28 Mei 2009

Bakmi Mimu Taman Aries

Wah, sebenarnya gue udah lama ngidam ini... (juga dan terutama si Natz :p ), tempat makan ini terkenal dengan sui kiaw -nya yang ukuran jumbo dan mantap banget :-bd Udah lama ngidam tapi belum kesampaian, karena tempatnya puanas dan agak jorok, dan dengan adanya Kelly, hampir mustahil kita makan di sana. Sampai suatu hari .... :-!

Image

Dulunya hanya sebuah kedai tanpa nama di Kompleks Taman Aries, makanya kita sebut Bakmi Taman Aries. Gue diperkenalkan ke kedai ini oleh Keni. Dulu, hanya menjual bakmi aja, sekarang, dengan nama BMCS (Bakmi Mimu Carina Sayang), melebarkan sayap ke Chinese Food lainnya. Namun, spesialisasinya masih bakmi dan suikiaw-nya.

Image

Harga bakmi dia bandrol 12K - 18K seporsi, tergantung toppingnya, mulai dari topping ayam/babi/campur sampai yang termahal topping suikiaw ayam jamur. Porsinya tergolong jumbo, bagi yang mau porsi kecil juga bisa, tapi rugi, porsi 3/4 nya harga dikurang seribu rupiah saja. Kalau gue dan Natz biasanya pesan 1 bakmi babi + 1 porsi suikiaw isi 5. Suikiaw yang gede gede dan isinya melimpah itu hanya dibandrol 12.5K satu porsinya, sehingga sebijinya hanya 2.5K. Sangat murah mengingat isi babinya yang sangat murah hati + sedikit udang yang menambah aroma rasa.

Image

saking ngidamnya, hari itu kita bungkus 1 bakmi babi + 5 porsi suikiaw (= 20 biji) :p Bungkus, karena ngga nyaman makan di tempat (walaupun sudah renov) dengan bayi kecil kita disana. Lagian kasian baby sitternya soalnya ngga ada pilihan menu 'santri' disitu (<-- tidak bermaksud SARA; hanya mengacu kepada istilah di menu Bakmi Permata :) )

Pernah juga nyicipin chinese foodnya, tapi lupa dulu pesan apa... tapi gue inget rasanya enak, dan porsinya yang melimpah, kalo ngga salah dulu pesen nasi goreng sama capcay dan ikan. Porsi nya walah walah, waktu itu bertiga (gue, Natz dan Keni) sampai kewalahan oiiii :-bd

Kalau kebetulan ada di daerah Taman Aries, Kebon Jeruk, Pesangrahan, Bojong dan sekitarnya, mampir ke sini, ngga bakalan rugi ;;)

Lokasi: Jalan Komp Taman Aries Blok F 12 no 2
Phone: 08888 34 10 37

Secara lokasi memang agak susah dicari, tapi kalau udah ketemu, terbayar deh semua jerih payah pas nyari :-bd

23 Mei 2009

Resto MAMINK DAENG TATA

Ditengah macetnya Sudirman, bersama Natz, Jiewa, dan seorang temannya asal Surabaya (maaf gue lupa namanya ^:)^ ), gue mengontak Andree, konco lama di AKR... "Dre, kalo mau makan Daeng Tata daerah Sudirman Kungingan sing paling deket dimana yo?" Kepikiran telepon Andree karena kita sudah bermaksud menuju Tebet/Jl Panjang yang jelas masih beberapa jam lagi nyampenya akibat macet. Andree jugalah yang pertama kali merekomendasikan Daeng Tata, dulu waktu Natz lagi hamil Kelly, eh malah gue yang 'ngidam' = pengen sop iga. Sambil gue ceritakan ke Jie bahwa temen gue ini maestornya tempat makan enak... "wah ilmu gue ngga ada seujung kukunya..." :) sayang dia ngga bikin blog/review :(

"terus aja lewat terowongan casblang sampai Hotel Parkland, nah dekat dekat situ deh..." pesan Andree yang malah diakhiri dengan nanya nanya lowongan kerja :p soalnya dia masih di kantor jam 7 malam lewat.

