28 November 2009

Celebrating Kelly one year @ Pondok Si Boncel

Cerita Korea pending dulu ya :) Ada yg mau diceritakan lebih dulu... Merayakan Ultah Kelly 1 tahun !! :)

Papa & Mama Kelly sudah excited untuk hari ini months before :) Mulai dari perencanaan: budgeting (nah lho.. :P ), menentukan jenis makanan dan isi goodybag, menghubungi pihak panti asuhan... sampai terwujudnya hari H itu hari ini.

Pemilihan Panti Asuhan sbg tempat perayaan dimaksudkan untuk memberi kebahagiaan kepada anak anak yg tidak beruntung. Selain memupuk kepedulian Kelly sejak dini (terlalu dini sih memang) untuk menjadi anak yg baik dan selalu bersyukur.

Pondok Si Boncel bukan pilihan acak. Sudah cukup lama gue merindukan untuk ke sini. Sejak lama sudah menjadi donatur tetap, sempat terhenti, dan kini kembali lagi :) Ada cerita personal, keterikatan batin yg cukup kental, mengapa Aj merindukan tempat ini, dan akhirnya terwujud !

Seminggu penuh sebelum hari H, begitu gue pulang bertugas dari Korea, semua persiapan dimatangkan. Mulai dari belanja untuk goodybag (Carefour), pesanan makan (A&W - paket seru), stationery set (www.grosirpasarpagi.com) dan kue ultah (Papa Mama Pastry). Sehari sebelumnya, sibuk masuk masukin souvenir menjadi goodybag. Dan inilah hasilnya :)



Besoknya (hari ini), dari pagi udah siap siap, ambil kue ultah di PapaMama, dan tunggu Paket Seru A&W diantar kerumah. Siap, semua masuk mobil. Bagasi sampai penuh :)

Gue agak buta sama Jagakarsa (Jak-Sel) tempat Panti ini berada. Untunglah ada Acoy yang bersedia nganterin siang itu. Berangkatnya jam 1.30 pas Kelly tertidur. Biar bisa lanjut tidur di mobil. Acara rencananya jam 15.30.

Sampai sana agak sedikit kepagian, jam 3 sore kurang. Maka, sama Pak Franky, petugas Panti, kita diajak keliling. Pas masuk, terdengar celoteh anak anak yg cukup berisik. Dijelaskan Pak Franky, "itu anak anak lagi mandi, siap siap acara" wah, senangnya :) Kelar isi buku tamu, kita diajak jalan di dalam Panti. Melihat anak2 bayi, ada 13 bayi yg sore itu lagi dimandikan bergantian oleh 2 pengasuh. Diajak menengok anak2 yg sedang sakit panas, batuk pilek. Dan melihat anak2 yang sedang beraktifitas menonton TV. Pas mengolok dari jendela, anak2 manis itu langsung nyamperin untuk salaman sama kita. Sopan, manis dan antusias sekali. Kelly juga dengan antusias menerima uluran tangan mereka. Sembari nunggu acara jam 3.30 sore, pose dulu depan Panti :)



Acaranya di sebuah aula khusus, yang sudah didekor "Happy Birthday". Sambil menunggu acara, pose pose dulu ah :)



Kira kira sampai jam 15.45 anak anak baru mulai berdatangan. Hiruk pikuk sekali. Terlihat wajah wajah yang polos dan alami, ada yang senyum, isengin temennya, ada yg merenggut, ada yang nangis dan macam macam ekspresi. Anak2 itu terdiri dari 3 kelompok dengan 5 pengasuh dan 1 suster yg membawakan acara. Sebenarnya ada 1 group lagi yg isinya anak2 yang lebih kecil lagi yang tidak ikut acara sore itu.

Waktu nurunin barang barang, sempet konsultasi sama suster apa yg kita bawa semua-nya boleh dikonsumsi anak anak. Ternyata semua lulus sensor, kecuali minuman dingin (ice lemon tea - nya Paket Seru A&W) karena musim-nya anak anak lagi batuk pilek. Untung pihak panti menyediakan aqua gelas sbg gantinya :)

Acara diisi dengan doa bersama, menyanyikan lagu "selamat ulang tahun", tiup lilin dan potong kue.




Abis itu, ada acara menyanyi dan menari yang dipersembahkan oleh anak2 manis ini. Tingkah mereka lucu dan natural sekali. Ada yang stand out among the crowd (gaya selebritis), ada yang 'dunia sendiri' (gerakan ngga ngikutin yg lain), ada yang malu malu, bahkan ada yg tengah tengah nari, tiba tiba ngambek ngga mau nerusin nari..nah lho... :)

Pas acara nyanyi dan nari ini, si Kelly 'mingle'. Dia senangnya bukan main. Tadinya pikir dia bakalan takut atau risih karena semua mencoba mendekati dia, mau salaman, mau peluk dan mau cium. Ternyata, malah bak selebritis, si Kelly nyamperin mereka ulurin tangan dan dengan ceria menyambut peluk cium temen temen baru-nya itu :)




Di antara anak anak itu ada yg menanyakan nama Kelly, bahkan ada yang 'mempertanyakan gender'-nya Kelly dengan menanyakan: "cewek kok botak?" yg membuat gue tak kuasa menjawab hanya bisa menahan tawa :) Ada yg bertanya ke Natz, "Mamanya mana? Papanya mana?". Ada juga yang memperkenalkan diri, "nama saya Aldo" "nama saya Rei" dan lain lain. Semua diungkapkan dengan begitu polos, tanpa canggung dan tentunya, tanpa rekayasa :)

Setelah puas menonton mereka bernyanyi dan menari (sampai ada tarian yg guling gulingan di lantai), tibalah acara makan bersama. Di jadwal keseharian mereka, memang makan sore jam 16.30. Maka mereka masing masing kelompok membuat lingkaran per kelompok. Paket Seru A&W pun langsung diserbu :) Seorang anak perempuan dengan polosnya bertanya: "Ini Mek-de bukan?" "bukan, ini AW" dia langsung teriak: "Aku mau makan AW !!" dengan gigi ompongnya keliatan semua :) Acara makan diawali dengan doa bersama, yang dipimpin oleh salah seorang anak yg ditunjuk suster. Doa makannya sudah dihafal semua, dan di doakan beramai ramai.





Yang lucu dan mengharukan dalam acara makan bersama ini adalah mereka dengan tiada sungkan meminta kita untuk membantu membuka sachet saos tomat. Beberapa ada yg 'sok' mau pake saos sambal, tapi dikit aja :) Natz bahkan mendengar paling tidak ada 3 anak yang menyusun makanan mereka sedemikian rupa dan bilang: "kayak makan di pesta". Begitulah anak anak manis ini menanggapi makna kedatangan kita: PESTA... Jadi terharu...

Sayangnya kita tidak sampai penghujung acara, karena khawatir Kelly mengantuk dan mulai rewel. Maka kitapun pamit ke suster dan mempercayakan pembagian goody-bag ke suster. Padahal akan lebih bermakna lagi kalo goodybag tsb kita sendiri yang membagi bagikan. Kebayang deh wajah wajah ceria itu menerima bingkisan dari kita. Ohya, untuk suster dan pengasuh, juga ada souvenir khusus, yaitu mug dengan foto Kelly sbg kenang kenangan kedatangan kita. Semua diterima suster dengan penuh rasa syukur.

