29 April 2009

Memories: (di)Gigit Jari

Sabtu kemaren, waktu bungkus soto di Kedai Ria, Karet, ngga sengaja ketemu dengan Farah (ex KPMG) lagi makan sama cowoknya. Wah langsung rame deh obrolan. Salah satunya mengingatkan gue akan peristiwa ini. Ngga banyak yang tahu akan peristiwa ini, gue aja kadang lupa.

Waktu tahun pertama di KPMG (masih junior auditor), gue punya seorang atasan (senior auditor) sebut saja namanya Ita. Nah, si Ita ini punya suatu penyakit yang langka, yang menyebabkan dia bisa merasa kram perut secara tiba tiba. Dan kalau udah parah, bisa disertai kejang kejang dan akhirnya pingsan.

Suatu siang waktu sedang tugas berdua di tempat klien di bilangan Senayan, tiba tiba penyakitnya kumat. Wah, satu kantor klien heboh. OB langsung menggendongnya ke ruang tamu kantor dan dibaringkan di sofa. Bukannya tenang, malah tambah kumat sampai kejang kejang... disinilah Ibu Finance Manager (bu Yanti, yang keibuan banget) tiba tiba berteriak... ambil sendok! ambil sendok !!! melihat kondisi Ita yang kejang dan takutnya akan menggigit lidahnya sendiri.

Waktu sangat crusial dalam kondisi semacam ini. Sendok ngga datang datang... akhirnya gue mengambil keputusan yang seumur hidup ngga akan gue lupa. Dijadikanlah jari gue sebagai pengganti sendok untuk digigit... uwaaaaa.... sakitnya minta ampun. Jari tangan kiri gue itu serasa mau putus empat empatnya... si Ita menggigit dengan keras dan tanpa ampun... rasanya ada sekitar 10 menit jari gue di sana. Ampun...

Ita dan Farah adalah adik kakak yang sangat sangat mirip, bagai pinang ngga dibelah. Ya wajahnya, suaranya, kelakuannya, bawel dan cablaknya sama. Karena itu dua duanya gue panggil Ita. “Buat apa ada 2 orang yang sama namanya berbeda ? Itu namanya Mubazir” :p

Kalau ingat kejadian itu lagi, suka geli sendiri ...
Note: tag MEMORIES ini untuk cerita pendek di masa lalu yang tiba tiba aja terlintas di kepala gue. Bisa lucu, sedih, malu malu-in atau apa saja. Ngga ada pesan apa apa dari suatu kejadian itu. Just nice to be shared aja.

28 April 2009

Nan Xiang, Taman Anggrek

Ini seperti melampiaskan hasrat yang lama terpendam. Sejak lebih dari setahun lalu, waktu KK Mandiri masih bekerja sama dengan Nan Xiang dan memberi diskon cukup spektakuler, 50%, gue dan Natz udah terngiler ngiler. Namun sampai dengan promonya berakhir, karena satu dan lain hal, hasrat itu terpaksa tertunda. Sampai dengan hari Minggu lalu ;;)

Image

Baru baru ini mengetahui bahwa Nan Xiang kembali bekerja sama dengan KK memberi diskon 50%. Kali ini dengan KK HSBC. Dan tanpa sadar, ternyata selama ini Natz menyimpan KK HSBC gold yang disangka sudah tidak aktif... ternyata aktif ! :ymapplause:

Maka meluncurlah kita ke Taman Anggrek (lagi, setelah minggu sebelumnya Shabu tei). Ke TA lagi sekalian mengambil pesanan kacamata di Optik Tunggal. Sekalian promosi :p Optik Tunggal ngasih diskon 30% untuk pembelian pertama dan voucher (senilai 80% dari pembelian pertama setelah diskon) untuk pembelian kedua, lumayan kan ;;) walaupun diskon-nya hanya untuk frame saja.

