 wakil. Dan gue, tentunya wakil dari keluarga mempelai pria (kapasitas sebagai kakak angkat).


Selesai dari sana, perut sudah keroncongan. Untung tersedia nasi kotak dari panitia :_) yang langsung gue lahap di mobil. Kali ini, pasangan suami istri bari ini kembali ke rumah Keni untuk sembahyang leluhur. Lagi lagi thanks to pak Ubai, gue bisa tidur pulas di mobil :_)

Sampai dirumah Keni, gue hanya drop keluarga Keni aja di rumah. Gue langsung diantar pak Ubai untuk kembali ke rumah, siap siap jemput Natz ke acara resepsi. Sampai rumah, Pak Ubai langsung kembali ke Teluk Gong dengan Innova. Dari pagi memang pakai Innova, supaya muat semua dalam 1 mobil.

Jam 4 gue sudah harus jalan lagi, jam 5 kurang 15 baru jalan sih actually. Setelah titip Kelly dan pembantu di rumah Mama, gue dan Natz langsung menuju Gading Marina, tempat resepsi nikah. Kali ini nyetir sendiri, Pak Ubai sudah gue instruksikan untuk melayani keluarga Keni :_).

Sampai di Gading Marina jam 5 lewat, langsung kena giliran tea pai. Segelas kecil teh itu langsung kita bayar lunas dengan sebuah kalung emas kuning dan angpao. Setelah itu langsung bertugas sementara sebagai penerima angpao karena belum lengkap penerimanya. Setelah itu tugas lagi sebagai penerima tamu (salaman). Tentunya setelah makan di tempat keluarga hehe :_P

Temen temen yang datang kok dikit banget ya… Cuma gue dan Toge; Elsih, Andi dan anak mereka; Kebo, Telly dan anaknya; Hasan dan Mamanya; + Jani dan Dian. Itu doang. Ngga ada Umin, ngga ada Ferry Tunge, ngga ada ... wah banyak deh kalo mau disebutin satu satu. Entah pada lupa apa gimana… Yang jelas cuma Erwin yang tak lupa titip angpao. Sayang banget, dari segelintir yang datang, gue lupa foto masing masing keluarga.


Begitulah pernikahan Keni dan Juli, yang awalnya sempat ditentang Papa Keni karena masalah keyakinan. Prosesi Keni dan Juli kembali ke rumah Keni untuk sembahyang itu menjadi penting buat Papa Keni. Menunjukkan anak dan menantunya tetep menghormati leluhur dengan sembahyang. Apalagi yang paling ditakuti oleh orangtua Chinese yang masih totok selain takut dirinya ketika meninggal tidak ada yang sembahyangin?
Suatu hal yang anti dilakukan oleh pemeluk Kristen. Melawan orang tua lebih besar dosa dari apapun, apalagi hanya memegang hio sebagai symbol memuja leluhur. Untung keduanya sadar.

Gue juga sempet melihat Papa Keni menangis waktu sungkem di Gereja. Menandakan beliau terharu juga...

Keni dan July, selamat dan semoga berbahagia sampai selama lamanya...


Pulang ke rumah jemput Kelly dan pembantu. Ngga lama, Pak Ubai kembali. Besok sorenya, malah dia datang lagi khusus cuci’in mobil Innova. Dan pengen cuciin CRV juga. Hehe, ngga enak katanya mobil kotor habis dia pake. Apa upah gue yang kegedean buat dia? :_P

Lihat foto amatir mereka di sini