Sampai kita meninggalkan halaman Panti tsb, anak-anak yang lewat (bubaran) masih berteriak teriak, "terimakasih bapak dan ibu" "datang lagi ya..." bahkan ada yg spesifik: "Ultah Kelly rayakan di sini lagi ya..." :)

Dengan keceriaan dan berkat yg kita rasakan, tidaklah sulit menentukan tahun depan akan disini lagi atau tidak :) Sepanjang acara, sampai perjalanan pulang, Kelly terlihat sangat ceria dan aktif. Berkali kali dia menyebut Mama dan Papa, seolah bersyukur dengan kehadiran kedua orang tuanya. Jauh lebih beruntung dari teman teman yg baru saja merayakan ultah bersamanya. Namun anak anak itu tetap ceria, bahagia dan tumbuh jadi anak manis, dibawah naungan suster2 dan pengasuh dan sabar, penuh dedikasi dan cinta yg tulus.

Terima kasih buat suster, pengasuh dan anak2 Panti Asuhan Pondok Si Boncel yang super ceria... Ultah Kelly yg pertama jadi sangat sangat sangat berkesan... :)

Pondok Si Boncel adalah panti asuhan khusus bayi dan anak2 di bawah 7 tahun. Setelah 7 tahun, mereka akan dipindahkan ke Panti Asuhan Desa Putera atau Panti Asuhan Vincentius Putera/Puteri. Dijelaskan oleh suster, anak2 ini datang dari berbagai latar belakang: orangtua yang tidak menerima kehadiran mereka, karena mereka tuli atau buta, dari keluarga broken home, ayah ibu narkoba, sampai buah hubungan gelap anak kuliahan.

Saat ini Pondok Si Boncel merawat 13 bayi, dan 74 anak anak dibawah 7 tahun, laki laki dan perempuan. Pondok Si Boncel masih membutuhkan banyak uluran tangan dari donatur donatur yang budiman.

Lebih lengkap bisa dilihat di situs-nya di www.pondoksiboncel.com atau situsnya Perhimpunan Vincentius Jakarta

27 November 2009

DAY 2 : Korean hospitality, Sensasi Soju & Korean BBQ

Senin, 16 December 2009

Bangun pagi menjadi bagian yg tersulit. Udara yg dingin (sangat dingin !) & tidur yang belum puas. Tapi harus bangun jam 6. Rencananya jam 7 mau cari sarapan (Hotel exclude breakfast, padahal udah mahalnya ajubile). Apa daya, dengan segala kekuatan, baru bisa bangun jam 7. Akhirnya 7.30 baru cari sarapan. Sejak kemaren sore memang sudah liat liat resto apa yg ada disini dan yg buka pagi. Ada Holly's Café di ujung jalan yg keliatannya lumayan. Segelas cokelat hangat dan Almond Chocolate Muffin membuka pagi yang menggigil ini. Bernard having Maple Waffle, juga dengan segelas Hot Chocolate.

Kembali ke Hotel, sudah janjian dengan temen kantor (Kimberly) akan di pick up jam 9 pagi. Kita tunggu di lobby lantai 24. Tunggu punya tunggu, ternyata Kim baru datang lewat jam 9, ternyata dia tunggu di bawah. Kasian juga dia tunggu kedinginan di bawah.

Hotel ke Kantor hanya berjarak 5 menit saja dengan berjalan kaki. Sambil jalan, Kim menginformasikan kita bahwa sekarang suhunya lagi -3 derajat. Wuuiiihhh wuuihh, pantes aja dinginnya sampai ke tulang tulang. Untung kantor bener bener cuma 5 menit dari Hotel. Sebuah gedung perkantoran yang kecil, hanya 10 lantai. Kantornya juga kecil, tapi cukup lovely. Dibanding kantor kita di HongKong yg di perkantoran mewah dan megah. Di sini, walaupun letaknya di pusat bisnis, kita ngga menempati gedung yg megah megah di sekitaran sini. Ini kayak jalan kecil di jalan utama, kayak Setiabudi atau Benhill terhadap Jl Sudirman.

Nikmatnya Shabu Shabu di udara dingin
Setelah meeting demi meeting yang ngga penting (untuk diceritakan), jam makan siang, kita diajak oleh Kim dan Chloe (dua dua nya orang lokal) ke resto shabu shabu dekat kantor. Tidak berbeda dengan shabu shabu mana pun di luar Korea. Kuah kaldu nya mantap. Dengan daging sapi yg di-iris tipis banget, ada dumpling isi sayuran, macam macam bakso dan sayur mayur. Ngga ada fotonya nih, karena jaim he he he. Nama Resto-nya juga tanpa tulisan latin, tulisan Korea semua, jadi ngga bisa di-identifikasi nih. Tapi enak… enak banget, walaupun common di mana mana, tetep aja shabu shabu enak.

Sajian terakhir dari shabu shabu itu ada mie mentah, yang dimasak sendiri dalam kuah kaldu. Dalam hati, gue langsung bersyukur dan berterimakasih karena tepat 1 tahun umur Kelly, gue bisa makan mie juga walaupun jauh di Korea.

Ohya, di sini juga disediakan gunting sebagai salah satu alat makan. Kim & Chloe lalu menjelaskan bahwa begitulah orang Korea makan. Instead of memotong dengan pisau, mereka lebih convenient dengan gunting. Dan melihat mereka dengan lincahnya menggunting sayuran sebelum dicemplung dalam kuah shabu shabu, memang kelihatan banget sudah biasa memakai gunting. Gunting ngga hanya untuk sayuran, bisa untuk daging, mie, bahkan roti/pizza sekalipun. Mulailah Chloe bercerita tentang artis Italia yg menetap di Korea, yg dulunya merasa 'shock' dengan penggunaan gunting, kini makan apa-pun dia harus pakai gunting, kalau ngga ada gunting dia bingung. Selain gunting, yg unik dari alat makan di Korea adalah sumpitnya dari besi instead of kayu. Dan sendoknya punya bentuk yg khusus, lebih bulat di bawah dengan gagang yg lurus dan panjang, ngga spt sendok pada umumnya.

Dalam perjalanan balik ke Kantor, kita diajak mampir ke café untuk beli minum take away. Segelas Jasmine tea di tangan benar benar membantu melawan udara yang lebih dingin daripada di kulkas.

Malamnya, telah dijanjikan oleh GM (Casper) sejak pagi, kita diajak makan Korean BBQ. Casper kelahiran Belanda, orangnya sangat baik dalam menjamu tamu. Tipe tipe orang Marketing. Sejak pertama ketemu udah terjadi percakapan2 yang menyenangkan dengan beliau. Malam itu kita pergi sama Kim, Chloe dan Ody (3 terakhir ini orang lokal).

Tradisi menuang wine ala Korea
Tempat makannya juga ngga jauh jauh dari Hotel. Casper pesan 4 botol Heineken dan sebotol Korean wine (Soju). Dia juga mengajarkan kita tradisi menuang bir/wine ala Korea. Jadi si tuan rumah akan menuang bir ke gelas tamunya duluan, sambil tangan satunya didekap di dada. Tamunya, sambil menerima tuangan bir dengan gelas sedikit diangkat, melakukan hal yg sama, satu tangan di dada. Lalu giliran tamunya yang menuangkan bir ke gelas tuan rumah. Dan begitulah yang kita lakukan.