Setelah urusan kacamata selesai, dengan memakai kacamata baru harusnya lebih nikmat lagi menikmati Nan Xiang (tulisan ngga nyambung :p ). Nan Xiang, lt 4 Taman Anggrek, diapit Shabu Tei dan Fitnes First, dekat 21. Walah, mau masuk aja ngantri lho, waiting list, untung ngga lama. Ternyata Shabu tei juga pemandangannya ngga beda jauh, ngantri juga, ngga kayak Jumat minggu lalu pas kita visit sepi banget. Karena ngantri, foto foto dulu :p

Image

Setelah ada free seat, kita ber4 dikasih meja ber6 - pasti previllage karena bawa bayi - padahal Kelly + babysitter lebih banyak di luar, karena di dalam rada pengap dan bau masakan. Jadi ngga enak juga sama meja lain yang empet empetan, belum lagi orang luar yang masih ngantri :-s

Order time ! Mata langsung melirik ke specialties mereka, yaitu DIM SUM. Dim Sum-nya didominasi Xia Long Bao, in case ada yang belum tau apa itu xia long bao (mungkin ngga sih :-?? ), itu adalah sejenis bakpao, berwarna putih dengan pilinan adonan di bagian atasnya. Yang berbeda adalah isinya. Pao ini tak hanya berisi adonan daging atau ayam atau sayuran tetapi juga berkuah, nah lho :-! Cara makan-nya harus hati hati, karena kuah-nya bisa tumpah/bocor saat diambil. Sayang banget kan? Padahal istimewanya disitu. Jadi kalau makan kudu hati hati ya... :)

Terbersit ngga gimana cara-nya masukin kuah ke dalam bakpao? Ini pertanyaan gue dkk waktu pertama kali makan xia long bao di China. Ternyata cukup unik. Kuah yang berkaldu itu dituang ke dalam cetakan kotak kotak (mirip cetakan es), lalu dimasukkan freezer. Ketika dipesan, baru dikeluarkan (dalam keadaan keras - freez) dan dimasukkan dalam adonan, lalu dikukus. Jadi deh.. Pinter juga ya... :bravo:

Kembali ke order (malah cerita ngalor ngidul) :p Mata sebenarnya tertuju pada Xia Long special ala Nan Xiang. Isinya 1 menuhin keranjang bambu, dan diberi sedotan untuk nyedot kuahnya. Tapi waktu ngelirik harganya (39,9k untuk 1 pcs), langsung mengurungkan niat :( Agak nyesel juga, apalagi setelah membaca artikel di detik-food berikut ini http://www.detikfood.com/index.php/detik.read/tahun/2006/bulan/11/tgl/21/time/143339/idnews/710864/idkanal/287 duh, menggiurkan... =

Image

Jadilah kita memesan Xia Long isi ayam dan udang 'cuma' 28k isi 4pcs. Ditambah siomay ayam dan ketan 15.9k isi 3 pcs. Itu untuk openning menu :D Untuk main course, kita pesan Tumis daging sapi lada hitam 78k dan Tumis udang saos telor kepiting 56k. + segelas ice lemon tea dan chinese tea yang bisa refill.

Yang pertama datang malah Sapi Lada hitamnya. Ngga tahan deh tangan pengen banget mengangkat sumpit :p Cep nyest... sekotak daging hitam manis masuk ke mulut... mmm... aroma lada yang light dan daging (has dalam) yang sangat empuk. Manisnya pas, pedasnya pas, lada hitamnya tidak mendominasi, dagingnya lembut. Suatu sajian yang sempurna :bravo:

Image

Setelah itu Xia Long ayam dan udang datang. Dan ini harus segera dinikmati dalam keadaan panas. Ambil pake sumpit, jangan lupa tahan pake sendok in case kuahnya keluar, cep slruuuppp... masuk mulut, gigit langsung sedootttt :)) sensasinya luar biasa. Sayang ada yang kurang... kuahnya ke-dikitan dan kulit bakpao-nya ketebalan. Tapi in overall cukup puas, walaupun bukan yang terbaik. Masih lebih enak baru baru ini makan di Huang Ting, Taman Anggrek juga lt 3.

