29 Juni 2009

Amalia dan Rizma

Minggu pagi, buka yahoo... mendapati sesuatu yang menggembirakan sekaligus haru. Kedua anak asuh kita (Amalia dan Rizma) terlihat bahagia saat menerima bingkisan kecil dari kita.

Let these pictures tell it story:
Image

Baca juga:
HDI Foundation
Begini ya rasanya punya anak kembar ...?


Image

Image

Ini surat yessi (dari HDI Foundation) dan bagian atasnya reply dari gue:
Dear Yessi,

Thanks atas ulasan dan foto fotonya yang mengharukan. Sebagai orang tua yang jauh dari anak asuhnya, melalui ulasan tersebut saya bisa merasa lebih dekat dengan mereka, merasakan kebahagiaan-nya, keceriaannya dan berbagi keprihatinan keluarga mereka.

Atas saran yang diberikan untuk Amalia dan Rizma, saya setuju dengan guru dan wali muridnya. Jangan sampai dipaksakan ke SD malah nanti tinggal kelas.

Baiklah, Yessi jangan lupa info saya kapan harus saya transfer dan berapa biaya-nya juga no rekeningnya sekalian. Jangan lupa untuk selalu update saya dengan info anak anak manis ini :)

Salam,
Andijaya

--- On Sat, 6/27/09, yessi@hdifoundation.org wrote:

From: yessi@hdifoundation.org
Subject: Laporan Anak Asuh
To: aboth610@yahoo.com
Date: Saturday, June 27, 2009, 12:11 PM

Dear Bpk Andijaya,

Berdasarkan hasil kunjungan kami secara langsung ke TK Tunas Bangsa, Bantul pada 28 & 29 Mei 2009, dan setelah melakukan diskusi dengan guru pembimbing dari TK Tunas Bangsa serta orangtua/wali dari Amalia Ramadani dan Rizma Nur Alita, maka kami informasikan hasil evaluasi sebagai berikut:

1. Untuk masuk ke tingkat Sekolah Dasar diperlukan kemampuan untuk membaca, menulis dan berhitung (Calistung) yang cukup memadai, tetapi Amalia dan Rizma dinilai belum memenuhi persyaratan tersebut. Apabila keduanya dipaksakan untuk melanjutkan ke tingkat SD, dikuatirkan akan memberikan dampak negatif bagi kemampuan belajar kedua anak tersebut.

2. Dari segi mental, diperlukan keberanian dan kemandirian untuk belajar serta bersosialisasi. Dikarenakan umur keduanya masih belum mencukupi, Amalia & Rizma dinilai belum siap secara mental memasuki tingkat SD.

Dengan mempertimbangkan hal-hal di atas, kami mengambil keputusan yang terbaik bagi Amalia & Rizma untuk tetap bersekolah di TK Tunas Bangsa tingkat TK B untuk satu tahun kedepan. Kami mengharapkan kesediaan Bapak untuk terus mendukung pendidikan Amalia dan Rizma.

Terlampir adalah foto-foto dari Amalia dan Rizma saat menerima bingkisan yang Bapak kirimkan.

Kami akan sangat senang menerima saran dari Bapak. Terima kasih atas pengertian dan dukungan Bapak.

Salam,
Yessi Chandra
HDI Foundation
Kompleks Ruko Atap Merah, Blok C8
Jl. Raya Pecenongan 72, Jakarta Pusat
Tel: 3500128 ext 618
Fax: 3505024
Hp: 0856-7039122


Gembira dan Haru berbagi kebahagiaan dan keprihatinan mereka. Mereka berdua bukan satu satunya anak asuh HDI Foundation. Masih banyak anak terlantar lain yang butuh uluran tangan. Bersedia membantu?

Flu Babi = menakutkan karena namanya ?

Swaine Flu / Flu Babi / Flu Mexico

Jam istirahat siang di kantor diisi berbagai ngalor ngidul yang antara penting dan ngga penting. Salah satunya adalah kantor sekarang dilengkapi dengan sabun cuci tangan alkohol di setiap sudut yang strategis untuk antisipasi penyebaran flu babi. Kelihatannya, antisipasi flu babi ini sudah melebihi antisipasi flu burung beberapa waktu lalu. Waktu itu, Flu burung sudah sampai Tangerang (satu wilayah kabupaten dengan kantor ini), dan sudah ada yang meninggal di Indonesia. Tidak ada sabun cuci tangan alkohol pada masa itu :-??

Hmmm... tadinya kita sudah meledek HRD bahwa, jangan jangan ini takut karena namanya... Ngga makan daging babi-pun bisa kena flu-nya. Amat sangat nista hanya dengan memikirkannya saja = Apalagi kalo terjangkit beneran... :p Pemikiran awal kita ini ngga berlebihan, sebab % kematian flu burung mencapai 80%, sedangkan flu babi hanya 0.5% (detiknews). Bahkan ada pasien flu babi yang sembuh tanpa harus dirawat inap di RS (tapi bayangkan betapa nistanya :p pernah terjangkit flu begituan). Jangan jangan memang benar, ketakutan ini ada hubungannya dengan flu yang membawa bawa nama BABI :-?

TERNYATA NGGA LOH !!