Heineken is ok karena kurang dari 5% alcohol, tapi SOJU antara 18 – 20%. Yang kita pesan malam itu 19.5%. Strong, tapi masih ok untuk 1 kali teguk habis (gelas kecil), ngga seberat China white wine (arak putih) yang bisa 60% kadar alkoholnya. Waktu di China gue sampai mabok mabok diajak ganbei sama orang China yang pada gila gila minumnya. Di sini ganbei soju masih ok lah.

Dan gue belajar kata baru untuk bir. Sebenarnya ngga ada yg baru, karena pengucapan bir dalam bahasa Korea persis pengucapan bhs khek orang Bangka, yaitu 'metciu'. Langsung gue dipuji puji sama mereka karena gue lavalnya kena banget dengan bahasa mereka he he he. Satu kata lain: Kamsha-hamnida (dibaca kamchahamnida, dengan bagian hamnida-nya cepat, jadi bunyinya kayak kamchahamida), artinya terimakasih.

Disini pun pake gunting, sampai si Casper juga terbiasa pake gunting katanya kalau makan dirumahnya pun pake gunting. Pas makanannya datang banyak banget, mereka bilang ini side dishes, yg utamanya kita makan Korean BBQ. WOW, side dishes nya ada kali > 10 di meja, buanyak banget deh pokoknya. Ada kimchi (pasti), telor kocok basah dalamnya isi sayuran, ada telor goreng (fuyunghai tapi isi sayuran), sup dan lain lain yang tak terdefinisikan.

Sensasi menyantap Korean BBQ
Main course-nya, daging sapi yang pipih tapi tidak terlalu tipis, di panggang di atas pemanggangan, sampai setengah matang, lalu digunting gunting. Guntingan daging yg matangnya boleh dibilang 4/5 matang digunting seukuran 7 – 8 cm2. Cara makannya uapik… yaitu, ambil selembar daun yg tersedia di meja (daun apa aja, ada yg kayak daun mint, ada selada, ada daun kubis, ambil yg mana aja). Lalu taruh daging tadi diatas daun, cocol semacam garam (tapi warnanya agak krem, rasanya asin dengan sedikit seasoning), kalau suka pedas, kasih sedikit irisan sayur (kayak daun bawang/seledri) yang diberi bumbu cabe, lalu bungkus dengan daun itu, dan HAP, masukin mulut bulat bulat. Nikmatnya luar biasa. Ada sensasi tersendiri setiap kali melakukan itu. Entah apa yang membuatnya begitu unik. Dagingnya yg empuk bercampur daun yg garing dan segar, dengan rasa asin dan pedas bercampur di langit langit mulut membuat lidah makin berliur. Begitulah sensasinya Korean BBQ.

Yang enak dan ada sensasinya selain main course Koran BBQ di atas, adalah telur kocok dalam mangkok, dalamnya isi wortel dan sayur mayur lain. Rasanya asin dan gurih, telurnya telur kukus dan agak agak basah. Kim lalu cerita dia bisa masak itu, tapi harus dengan mangkok khusus tahan panas. Masukkan telor dan air dengan komposisi 1:1, lalu garam dan sayuran sesukanya, dan kukus sampai matang… Cara masak yang simple, menghasilkan masakan yang mengundang sensasi di lidah. Yummie…

Nasi atau Mie adalah makanan penutup
Terakhir, mereka malah pesan nasi. Sup nasi actually, bukan nasi juga sih, tepatnya kerak nasi, jadi sup kerak nasi. Ternyata, nasi dan mie adalah untuk makanan penutup untuk makan makan yang ngga pake nasi. Nah lho… ternyata lebih parah dari kita orang Indo yang katanya ngga bisa lepas dari nasi. Kayak tadi siang pas shabu shabu juga kan mereka makan mie-nya terakhir. Buat kita sih agak aneh.

Kelar makan, Casper ngajak kita untuk hang-out sebentar di sebuah bar dekat situ juga (168 Bar). Pengen nunjukin kita Heineken dark, yang kita sangka bir hitam (stout), ternyata salah, malahan ini light beer yang justru digemari cewek cewek. Tapi Bernard suka banget sampai habis 2 botol. Disini cerita cerita ngalor ngidul sambil ketawa ketiwi. Hanging out dan having fun spt ini sudah menjadi bagian dari pekerjaan, menyenangkan memang.

Walaupun udah makan hangat ditambah lagi bir/soju, tetep aja pas pulang, dinginnya membuat gigi bergetar, dinginnya luar biasa, sampai susah mau ngomong saking dinginnya. Keesokan hari-nya baru tau kalau suhu malam itu -7 derajat… OMG… minus 7… suhu yang sebelumnya kebayang aja ngga. Memang suhu minggu ini sangat dingin, itu diakui oleh orang Korea sendiri. Minggu sebelumnya ngga sedingin ini. Dan bulan November tahun tahun sebelumnya juga ngga sedingin ini. Jadi ini semacam ucapan selamat datang khusus buat kita, begitu canda mereka, yg sebenarnya ngga lucu :_(

Setelah Soju 3 gelas kecil, sebotol Heineken dan sebotol Heineken dark, kepala agak keleyengan. Tapi tidur jadinya enak banget. Teringat Kelly kecil yg sedang berulang tahun. Dengan sepeda kecil permberian ema-engkongnya. Waktu dinner tadi, ketika bercakap2 tentang keluarga, & gue punya 1 daughter, mereka pun bertanya "how old is she?" "she's one years old TODAY" semua langsung surprise dan memasang wajah miris. Casper langsung angkat gelas dan berkata, "let's drink for her, we celebrate her birthday". Yes, celebration with my new friends, yes they are new, but they are friends. Thank you Korean :_) Kamshahamnida… :_)

Bersambung… Day 3, ada cerita naik subway Korea pertama kali :_)

24 November 2009

KOREA DAY ONE, Autumn in the Beautiful Planet called SEOUL

@ Incheon International Airport, 15 November pagi

Melangkah keluar dari pesawat, walaupun menggunakan belalai, tetep aja, terpaan angin 1 derajat C dari sela sela belalai membuat rusuk gue bergetar. Padahal udah pake jaket ‘super hangat’ yg beli di Liuzhou 2 tahun lalu. Hampir jam 7 pagi waktu Korea, tapi langit masih cukup gelap, kayak jam 5 ke jam 6 di Jakarta.


Incheon tidak terlihat terlalu besar saat ini. Arrival, Imigrasi dan ambil bagasi yang sangat mudah membuat Bandara ini terasa tidak complex. Padahal merupakan bandara, yg konon, salah satu yg terbesar di Asia, bahkan dunia. Setau gue, merupakan bandara yg paling convenient untuk ‘airport sleepers’ he he (di sleepattheairport.com). Namun saat ini belum ketahuan karena sangat leluasa, dan karena masih pagi, masih sangat sepi. Apalagi, begitu keluar, sudah menanti spanduk dari Park Hyatt Seoul Hotel bertuliskan: Ans1jaya Chandra. Yup, gue ngga salah tulis, that actually what’s written there. Dasar orang Korea :_(

Dengan semua keleluasaan itu, ditambah limousine dari Hotel berharga KWR 140ribu (sekitar 1.3 juta), lengkap lah sudah petualangan singkat di Incheon. Ngga seru memang. Lebih seru kalau nyari exit mana untuk bus atau kereta mana, nyasar dan tanya sana sini pasti lebih menambah suasana ‘bertualang’. But we’re not so in to that now. Lebih cepat lebih baik. Sampai Hotel, perlu istirahat dan memulihkan badan. 45 menit kira kira perjalanan. Melalui jembatan yg panjang sekali, megah pula, dan terawatt sekali. Bandara terletak di pulau Incheon yg merupakan pulau tersendiri dekat ibukota Seoul.