Image

Berikutnya yang datang adalah Siomay-nya. Di menu hanya ada pilihan isi 2, tapi karena kita bertiga, sama Mama Natz, ditawari isi 3. Isi dagingnya melimpah. Rasanya mirip makan bakcang ayam. Manis dan aroma dagingnya berasa banget.

Image

Yang top of the top adalah menu yang datang paling akhir ini: Tumis udang saos telur asin. Benar benar kombinasi yang sempurna: 8 potong udang yang besar besar dagingnya gurih, dengan baluran kuning telor bebek asin yang melimpah. Gurihnya jempolan. Enak banget tiada tara :-bd

Image

Masih banyak menu menggoda selera lain yang kepingin banget kita coba. Sepertinya akan ada re-visit dalam waktu dekat nih :p Bukan apa apa, periode promo 50% nya hanya sampai 3 Mei nanti, so musti buruaannnn... Ohya 50% promo tidak semua item ya. Scalop, Iga, beberapa jenis ikan, nasi putih dan beberapa beverages tidak termasuk. Sebaiknya tanya dulu sebelum memesan. Enjoy ! :inlove:

27 April 2009

Kelly harus penyayang binatang ya...

Kucing mungil itu menjerit ketakutan di balik ban mobil. Si nyonya rumah dengan gagang sapu, takut tetapi tega, menyapu si mungil, mengguling gulingkan dia di lantai semen garasi mobilnya. Sampai si mungil tak berdaya, lari mengumpet di lubang selokan. Belum cukup si nyonya rumah 'takut' pada si kucing, diambilnya selang mobil dari suaminya yang sedang mencuci mobil. 'siram pa, siram' teriaknya. Basahlah tubuh mungil itu seketika dan terjebloslah ia ke dalam selokan gelap dan cukup dalam itu. Tak mungkin si mungil bisa merangkak naik, lagipula selokan itu hanya punya 'pintu-pintu' kecil tempat air mengalir masuk. Semua itu disaksikan oleh induknya si mungil yang maju mondar mandir ingin menyelamatkan anaknya tapi perasaan takut lebih menyelimutinya.

Sampai tengah malam, sang induk masih setia menemani anaknya. Ia menangis (meongnya berbeda dengan kucing biasanya), menyayat hati mendengar miaw miaw kecil ketakutan dan tak berdaya-nya si mungil. Beberapa kali ia pingin masuk ke lobang menyelamatkan anaknya, namun apa dayanya. Ia hanya bisa terus menangis, terus bersuara, memberi tahu anaknya, ia tetap di sana, menjaganya segenap daya upaya.

Ini bukan tulisan imajinatif. Kejadiannya kemarin di depan rumah.

Beberapa waktu lalu juga ada a bunch of kucing yang baru lahir, terlantar di tengah hujan. Gue ambil dan gue letakkan di dalam garasi rumah. Beberapa hari kemudian, kucing kucing itu raib. Mungkin dibawa/dibuang oleh tetangga hanya karena suara berisik mereka. Sekarang entah bagaimana nasib mereka. Sama seperti si mungil, lapar, basah, dingin, takut dan tak berdaya.

26 April 2009

Xiao Fei Yang (Little Sheep)

Waktu browsing di internet, makanan apa yang istimewa untuk penutup kunjungan Papa Mama Aj di Jakarta kali ini, ternyata muncul suatu ide (cemerlang :-bd ) = Xiao Fei Yang, yang di Indonesia, lebih terkenal dengan sebutan internasionalnya, Little Sheep.

Image

Walaupun diskonnya tidak terlalu spektakuler (hanya 30% dengan UOB), tetap keukeh kepengan banget :p Terngiang nikmatnya waktu gue menyantap Xiao Fei Yang di Nanning sama Roy, Dewi dan Xiao Lin (sbg host) waktu tugas di China tahun lalu. Waktu itu, gue sempet ngomong gini ke Xiao Lin, "this is the best I ever had in China, so far" Dan dia begitu bangga karena dia yang merekomendasikan.