Ok, Andree memang hebat... satu lampu merah setelah Hotel Parkland casblang, agak pojokan, disitulah letaknya Resto Mamink Daeng Tata, yang terkenal dengan Tata Ribs nya itu. Konon cara masak dan nama Tata Ribs sudah dipatenkan pemiliknya :bravo:

Image

Tampaklah sebuah rumah panggung dengan sedikit ornamen Makassar. Ohya, ini adalah request Jiewa dan temennya yang dua dua nya domisili Surabaya. "Di Surabaya belum ada" pengakuan Jie... Ternyata dia masih terngiang ngiang kelezatan sop konro dan konro bakar Karebosi (habis bertugas ke Makassar) :p Ngga heran sih, memang enak banget.

Berempat semuanya pesan menu utama yang sama: Tata Ribs. Memang ini menu andalannya, selain sop iga (konro), ada beberapa jenis ikan laut (Makassar terkenal dengan hasil laut) ada Ifumi Mamink, dll. Tata Ribs tak ubahnya konro bakar kalau di Sop Konro Karebosi. Kalau mau dibandingkan dengan Karebosi, rasanya potongan daging yang melekat di tulang nya Tata Ribs lebih besar dan lebih medok bumbunya :-bd

Tapi jangan salah lho, Resto Daeng Tata ini, walaupun mengusung masakan khas Makassar, ia tak dapat dijumpai di Makassar, dan hanya bisa dijumpai di Jakarta dan Bandung. Kalau di Makassar Daeng Tata malah nama Pahlawan dan dipakai sebagai nama jalan juga. Dan jangan keliru juga dengan panggilan Daeang, itu bukan panggilan spesifik ke bangsawan atau tingkatan sosio-ekonomi tertentu di Makassar. Daeng itu simply seperti bung kalau bahasa nasionalnya. Gue inget cerita temen di Makassar bahwa, becak susah dihapuskan dari Makassar, sebab "Tanah Daeng" sebutan kota Makassar, tak lengkap tanpa daeng daeng pengayuh becak... berarti daeng kalo bahasa Betawi = abang abang :)) kidding deh... Daeng itu panggilan orang yang lebih tua tepatnya :)

Duh, jadi banyak cerita... cerita makannya mana...??? :p kasih gambar dulu deh :D

Image

Image

Image

Maka datang lah pesanan kita... daging iga sapi yang montok menempel di sepotong tulang di atas piring datar, lengkap dengan garpu dan pisau steak. Ditemani semangkok kuah butek agak kehitaman. Di wadah yang lain, potongan bawang goreng dan irisan jeruk nipis yang Makassar bangeeet...

Didalam piring ribs sudah tersedia saos kacang kental yang sedikit pedas, bila kurang, tambahkan sambal yang disediakan... pasti makin tambah siiip. Jangan lupa peraskan jeruk nipis di dalam kuah sebelum diseduh... bawang goreng taburkan di atas nasi putih. Selain nasi putih, ada juga pilihan burasa, yang tak lain adalah lontong ala Makassar. Burasa tak perlu dipesan, sudah ada di atas meja, bersama hidangan kue kue kecil khas Makassar. Namun penataan burasa maupun kue tampak tak menarik (ngga fresh), sehingga lirik pun ngga, foto pun enggan, apalagi di cicip :))

Ini memang bukan pertama kali nya gue mencicip Tata Ribs, sehingga sudah antisipasi kenikmatannya = Dan memang ingatan (masa lalu) dengan kenyataan (masa kini) berpadu selaras :p Benar benar nikmat yang setara: liat dagingnya yang lembut, aroma sapinya dan bumbu kacangnya yang mantap meresap, bikin Jie lupa kalau pesanan teh panasnya kok ya belum diantar :))

Makin mantap ketika bayar, harganya 'hanya' 29k per porsi Tata Ribs, membuat kita berpikir, wah kalau di Tony Roma's udah habis berapa ya??? :p harusnya pesan yang banyak, biar makin mendekati harga seporsi Tony Roma's :D Natz juga bungkus, teringat mau ngasih ortunya biar nyicip :)

Untuk minuman, ada beberapa pilihan khas Makassar, Es Pallubutung, Es Pisang Hijau, Es Bugis (kacang) dan Es Mamink. Yang terakhir ini adalah paduan antara Pallubutung dan Es Pisang Hijau. Yang ternyata malam itu tinggal es Pallubutung ya ada, ya udah boleh juga.