@ Park Hyatt Seoul

Setiba di Seoul, pemandangan yg memukau di depan mata, matahari menembus bangunan bangunan tinggi nan megah. Menjelang tiba di Hotel, melalui jalan jalan yang agak kecil, pohon di kiri kanan jalan menawarkan pemandangan khas musim gugur. Dedaunan yang menguning mendominasi, beberapa pohon bahkan berdaun merah. Pemandangan yang luar negri banget !! Ngga sabar nanti mau balik ke sini untuk sekedar foto foto :_)

Tiba di depan Hotel sekitar jam 8.15 pagi. Lantai 1 hotel bintang 5 itu tidak terlihat spt Hotel. Hanya ruangan kecil dengan beberapa orang yg jaga dan 3 pintu lift. Karena pernah baca review-nya di internet, jadi ngga terlalu heran. Hanya saja agak kaget, kok kecil sekali hotel ini. Lobby hotelnya ada di lantai 24, lantai paling tinggi. Disini diterima oleh receptionist cewek yg wajahnya Korea banget.

Masalah ‘kecil’ terjadi disini. Rate kamar adalah KWR 320 ribu semalam (sekitar Rp 3.2 juta !). x 2 orang x 6 malam = KWR 3.84 jt (sekitar Rp 38 jt !). Berapa deposit ‘normal’ untuk itu? Maksimal angka yang sama harusnya kan? Nope. They ask for > KWR 6 juta (hampir Rp 55 juta !). Kita cuma bawa total KWR 6.1 juta. Masak 100ribu KWR (ngga nyampe Rp 1 jt) untuk sepekan ?? How we’re gonna live di kota no 1 paling tidak bersahabat bagi expat ini ?? (source: Yahoonews)

‘Untunglah’ dia cuma minta total KWR 5 juta. Itu pun setelah kita bayar di muka keseluruha biaya hotel yang KWR 3.84 juta itu. Jadi deposit-nya sebesar KWR 1.16 juta (> Rp 10 juta!) selain untuk kamar hotel, karena udah dibayar lunas! > 10 juta, untuk laundry, breakfast, telephone, dan mini bar, yg most probably tidak akan kita gunakan. Well, mungkin pake laundry & phone (5 menit sehari – benefit dari company), tapi masak 10 juta?? Dan, iya, breakfast not included (untuk hotel rate Rp 3 juta ?!) CRAP !

Eniwey itu leave us with KWR 1.1 juta (< 10 juta) untuk sepekan di Seoul. Pemecahannya: besok Senen, mau coba minta company sini untuk talangin deposit yg > 1 juta KWR itu, atau terbitkan guarantee letter. We want our KWR back !!! Untuk makan (breakfast dan dinner), transport, dan ehm ehm.. jalan jalan & oleh oleh :P


Well... kamar tidak mengecewakan. But it just don’t seem like 3 million a night. Mungkin karena musim dingin, jadi butuh pemanas dll, entahlah. Kasur gede, ada bangku nonton TV, ada meja khusus kerja (which I’m sitting now), lemari gede, kamar mandi dengan bathtub gede, dan best part adalah: the toilet seat ! Ohya? What so special? Lagi lagi mungkin gue yg norak dan kampungan :P Selain ada sprai air hangat otomatis, dan tempat duduk yg ‘heated’ (jadi selalu hangat pas didudukin), selain itu, ada dryer yg menyemburkan udara hangat setiap selesai ‘hajatan’ he he he Entahlah hotel lain ada atau ngga, tapi gue pikir ini pretty cool :P

Satu lagi yang quite surprising adalah, kamar ini full kaca sbg pembatas dengan luar sana, sehingga full city view. Yang lebih surprising lagi adalah kaca kaca ini ‘see through’ bukan hanya dari dalam, tapi juga dari luar. Dan quest what? Dinding kamar mandi juga the same case: ‘see through’ luar dalam. Great. Di wanti wanti sama petugas hotel: ‘don’t forget to pull the curtain down before you shower’ You bet I won’t ! :P Naik turun curtain bukan manual lho, tinggal tekan tombol naik turun aja :_)

Ini view dari kamar hotel gue :_)



Masalah komunikasi

Sejak dari mendarat di Incheon, menyalakan matrix, ngga dapet sinyal terus. Padahal di trip LN sebelumnya ngga pernah ada masalah. Selalu langsung tersambung dengan salah satu operator rekanan si indosat. Kali ini ngga tersambung. Bahkan dengan pencarian manual (KTF Korea) tidak menemukan jalan keluar, teutep, ngga nyambung.

Internet juga begitu. Di kamar ini katanya ada wifi (which is free), tapi entah setingan laptop gue yang ngga bener, atau wifi sini yang ngga ngonek, wifi-nya ngga berhasil tersambung. Kabel Lan, dengan bantuan IT guy dari hotel, akhirnya berhasil terkonek. Tapi tampilan layar begitu terkonek adalah: welcome Mr. Chandra Andijaya bla bla bla, KWR 12,000 per hour KWR 240,000 per day. Tinggal klik aja mau yg mana. Dan gue ngga klik yg mana pun. Gue klik cancel :(

Untunglah, dari semua kendala komunikasi itu (terutama ngga bisa ngabarin Natz & Kelly kalo Papa nya baik baik saja), masih ada 1 kemurahan hati dari Yang Maha Mengasihi (tiba tiba religious mode on, bener bener thank God). Waktu tiba di sini, sudah dititip sama temen kantor di Korea, 2 buah HP dengan nomor suntik Korea. Dengan itulah komunikasi gue dengan Natz :_) OK, memang ngga bisa update Twitter atau Facebook, ngga bisa cek e-mail, upload foto Multiply dan upload blogging Korea. Tapi 1 hal yg paling penting sudah terjawab, komunikasi dengan my family. Nothing else bother me :_)

@ COEX MALL

Menjelang jam 11, petualangan pertama di mulai. Kita sudah tau dari internet, bahwa COEX Mall (Mall terbesar di Seoul) ada di seberang hotel kita. Info dari orang Hotel di mana exactly Mall itu dan bgm menuju ke sana. Ternyata memang tepat di seberang Hotel kita yang letaknya di perempatan jalan. “That’s the COEX building and the mall is actually under it, it’s an underground mall” kata dia. WOW, gitu ya. Jadi kita ngga nyeberang di atas perempatan itu (memang ngga bisa) tapi di bawahnya. Di depan hotel kita persis, ada gate subway, namanya Samseoung exit. Turun dari situ dan ngga perlu naik lagi, COEX Mall actually ada di bawah situ.


Pas masuk ke Mall, keliatannya tidak lah terlalu asing dengan mal mal di Jakarta. Zara, Red Mango, Baskin Robin, Pizza Hut, Dunkin Donuts adalah yg familiar dengan kita orang Jakarta. Hanya suhu-nya aja yang ngga tahan. Info dari orang Hotel: 4 derajat C siang itu. Tiap kali angin berhembus, orang berlarian karena dingin, sebagian rebutan masuk ke Mall yang ada penghangatnya.