Gue sampai termimpi mimpi pengen makan ini pas 'ngeh' kalo ternyata di Jakarta ada. Sebenarnya udah lama tau, soalnya ada di kompleks perkantoran BRI dan GKBI (kantor lama), Jalan Jend Sudirman, tepat sebelah Jembatan Semanggi dan seberang kampus Atma Jaya. Tepatnya di Lt 7 gedung parkir BRI (tempat dulu gue parkir waktu masih di KPMG).

Image

Pilihannya adalah sbb = Ala carte diskon 30% dengan UOB; menu paket lunch 210k berempat atau 110k berdua; atau pilihan All U Can Eat dengan harga 79K++ per person. Karena hari itu kita berlima, dan makannya saat lunch, paling pas ya paket lunch. Kita pilih yang berdua 110k tapi 2 porsi, sehingga pilihan lebih beragam. Ada juga menu Lamien 35k buy one get one. Tapi yang ini bukan specialnya dia, jadi skip deh.

Paketnya adalah sebagai berikut:
A = sliced lamb, sayuran dan baso
B = sliced beef, sayuran dan seafood

Kedua menu itu sudah dipaket dengan pilihan minuman: Chinese tea (refill) atau 2 gelas Ice Lemon Tea (non-refill)

Pas nyampe sana, sama sekali belum rame. Hanya ada 2 - 3 meja yang terisi. Pengunjungnya rata rata chinese, yang ditilik dari logat bicaranya (source: Papa), kemungkinan besar native alias asli china. Pesan, panci besar pun dihidangkan di depan kita, dan menyalalah kompor untuk memanaskan sup, sambil menunggu dagingnya datang.

Image

Isi supnya cukup unik. Namanya half half. Half sup bening, half sup pedas (merah) yang bentuknya seperti Yin Yang. Dia mengclaim semua isi bumbunya adalah bahan yang tidak merugikan kesehatan dan dapat disantap, seperti bawang putih, ginseng, sejenis kiamboy, dan ada yang merah merah bumbu ciak po-nya orang Medan. Supnya aja udah tampak sangat menggoda.
Image
Ternyata paket lunch berdua itu isinya sama sekali tidak 'pelit'. Dagingnya cukup banyak, cukup banget untuk bikin kenyang lima orang :D Begitu datang diatas meja, langsung deh kita cemplung cemplungin tuh daging, sayur, bakso dan seafood. Sup pedasnya ngga main main, pedas beneran. Tapi sangat mantap dan dijamin bikin keringatan :)) Gue nyantap daging/sayur/bakso/seafood dari sup pedas, tapi untuk kuah sop, minumnya dari yang sup bening. Wah mantap deh, supnya manis banget :-bd

Image

Saran gue, sebaiknya pisahin antara daging domba dengan sapi. Sebab, begitu cemplung dan mateng, udah ngga ketahuan lagi mana yang beef dan lamb. Jadi pas, terakhir, baru kita kepikiran misahin. Dan terus terang yang lebih enak itu ternyata beef ... :p mungkin lidah orang Indo :p ngga terbiasa dengan daging domba.

Image

Baksonya juga renyah dan gurih banget.. begitu juga dengan seafoodnya walau size-nya rada pelit. Udangnya hanya 3 walaupun gede gede. Crab stick juga oke (pastinya ya), sehingga porsinya terasa dikiiit banget :p

Image

Ngga cuma yang 'berdaging' yang mantap, sayurannya pun mantap. Terutama wortel putihnya (lobak ya?), wah kalau lama nyemplungnya pas, semua aroma supnya meresap ke dalam lobak itu. Trus ada jamur yang panjang panjang (ngga tau namanya), sayur selada (?), jamur kuping (mu'er), tahu dan yang paling unik dan mantap = UBI. Ubinya manis banget. Terakhir terakhir, gue sampe 'menjala' sisa remah remah ubi :p Sayang sayuran nya ngga dilengkapi dengan kembang tahu (Fucu)