Image

Es Palubutung mirip es sum sum (santan), tapi dikasih potongan pisang rebus, nangka, parutan es dan sirup merah. Kebayang mantap-nya kalau disantap siang siang di udara Jakarta yang panas... :-bd

Baru tau kalo resto ini ada akun di Facebook... Baru tau juga kalau tempat kita makan di Casblang itu merupakan gerainya yang perdana. Dari situlah resto yang digagas oleh Bapak Muhamad Amin Rahim atau lebih dikenal dengan Pak Haji Mamink pertama kali berdiri tahun 1994. Tempat sangat sederhana itu juga dilengkapi dengan hotspot gratis (powered by Speedy), yang sebenarnya agak mubazir. Gimana mau ber-hotspot ria kalau hati ngga enak melihat pengunjung yang ramai, bahkan (katanya) antri kalau saat makan siang dan makan malam.. Agak 'ngga pada tempatnya' sih... :-??

Tapi tentunya hal itu sama sekali tidak mengganggu pengunjung dalam bersantap. Boleh juga untuk yang punya blackberry unjuk narsis ke temen temen nya kalau ia lagi menikmati Tata Ribs, misalnya. In overall, makannya puas. Jie dan temen yang lidah Suruboyoan-pun ngga kecewa... dan tertuntaskanlah penasaran mereka pada makanan khas Makassar tapi di tanah Betawi ini :-bd

Gerai gerai Resto Mamink Daeng Tata Jakarta:
Casablanca 33, KH. Abdullah Syafi'ie (Pusat) ; KH. Abdullah Syafiie 33, Tebet (Cabang); Simprug, Kebayoran Lama, Soepono - Permata Hijau 25 (Cabang); Ruko DAENG TATA, Pasar Minggu (Cabang)
Bandung:
Dr. Setia Budhi 153, Geger Kalong - Bandung (Cabang)
Phone:
(021) 8315555 & 70150000
Jam buka:
Mon - Thurs and Sun:9:00 am - 11:00 pm
Fri - Sat:
9:00 am - 2:00 am
Sumber: Facebooknya Daeng Tata
In overall, ngga rugi... puas malah :D Akan ada kunjungan berikut dan berikutnya nih :-bd :bravo:

22 Mei 2009

Sorry for disturbing you guys at work :)

Pagi tadi AKR heboh... bekas kantor gue itu didatangi seorang bayi cantik montok dan lucu bernama Kelly :) Memang sengaja Kelly gue bawa ke sana tanpa peringatan awal :p Hasilnya, seluruh lantai 3 seakan mau runtuh :))

Memang pagi ini gue rencana ngurus tabungan gue di Permata, dulu kan gaji 'ngucur' nya ke situ. Setelah berhenti dari AKR, ya kucurannya setop :( Keran BCA kembali terbuka :D Nah, si Permata ini account-nya masih aktif bahkan makin berkurang akibat biaya admin dan kadang suka bayar tagihan kartu kredit lewat e-banking-nya yang ramah pengguna (terjemahan dari user friendly?). Kalau ngga segera ditutup, bisa habis tuh digerogoti biaya admin-nya yang ngga sedikit, mana ada 3 account lagi di sana :(

Nah, kesempatan di Permata Wisma AKR (tutup tabungan harus di cabang asal), ngga gue sia siakan untuk bertemu dengan 'saudara saudara lama' senasib sepenanggungan -> ini ngga sepenuhnya benar, karena QA (dept gue dulu) nasibnya ngga buruk buruk amat :p bahkan menjurus dept bahagia :))

Setelah urusan perbankan beres, ditemanilah gue sama Tjuyun ke lantai 3, 'markas' AKR Corporate. "E, ada tamu nih" begitu Tjuyun masuk ruangan Corporate, dengan gaya dia yang premanis (preman manis :lolboard: ). Masuklah gue sambil menggendong Kelly. Serta merta, Tami yang lagi berkutat di depan komputer, mengangkat tangannya dan berteriak... "eeeeeiiiiiii.....!!!" = diikuti teriakan Andree, juga sama... "eeeee.... Kelly !!!!"