Laper. Nemu food-court langsung lapar mata. All food displayed looks yummy :_) Keliling2, dan bukan keputusan yang mudah akhirnya kita memilih OMURICE. Ngga tau enak or ngga, tempat ini cukup banyak tamunya dibanding resto lain. Gue pesen Bulgogi Omurice, Bernard pesan Salmon Omurice. Ternyata Omurice itu nasi (dengan flavour) dibungkus oleh telor dadar yg agak basah. Kayak dadar goreng, tapi yg ini agak2 basah. Quite nice. Rasanya OK, walaupun ngga enak banget, tapi masih cocoklah dengan lidah Indonesia.


COEX Mall sangat besar, sampai sampai ada PETA khusus untuk Mall ini dalam bhs Korea, Inggris, Jepang dan Mandarin. Tadinya gue pikir hanya orang asing yang akan ambil map ini. Ternyata salah. Orang Korea pun ngga malu malu mengambil peta ini. Sesekali terlihat orang local mengamati peta sebelum mereka melanjutkan perjalanan. Dan setelah kita mengitari mal ini 2 kali (siang dan malam), kesimpulannya: yes, this is one huge mall (terbesar di Korea). Mall ini bahkan ada kasino, museum (kimchi museum), COEX Aquarium (semacam sea world di Indonesia), Megabox (bioskop yg gede banget), terhubung dengan Intercontinental Hotel, dan Hyundai Shooping mall. Pokoknya really huge. 1 hari ngga cukup untuk explore semua.

Beberapa hal yg gue notice dari mal ini: banyak merk yang ada juga di Indonesia: KFC, McDonald, Dunkin Donuts, Pizza Hut, Red Mango, Baskin Robins, Coldstones (orang sini tetep makan es krim di musim dingin) dan boutique Zara. Tadinya tertarik mau liat COEX Aquarium, karena cukup terkenal (baca dari internet), tapi dengan harga 150 KWR (sekitar 150 ribu) ngga jadi dulu deh. Lagipula ngga banyak waktu juga yang kita punya, selain ngantuk karena kurang tidur di pesawat.

Karena ngantuk, akhirnya kita decide untuk kembali ke Hotel dan tidur. Rencana keluar lagi jam 3 or 4 untuk ke jalan dimana ada rumput yang kuning (yg kita lewati pagi tadi sebelum nyampe Hotel). Mau narsis ceritanya.

Pas pulang Hotel sempet nonton TV sebelum ketiduran. Baru nyadar, ngga ada HBO, Cinemax atau semacamnya. Channel Film ada 2 yaitu CatchTV (dua2nya namanya sama, tapi film yg diputar beda). Baru nyadar juga kalo ada on demand film seharga KWR 20,000 (sekitar < Rp 300,000), ada ada pilihan adult movie, dan ada yg berjudul 'Cute Korean P*ssy Girls' hua ha ha.

Bangun tidur jam 3an, seperti rencana semula, kita kembali ke jalan yg tadi pagi kita lewatin dengan limousine hotel. Satu jalan kecil yg penuh dengan pohon berwarna kuning. Suhu sangat dingin, tapi atas nama narsisme, anggap saja pengorbanan yang setimpal :P Benar2 pemandangan yg ‘luar negri’ banget :_)


Dari situ, kita mampir di Starbucks, nyari sesuatu yang panas untuk diminum dan digenggam :P Dengan segelas cappuccino sbg penghangat tangan, kita kembali ke COEX mall untuk nyari dinner. Ada beberapa alternative resto yg rame disini, antara lain Kazer Burger dan Jackie’s Kitchen (punya Jacky Cen – Chinese food). Tapi ada 1 resto yang lebih menarik perhatian kita dari yg lain. Resto ini ngga punya nama dalam karakter latin, jadi kita ngga tau namanya. Tapi rame-nya sampai orang antri untuk masuk sana.

Kita pun tertarik untuk nyoba. Nama makanannya kalo ngga salah ‘Andyong’. Ada beberapa pilihan, tapi ada satu kesamaan, yaitu disajikan dalam piring gede, dengan kuah. Ada pilihan ayam, ayam + seafood, seafood, dan cumi/sotong. Kita pilih yang Ayam + seafood, seharga KWR 24,000 per setengah porsi. Setengah porsi cukup untuk makan 2 orang Korea, untuk orang Indo mungkin cukup untuk 3 bahkan 4 orang.

Alat makan yg diberikan adalah sumpit dan sendok. Lucunya, sumpit disini bukan dari kayu, tapi dari besi. Harus gue akui agak pegel kalo dipake lama lama. Lalu datang Kimchi dan asinan timun. 2 makanan pembuka ini ada juga di makan pagi. Kesimpulannya: mandatory dishes in Korea? I quess!


Pas ‘Andyong’ pesanan kita datang, sedikit kaget dengan porsinya yang super. Dan macam isinya juga mengejutkan. Ada ayam, cumi, udang, kepiting, kentang, wortel, mie kenyal, dan (ini yg mengejutkan gue) sotong utuh! Dan yg agak aneh buat kita, adalah di dalam sajian itu, tersedia gunting. Untuk gunting apa, kita ngga tau. Tapi dugaan kita untuk mie, karena mienya cukup kenyal.

Pas diicip, wuih wuih wuih… taste fabulous. Enak banget! Termasuk kentang & wortelnya. Amat sangat meresap. Apalagi ayam dan udangnya. Hanya saja kepitingnya kurang seger, Cumi dan Sotong gue ngga coba. Intinya enak banget, pas dengan lidah orang Indonesia karena kuahnya pedas dan cukup asin. Nice experience. Dan di luar, antrian masih panjang. Mata mata lapar memandang ke makanan kita, karena kita duduk paling luar. Ohya, disini kita ngga perlu pesan minum. Mereka nyediain air putih dingin dalam kemasan (semacam) tupperware, airnya for free.

Selesai makan, kita keliling2 mall kayak orang kurang kerjaan. Yang menyenangkan disini adalah melihat orang lalu lalang. Di Seoul, semua orang terlihat cantik, bahkan untuk pria-nya. Semua orang ‘bersolek’ untuk tampak lebih cantik. Disini, jarang banget ada orang gemuk, pria dan wanita. Dan susah sekali menemukan hidung bullet (kayak gue). Semua hidung tinggi dan ‘beraturan’. Demikian halnya dengan kulit, putih di mana mana. Rambut? Wah semuanya trendy, yg curly, yg bonding, yang kuncir, all looks nice. Dan jangan tanya pakaian mereka, semua itu menunjang mereka semua menjadi cantik. Seoul is indeed a beautiful planet. That is our first impression. N It was very nice impression.

Keluar dari Mall, merasa belum puas kalau belum menjelajah di luar mall, kita jalan ke arah gedung2 pertokoan di daerah Gangnam-gu ini. Ada hotel Intercontinental dan sebelahnya ada Hyundai shooping mall yg di depannya ada hiasan pohon natal raksasa. Pastilah ngga melepas kesempatan untuk bernarsis :) Padahal udah malam, dan udara sangat dingin, dan anginnya cukup kencang. Tiap kali angin berhembus, pasti terlihat orang berlarian (menambah kecepatan jalan), karena hanya dengan begitu, anginnya terasa sedikit berkurang menusuk. Kalau udah berhembus angin, jaket dingin pun serasa ngga berarti, karena anginnya tembus.