Wah, hampir 2 jam rasanya kita disana. Dari agak lengang, menjadi sangat ramai. Sampai tak ada meja kosong tersisa. Dan rata rata penikmatnya adalah expat asli dari Tiongkok. Ternyata mereka masih 'nyatu' dengan makanan aslinya :p Wangi aroma rempah pun memenuhi ruangan, ditambah suara suara berbahasa Mandarin, sejenak, terasa bukan seperti di negeri sendiri :) Hanya meja kita aja rasanya yang menggunakan bahasa Indonesia, itupun sesekali gue Papa dan Mama berbahasa 'dewa' ala orang Bangka :D

Image

Dengan kenikmatan yang poll gini, total yang kita bayar >250k sangatlah worthed. Apalagi bagi para expat itu. Paket lunch berdua yang 110k uang kita, ngga nyampe 100 perak uang mereka (dengan kurs RMB/yuan yang sekarang melangit ke Rp 1,400/RMB). Habis makan, semua puas, semua berkeringat :p Terutama Papa, dia puas banget, menurut pengakuannya sih lebih enak yang disini daripada yang pernah dia nikmati di China sana (waktu tur), entah di kota mana. Kalau menurut gue sih (bandingkan dengan yang gue santap di Nanning), kurang lebih sama, hanya saja disana gue dibayarin, sehingga bertambah nikmat lagi :inlove:

Image

Secara kata per kata, Xiao Fei Yang dapat diartikan sbb = Xiao = kecil, Fei = gemuk, Yang = kambing/domba. Dalam bahasa Mandarin, tidak dibedakan antara kambing dan domba. Namun dalam konteks ini, karena didahului oleh kata Fei (gemuk), maka asumsinya adalah domba (Sheep/Lamb = Mien Yang) dan bukan kambing (San Yang) yang umumnya lebih kurus. Dan menu specialnya memang lamb (domba) yang diiris sangat tipis.

Ini adalah chainstore yang sudah ada gerainya di hampir seluruh dunia. Mula mula berasal dari Mongol, dimana bangsa mongol memang gemar makan 'Huo Guo' (atau shabu2 bahasa Jepang/umum). Mongol adalah daerah dingin di Utara China, sehingga masyarakatnya gemar menyantap domba yang dicelupkan dalam sup panas dan pedas.

Di kota manapun di China akan sangat mudah dijumpai toko yang menyajikan 'sup panas masak sendiri ini'. Di Guilin gue pernah huo guo kepala ikan, di Guigang bahkan lebih unik lagi, namanya Juduji (baca: cutuci): usus babi dimasukkan dalam ayam dan direbus, sebagai kuah sopnya. Mantap. Ohya, dan di Guigang ada tiruan Little Sheep, namanya Little Lamb (see below picture) entah ada beda ngga antara sheep dengan lamb :-?? tanya ahli bahasa Inggris...

Image

Pulangnya, bukan AjNatz namanya kalo ngga pake narsis ria he he. Tapi diantara semua foto yang paling bagus adalah foto dimana Kelly terlihat 'ngga mau lepas' dengan Papa (kungkungnya Kelly) :)) Padahal biasanya Kelly itu paling takut sama Kungkungnya, lihat aja dia udah mewek sambil beringus ingus. Makanya Papa terlihat takut takut dengan Kelly :)) Bahkan sempat pose digendong Kungkungnya (bertiga sama Phophonya). Foto itu sampai gue gedein saking lucunya, kok dia bisa ya ngga takut pada saat itu? :)

Image

Ini penutup wisata kuliner sama Papa Mama Aj. Selain yang sudah ditulis disini, ada pula wisata (kuliner) lain oleh Papa Mama tapi ngga sama kita, melainkan sama Khioko diantaranya ke Bandung. Rabu lalu tanggal 22 April 2009, Papa Mama kembali ke Bangka, untuk datang 3 bulan lagi. Kelly udah bisa merangkak tuh waktu itu :)

Lihat foto foto di Xiao Fei Yang (BRI) sama Papa Mama dan Mama NAtz di sini
Xiao Fei Yang Nanning (2007) di sini
Little Lamb dan Juduji (Guigang) di sini
Huo Guo di Guilin di sini