Ngga cuma sampai disitu, Fany dan Dewi yang lagi dahi berkerut meeting di ruangan Pak Maru, langsung berhamburan keluar, diikuti Pak Maru. Tak kalahnya Pak Ashis, spontan langsung keluar dari ruangannya. Pak Maru dan Pak Ashis adalah 2 dari sekian banyak expat India, dengan jabatan Senior Manager. Keadaan sudah tak terkendali, Kelly berpindah dari gendongan satu ke gendongan lain, tak kurang dari Tami, Dewi, Fany, bahkan Andree dan Roy. Gue dan Natz dibuat pusing, yang mana yang mau salaman, yang mana yang mau ngobrol, yang mana yang mau rebutin Kelly :lolboard: Untung Kelly ngga nangis karena takut :)

Image

Bermacam macam komen bermunculan: hidungnya mirip mami-nya, kata Fany; makin lama makin mirip si Andi nih, timpal Dewi. Ada sesaat keadaan seperti pasar = ngga tau siapa yang ngomong dan siapa yang nyahut. Pipi Kelly pun 'habis' dicium, dicubit dan ditoel. Ngga menyangka sambutan mereka bisa sehangat ini. They really are true friends... no mattewr where I'm working, senang gue pernah bekerja di environmen se 'nyaman' ini, really glad... :) And you guys... really have made me proud n terharu banget...

Image

Walaupun Pak Ashis dan Pak Maru yang udah senior manager masih begitu terbuka dan ngga jaim. Gue sedikit kaget, apalagi Natz, melihat sambutan mereka yang luar biasa :) Mungkin karena Kelly juga, begitu lucu dan nggemesin :)) Tapi pada dasarnya lt 3 (Coroprate) itu beda... kita terbiasa dengan environmen kerja tanpa bos... atau tepatnya kita adalah bos untuk diri kita masing masing. Kita bekerja, bercanda, bermain, ngobrol bersama sama dalam suatu masa, dan pekerjaan tetap beres... Dalam kata lain, semua yang disini 'welcome the break', tak terkecuali Pak Ashis dan Pak Maru. Kedua ini memang cukup dekat dengan gue. Gue pernah tugas di Lampung yang kebetulan Pak Maru juga sedang tugas disana. Dan Pak Ashis, walaupun baru join pas gue mau keluar, orangnya sangat baik dan welcome sama gue, dia bahkan mau ngundang gue ke acara pernikahannya dalam waktu dekat ini :)

Di bawah selain ketemu Tjuyun, juga ketemu Pak Rudy (Asisten Keuangan CEO) dan Bagia (Sales), keduanya juga memberi welcome yang hangat. Sampai CS Permata (Lina) juga sangat baik sama gue, hehe, temennya Pak Rudy sih, yang mengelola uang jutaan milyar di bank itu :p

Sempet juga gue ke lantai 7 ketemu bagian Finance, selain Tjuyun, ada mba Tia, Lidya, Fika, dan Tumpak Hendri. Juga Dadang (OB), Pak Abdul dan Pak Dwi (security), semua masih menyambut gue dengan baik. Kecuali bu MES (Finance Director) yang bilang gue makin bulet, "makmur Bu" "hebat lo, jaman krisis begini susah nyari orang makmur" dia mau nyindir gue... X( gue bales aja... "iya bu susah nyari orang makmur di AKR, di luaran mah banyak..." :ympeace:

Udah byebye... ngga lupa sebelum pulang kita mampir ke Bakmi Suikiaw Taman Aries... emang udah terngiang ngiang beberapa hari ini = akhirnya kesampaian juga, sempet muter muter lupa jalan ke sana, untung nemu. Bungkus langsung 20 biji 50ribu (1 nya 2500 gede, isinya banyak). Trus mampir Suzana Baby shop terbaru di Puri Kembangan. Waduh... beli gendongan Chicco 469ribu, pas bawa pulang ternyata untuk 3.5Kg - 9 Kg... :-s Kelly aja sekarang udah 8.9Kg :ymdevil: + 0.1Kg lagi udah ngga bisa dong ... Langsung telepon ke Suzana, untung masih bisa dituker (barang lain). Kalo ngga nasibnya bisa masuk ke daftar jualan "Garage Sale produk bayi" nih :lolboard:
Ngga nyangka, hari ini bisa mengajak Kelly ke kantor Papa-nya (walaupun ex kantor), sesuatu yang pengeeennn sekali gue lakukan juga di kantor yang baru... :)