Sempet masuk ke Hyundai juga. Tapi itu benar benar pertokoan high class, so Cuma bentar di sana. Pas mau balik sempet nyasar ke parkir mobilnya Hyundai shooping mall itu, karena kita mencoba menghubungkan bawah tanah Hyundai dengan COEX mall, tapi ngga berhasil. Akhirnya naik lagi dan ambil jalan di luar yang dingin banget, well it’s better than nyasar di underground :_)

Sampai di hotel, masih jam 8an. Mandi air hangat (seger banget) dan siap tidur. Sambil tulis tulis posting ini :) Besok, kita janjian sama Finance Director (Kimberly) untuk dijemput di lobby jam 9 pagi. Lalu jalan 5 menit saja ke kantor mereka. Deket banget ya kantor dengan hotel. Gue menduga kantor kita di atas COEX mall (COEX building). Hari yg menyenangkan. Walaupun hanya ke COEX mall, tapi cukup menyenangkan.

Malam ini jam 00.00 Kelly ultah 1 tahun. Menyedihkan tidak bersama dia di hari yang istimewa ini. Tapi ada daya tugas memanggil. I Love U Kelly. Happy 1st birthday. Papa & Mama Love U. Jadi anak yang baik, perhatian, sayang sama oranglain, tidak egois dan penuh belas kasihan :_)


Foto Foto lebih banyak bisa dilihat di Multiply-nya AjNatz :_)

17 November 2009

Experiencing Korean Air

Waktu dikasih assignment Korea dan diberi option terbang dengan beberapa maskapai penerbangang: Cathay Pacific, MAS, Garuda dan Korean Air, Korean Air adalah yang terakhir dalam benak gue. Setelah yg lain satu persatu gugur karena jadwalnya yang kurang menyenangkan, akhirnya 'mau tak mau' pilihan terakhir jatuh pada Korean Air. Ternyata salah lho... Korean Air masih menang dari Cathay, berdasarkan pengalaman terakhir gue naik Cathay tahun lalu ke HK.

@ bandara Soekarno-Hatta, 14 November malam
Untuk penerbangan jam 21.55 gue udah nyampe bandara jam 7 malam, kepagian banget. Tapi udah lama ngga terbang (ke luar negri) membuat gue agak parno. Dari ngepak pun udah parno, takut ada yg ketinggalan. Apalagi kabarnya, di Seoul, suhu udara bulan November adalah 4 – 11 derajat C. Paling dingin yg pernah gue alami adalah suhu sekitar 7 derajat di Guilin (Dec 2007). Untung ada jaket superhangat yg beli di Liuzhou, waktu masih di AKR dulu.

Yang lucu di Bandara ini adalah, probably kita (gue & rekan, Bernard) satu satunya warga Negara yang bayar fiscal 2.5 juta per orang. Petugas kasir fiscal (BCA) sampai nganggur nganggur (baca Koran sambil main telepon). Dia menyayangkan, knp ngga pake free fiscal aja? Apa ngga punya NPWP? “hari ini ngga punya NPWP, apa kata dunia?” he he Setelah dijelaskan bahwa mau charge kantor (karena tugas kantor) dan ngga mau terlihat ‘kaya’ di mata petugas pajak, mereka ngerti. Demikian juga dengan petugas check-in yg kaget kaget knp ngga bawa NPWP. Company tidak rugi sepeser pun karena bisa jadi pengurang pajak. Asal bukti pembayarannya ngga hilang aja. Sedangkan untuk kita, untuk menghindari ‘attention’ dari petugas pajak :)


Setelah lewat imigrasi, masih ada 1 jam lebih sebelum penerbangan. Sempet makan mie goreng jawa di salah satu food counter di terminal E. Sambil makan, baca berita tidak begitu menenangkan tentang Kor-Sel. Keliatannya ketegangan Kor-Sel – Kor-Ut meninggkat baru baru ini setelah baku tembak di perbatasan laut. Mengutip Koran tsb: “Perang 1950 – 1953 itu berakhir dengan gencatan senjata, bukan perjanjian damai, praktis kedua Negara masih dalam keadaan perang sampai hari ini”. Bukan berita yang melegakan kan?

Pesawat on-time banget. 21.25, yg tertera di tiket sbg waktu boarding, dan pada jam itulah waktu boarding.
Salut sama Korean Air.

@ Korean Air
Ini adalah joint flight dengan Garuda. Tapi info dari petugas ground Korean Air, Garuda hanya dikasih 30 seat. Tau gitu beli lwt Garuda aja, selain lebih murah, bisa dapet mileage GFF, yang untuk PP JKT Korea, hampir pasti keanggotaan silver gue bisa bertahan dan ngga perlu turun ke Blue tahun depan. Ah sudahlah, mau salahin Anta Tour (penyedia tiket-nya Company) juga sudah terlambat.


Any way, pesawatnya cukup gede, 1 raw ada 9 seat, yang dipisahkan 2 lorong. Jadi 3 3 3. Jarak antar bangku juga cukup lega. Dan yang okeh adalah in flight entertainment-nya. Bisa juga karena gue ini norak & kampungan :P Tapi ini penerbangan luar negri gue yg in-flight ent-nya paling wokeh :) Bandingannya Air Asia, Shenzhen Air, dan Garuda sih he he. Di Garuda lumayan, ada film yg diputar, tapi ngga bisa pilih, baik film maupun waktu tayangnya. Di Shenzhen dan Air Asia, tau sendiri lah, budget flight jangan banyak berharap :P Terakhir ke HK pake Cathay Pacific, lumayan, banyak pilihan film, tapi waktu tayangnya yang sudah ditentukan, jadi bukan upon request kita. Nah, di Koran Air ini, pilihan film banyak (cukup baru: Up, Harry Potter: the half blood prince, Ice Age 3, The battles of Smitsonian dll), dan yang istimewa, waktu tayangnya on deman dari masing2 seat :) Belum lagi layar TV-nya yg touch screen. Penerbangan 6.5 jam dengan jarak tempuh 5,580Km itu gue isi dengan menonton Up, dan tidur tentunya.

Ohya dapet makan juga, pilihannya Bibimbab (Korean rice) atau Chicken rice. Gue pilih Bibimbap. Lalu ditanya pramugari-nya, “do you know how to eat?” sebelum gue menjawab, langsung dia sambung, “you mix the rice all together in the bowl”. Karena nasinya terpisah, chilly paper souce-nya pun terpisah. Sesuai instruksinya, gue campur semua, termasuk saos-nya, aduk aduk dan makan. Nyam nyam. Not bad untuk meal on the air he he he.


Mengenai tidur, tidurnya sangat ngga nyaman. Sehabis nonton Up dan dinner, gue coba tidur. Diumumkan sekitar jam 1 pagi (waktu destinasi, Seoul). Gue berasa tidur, tapi juga berasa bangun. Sangat sangat tidur yang tidak berkualitas. Well, kelas ekonomi mau berharap apa? He he

Waktu ngisi ngisi arrival card dan custom declaration sempet bantu a’i a’i dan om om sekitaran tempat duduk gue yang ditanya pramugari. Pertanyaannya simple, “destination Seoul or transit”, jadi gue semacam penerjemahnya mereka he he. Mereka rombongan tour Korea 5 hari dari Bayu Buana Tour.

Habis itu tidur lagi ayam ayam, sampai ada pengumuman 40 menit lagi mendarat. Wah kabin hiruk pikuk banget. Yang ke toilet lah, yang belum kebagian arrival card, yang anaknya nangis (ada 1 bayi < 1 tahun), pramugari lalu lalang. Pengumuman ngga henti henti, dalam bahasa Korea, Inggris (yg Korea banget) dan bhs Indonesia (ini oleh pramugari yg memang orang Indonesia). Mengenai bahasa Inggris yang Korea banget, gue bilang gini sama Bernard: B, wah parah nih kalo gini bhs Inggrisnya org Korea… Bernard bales gini: ha? Itu bhs Inggris ya? Bukan bhs Korea? He can’t tell the different ha ha ha…

Praktis 40 menit terakhir itu tambah ngga bisa tidur. Trus ada pengumuman suhu udara di luar: 1 derajat C !! towewewwwwWhat? Katanya 4 – 11, kok jadi 1 ?? Sedingin apa ya 1 derajat itu ?? Well, soon I’ll know

05 November 2009

HKC (Hong Kong Cafe), Menteng

Suatu siang, masih sama Papa & Mama dan Cece (yg udah pulang dari Vietnam) ngajak makan di HKC. Resto berkonsep cafe ini sudah terkenal di daerah asalnya (Hong Kong) dan sangat digemari di Singapore. Di Jakarta, dia hadir di kawasan menteng, tepatnya di belakang Sarinah, sebelah gedung Bakmi GM. Tempat yg cozy, dengan tempat duduk sofa sofa besar sangat cocok buat yg kepingin hang-out, berlama lama baca buku atau surfing internet dengan wifi-nya yg gretong :) Bagi yg mau makan secara lebih appropriate, ada juga bangku dan meja layaknya meja makan. Nah, karena siang itu tujuan utama kita adalah makan siang, maka kita pilih meja makan dengan bangku yg tinggi (bukan sofa).

What to order
Ini kali pertamanya gue ke sini. So, gue percayakan pada Cece dan Lin Lin (temennya) yg merekomen tempat ini. Secara garis besar, menu-nya berkisar mie, nasi, dan kwetiaw, layaknya restaurant china pada umumnya. Bedanya, pengaruh western cukup kental disini. Maklumlah, sebab Hong Kong, tanah China bekas koloni Inggris. Yang istimewa disini adalah yg berbau bau 'baked' (bhs Indonesia: panggang ?).

Rekomendasi Cece dan Lin Lin ada 2, HKC special baked rice (39.5K) dan Beef Bolognaise Special(35K). Ya udah, 2 - 2 nya kita pesan :)

Beef Bolognaise Special(35K)

Cukup unik. Spaghetti dengan daging sapi dipanggang dengan topping keju. Membuat kejunya lengket kayak makan pizza. I'm not a big fan of spaghetti, tapi yang satu ini layak direkomendasikan :)

HKC special baked rice (39.5K)

Yang ini lebih unik. Nasi, daging, ikan, cumi dan udang dipanggang dengan topping keju pada satu sisi dan saos tomat pada sisi lain. Nasi ini punya 2 sisi, oriental di sisi merah, dan western di sisi kuning (keju). Kalau tanpa keju, rasanya kayak makan chinese food biasa. Dengan topping keju, sensasi western-nya cukup menambah selera dan nilai jual tentunya. Cece juga memesan menu yang sama.

Menu lainnya yg juga dipesan:

HK style Black Bean Beef Hor-Fun (35k)

Mirip kwetiau sapi lada hitam. Pesanan Papa, dan Mama cicip, katanya enak :) Kalau Mama bilang enak, jangan diragukan deh... Beliau ini jarang muji makanan enak :p Trus, beliau ikutan pesen ini satu lagi.

Shechuan Chicken Noodle(32.5K)

Pesanan Babysitter-nya Kelly. Katanya sih keasinan :(

Siemai (14.5K)

Itu bukan salah tulis lho. Di Menu dan bill-nya memang tertulis siemai (=siomai). Enak, legit. Tapi toppingnya bukan telur kepiting melainkan suir suir wortel :(

Ada satu lagi, char siew pau (14.5K) tapi gue ngga nyicip gimana rasanya.

Di luar gedung ada vallet parking yg hanya seharga 2 ribu :) Tapi gue ngga vallet karena parkirnya dapet yg di depan. Di depan parkiran ada tanaman teratai yg sedang bermekaran, ini salah satu yg terekam ixus950 gue :)

03 November 2009

Perpanjang SIM A

Berbahagialah orang yang rumah nya jauh dari tempat pembuatan SIM Satpas Polda Metro Jaya di Jalan Daan Mogot Raya. Kenapa? Karena bisa menghemat 1/2 dari biaya perpanjangan SIM !!

Ini yang gue alami Sabtu kemaren, bangun pagi dan bersiap perpanjang SIM A (tadinya mau sekalian SIM C, tapi sangking ngga pernah di bawa, ngga tau lagi ditarok di mana tuh SIM C). Berhubung rumah gue 1 jalan dengan kantor SIM (sama sama bertitle Daan Mogot), ya udah praktisnya di sana aja. Daripada nyambangi SIM Keliling (Jak-Bar) yg kebetulan hari itu ada di Joglo, lebih deket yg di Daan Mogot.

Datang dengan tekad baja mau urus sendiri, sejak dari pintu masuk, mulai tukang ojek, penjaga pintu parkir, tk parkir, tk jual pensil 2B, tokang asongan dan orang yg duduk duduk ngga jelas, menanyakan hal yang sama: "dibantu ya, 1 jam langsung foto..." Waduh, trus apa artinya spanduk super gede bertulisan: "Jangan tertipu Calo" yg hampir dijumpai di tiap pintu. Belum lagi toak yang terus menerus mengingatkan untuk urus sendiri, jangan pake calo.

Tapi satu hal yang melegakan, kantor Satpas bukanlah kapal luar angkasa yang asing, tiap sudut ada keterangan yg cukup jelas mengenai langkah langkah pembuatan / perpanjangan SIM. Begitu juga dengan petugas berpakaian polisi, dengan ramah dan bersahabat mau memberi penjelasan / keterangan sejelas jelas-nya asal kita mau bertanya.

Step by Step

Perpanjangan SIM agak berbeda dengan pembuatan SIM baru. Kalau perpanjangan SIM, bukan langsung ke kantor / gedung utama, tapi ke Kantin Pujasera dulu. Lho, ngapain? suruh makan dulu gitu? He he he. Agak aneh memang, tapi tempat pemeriksaan kesehatan (mata doang sih), ada nya disini. Disini, harus rogoh kocek 20ribu untuk sebuah formulir. Tips: siapkan uang pas, karena si ibu JUTEK tidak mau melayani kalau harus pake kembalian. Ohya, disini harus tunjukkan KTP asli, nanti di-cokot (streples) dengan formulir pemeriksaan kesehatan.
Masuk ke tempat pemeriksaan mata hanya basa basi doang. Pasti lulus deh, cuma tes ngebaca dari jauh aja kok.

Berikutnya baru masuk gedung utama. Langsung aja belok kiri, cari bank BNI (kalo ngga salah), bayar disitu, 60ribu (SIM baru 75ribu). Dari situ dapat tanda terima yang harus ditukar di loket di belakang Bank BNI tsb (kalo dari pintu depan, belok kanan). Di Loket Formulir, tanda terima tadi ditukar dengan blanko formulir. Di sini, ditanya, apakah mau sumbang PMI, 1 kupon 1000rupiah, tidak ada paksaan, dan ibu penjaganya baik sekali.. :)

Di sebelah Loket Formulir, ada Loket Asuransi. Ini sebenarnya optional, boleh beli, boleh ngga. Ini Asuransi Jasa Marga yang berlaku 5 tahun, apabila si empunya SIM meninggal karena kecelakaan lalu lintas, dengan santunan (kalo ngga salah) 2 Juta rupiah (alamak, kecil amat ya...). Maklumlah, "premi"-nya aja cuma 30ribu. Sekali lagi, ini optional. Tapi gue kemaren "kecele", ngga tau kalo optional, jadi gue beli aja. Ohya, kalo beli asuransi, harus serahkan fotokopi KTP 1 lembar. Dengan begitu sah lah jadi nasabah asuransi Jasa Marga :)

Habis gitu, isi formulir di tempat ngisi formulir. Bentuknya kayak tempat ngisi form di Bank. Tapi ngga tersedia bolpen. Jadi harus bawa sendiri.

Kelar isi formulir, bisa masuk ke bagian kedua dari gedung. Kalau dari pintu utama, di sebelah kiri, paling ujung. Di pintu masuk, dijaga polisi yang memeriksa kelengkapan kita, kalau udah lengkap baru boleh masuk. Kalau Perpanjang SIM, langsung ke loket 23. Di loket 23, Formulir yang tadi diisi, diserahkan semua + fotokopi KTP 1 lembar. Hati hati disini ada penipuan dari Mas jelek penjaga loket, dengan mengatakan: "uang admin 50,000". Gue tertipu! Gue rogoh kocek 50ribu, trus beberapa berkas dikembalikan, dan diminta ke loket 25 / 26 untuk langsung foto. Gue bolak balik berkas tadi, sialan, ngga ada tanda terima = PUNGLI !!!

Di Loket 25/26 agak aneh, karena pintu tertutup dan banyak orang menunggu di luar. Jadi gue ikut duduk di luar, gue pikir nunggu dipanggil. Eh, untung ada orang yang nyelonong aja langsung masuk. Ya udah, gue ikutin aja dari belakang. Di dalam ada ibu satpam JUTEK, yang minta kita duduk di kursi yang ada. Berkas yg tadi dapet dari mas PENIPU di loket 23, diletakkan di atas meja bapak SARIAWAN (tk foto). Make sure dia liat kita tarok di mana, atau tumpukin di tumpukan yg sudah ada.

Duduk manis, tunggu dipanggil. Si bpk SARIAWAN tinggal bilang gini, "jempol kiri" "jempol kanan" "tandatangan" "foto". Jangan berharap kata2 lain daripada itu keluar dari mulutnya. Maklumin aja karena dia sedang SARIAWAN AKUT, apalagi ngarepin senyum. Makanya beberapa orang bingung, ini udah apa belum, trus musti ngapain lagi. Soalnya si bpk SARIAWAN langsung lempar berkas kita di meja depan kita tanpa aba aba selesai atau silahkan ke loket ambil SIM. Pokoknya dia lagi SARIAWAN AKUT ngga bisa ngomong. Kasian sekali dia sakit masih harus kerja, benar benar dedikasi luar biasa nih orang patut diberi penghargaan.

Selesai sesi pemotretan, keluar dari pintu belakang loket. Langsung ke kiri ke Loket Pengambilan SIM. Kalau liat antrian, jangan ikut mengantri. Kenapa? Karena orang yg ngantri itu yang sudah dipanggil. Jadi, yang baru selesai foto, masuk aja ke satu ruangan gede, banyak tempat duduk. Duduk manis, tunggu dipanggil. Dipanggilnya gambrengan, jadi 1 lot gitu lah.

Gue termasuk cepet dipanggilnya (karena perpanjang kali ya), banyak orang yang duluan nunggu belum dipanggil. Pas nyampe loket pengambilan, ditagih lagi 5000 perak. Wah, pungli lagi nih, pikir gue. Ternyata ngga :) Itu 5000 buat semacam dompet SIM, bisa tarok SIM KTP dll :) Pungli sih ngga, tapi maksa beli iya he he

Sampai disini semua proses selesai. SIM udah ditangan, boleh melenggang pulang. Ayuk kita hitung hitungan biaya, sambil men-summary step step tadi:

1. Pemeriksaan Kesehatan
Lokasi = Kantin Pujasera
Biaya = 20,000
Tips = sediakan uang pas, siapkan KTP asli

2. Beli Formulir Perpanjang / Bikin baru
Lokasi = Bank BNI (kiri pintu masuk gedung utama)
Biaya = 60,000 (perpanjang) ; 70,000 (SIM baru)

3. Loket Formulir
Lokasi = kanan pintu masuk gedung utama
Tips = bawa bolpen sendiri

4. Lokat Asuransi (optional)
Lokasi = sebelah Loket Formulir
Biaya = 30,000
Tips = siapkan fotokopi KTP; ingat! ini hanya optional, boleh beli, boleh ngga

5. Loket 23 (untuk SIM perpanjangan)
Lokasi = masuk ke bagian kedua gedung utama, dari pintu utama sebelah kiri paling ujung
Biaya = 0 ; tapi ada PUNGLI 50,000 !!!
Tips = siapkan fotokopi KTP; tolak Pungli, katakan sudah telepon Ditlantas (021-5276001) atau SMS 1717
Note: tips ini sudah dipraktekkan temen dan sukses tidak membayar :)

6. Loket 25 / 26 (foto untuk yg perpanjang)
Lokasi = sederetan loket 23
Tips = Jangan berhasil dibuat BT sama ibu satpam JUTEK dan bpk SARIAWAN AKUT, ngga mau kan hasil fotonya cemberut? :)

7. Loket Pengambilan SIM
Lokasi = di belakang Loket foto
Biaya = 5000 (untuk dompet SIM)
Tips = Jangan langsung mengantri, tunggu sampai dipanggil

So, total biaya berapa???? Jangan kaget! Dari 1 - 7 dijumlahkan = 165,000 !!! (actually 170ribu, sumbangan PMI 5000 --> sukarela). Murah??? Mahal !!! SIM keliling hanya setengahnya !!! Makanya di awal tulisan gue bilang "berbahagialah orang yg rumahnya jauh dari Daan Mogot" karena jauh lebih cepat, nyaman dan murah di SIM Keliling !!!

Sebenarnya kalau 165ribu kalau resmi sih ngga sakit hati, tapi berkat pungli 50,000 dan asuransi 30,000 yg seolah 'dipaksa' (tidak ada keterangan optional/tidak) merasa seolah 'keledai masuk jebakan batman'. Di SIM Keliling niscaya tidak akan terjadi hal ini. Tapi tips untuk SIM Keliling, harus datang pagi sekali, biasanya jam 1/2 9 jam 9 formulir sudah habis.

Walaupun sedikit kesal, yang penting SIM beres, bawa mobil ngga was was, & yang paling penting ngga telat ngurusnya karena pasti akan + repot berkali lipat.

Untuk informasi SIM dan STNK Jakarta bisa klik website Ditlantas Polda Metro Jaya. Di sana kumplit informasi apa aja mengenai SIM/STNK/aturan lalu lintas. Kalau masih bingung bisa juga telepon ke TMC Polda Metro Jaya di 021-5276001 atau SMS di 1717 atau e-mail di email.lantaspmj@yahoo.co.id. Ohya, di website Ditlantas Polda Metro Jaya juga ada forum tanya jawab, yang kalau gue baca, mostly dibalas, dan cepet balesnya. Info SIM Keliling juga bisa di no telp/SMS diatas, pasti dijawab 24 jam!

Selamat memperpanjang SIM !! :)