Sudah amat salah kaprah menyebut flu yang disebabkan oleh virus H1N1 itu sebagai flu babi. Flu yang awalnya berasal dari Mexico ini (makanya sering disebut flu Mexico), memang pertama kali terjangkit kepada seseorang yang habis berkunjung ke peternakan babi. Namun tidak ada indikasi virus ini (yang memang banyak ditemui di babi dan tidak mematikan bagi babi), menular dari babi ke manusia.

Coba bandingkan campaign flu burung dengan flu babi. Inget Jacky Chan mengatakan kepada anak anak, jangan bermain main dengan unggas/burung liar. Sekarang ngga ada kan kata kata jangan bermain main dengan babi (siapa juga yang mau main sama babi, berteman aja males wekekekkkk :p )

Artinya: virus H1N1 (flu babi) ini menular dari manusia ke manusia, sementara H5N1 (flu burung) baru sebatas dari unggas ke manusia. Artinya lagi: H1N1 JAUH lebih BERBAHAYA !!! :-s :-ss (dari sudut pandang besar/kecilnya resiko terjangkit).

Baru baru ini WHO mengumumkan bahwa H1N1 tergolong PANDEMI tingkat 6 (detiknews, 12 Jun 2009). Apa artinya itu? artinya penularan antar manusia dalam jumlah banyak dan wilayah yang luas. Sementara H5N1 'hanya' digolongkan pandemi tingkat 3, yaitu penyebaran dari unggas/hewan ke manusia dalam jumlah dan wilayah yang terbatas (Tempo Interaktif, Sep 2007). Penyebaran antar manusia digolongkan mulai dari tingkat 5.

Jadi jelas, bukan kontak dengan babi yang menyebabkan terjangkitnya H1N1, baik babi hidup (peternakan) maupun babi mati (di atas piring, grilled or saos madu = :p ). Jadi amat keliru menghentikan impor babi untuk menghindari penyakit ini. Yang benar adalah menghindari kontak langsung dengan penderita flu (bersin bersin, meler, batuk), dan jaga jarak dengan mereka (karena bisa menular dari kontak udara juga). Sering seringlah MENCUCI TANGAN. Sebab tangan adalah bagian paling banyak kontak dengan lingkungan. Bayangkan seorang penderita flu babi abis bersin di toilet, kemudian memegang handle pintu yang juga kita pegang, dengan begitulah virus ini menyebar.

Maka, apakah berlebihan sabun cuci tangan alkohol di tiap sudut. NGGA. Dan gue akan sering sering menggunakannya :-!




ABUBA STEAK

Jumat sore, kelar acara kantor 'hura hura' ala finance, dilanjutkan dengan makan malam sekitaran kantor Talavera. Walaupun se 'ngesotan' ada CITOS, tapi kita decide ngga makan disitu, tapi yang agak jauhan dikit 'ngesot' nya, alias ngga jauh jauh amat, ABUBA Steak. Awalnya sih ada sedikit penolakan, sebab ada yang bilang akhir akhir ini steak-nya agak alot. Belum lagi harganya yang affordable, artinya: untuk acara yang dibayarin kantor, ngapain pilih yang bisa/mampu dibayar sendiri? :p :ymdevil: =

Image

Entahlah kenapa, akhirnya semua sepakat sepakat aja ke situ. Dan, dalam rangka ngga mau rugi, sebagian besar dari kita pesan yang namanya Steak Wagyu yang harganya seporsi 140K doang <- masih kurang mahal (versinya anak anak = ). Sebagian yang lain pilih Steak Salmon 42K, termasuk gue. Untuk minum pada jor joran, secara minuman murah abissss :p Ini menu dan harganya, komplit:

Image

Ada pilihan Steak Lokal, Steak New Zealand, Steak US dan Steak Wagyu (urutan dari paling murah ke mahal). Tentang Wagyu Beef yang gue kutip dari detik.com.

Apa sih Wagyu Beef itu? Mengapa menjadi mahal dan populer? Kata 'wa' berarti 'Jepang' sedangkan 'gyu' berarti peternakan. Jadi, Wagyu Beef adalah nama daging sapi dari peternakan sapi potong yang ada di Jepang. Ada dua jenis peternakan Black Wagyu yang meliputi Tottori, Tajima, Shimane, dan Okayama dan Red Wagyu (Kochi dan Kumamoto). Karena diternakkan secara khusus, daging sapi produk Wagyu membentuk lemak berpola marmer di seluruh bagian dagingnya. Tentu saja sebaran lemak ini membuat daging sapi ini sangat lembut, empuk dan gurih. Karena itulah USDA mengkategorikan daging sapi ini dalam kelompok prime dengan grade 12 point. Dengan kriteria yang sangat ketat, Wagyu Beef juga sudah dihasilkan dari peternakan di Amerika, Australia dan Kanada. Kelenturan dan kelembutan daging Wagyu Beef ternyata didukung pula dengan hasil riset terakhir Pennsylvania State University yang menyatakan Wagyu Beef sangat membantu menurunkan kadar kolesterol yang disebabkan oleh kandungan lemak tak jenuhnya yang lebih banyak dibandingkan lemak jenuhnya. Tak heran jika reputasi Wagyu Beef makin melambung.


Image
wagyu rib eye, bedanya dengan wagyu sirloin, sirloin lebih berlemak

Konon, di peternakannya, sapi sapi wagyu ini diberi makanan khusus, pijat khusus, sampai treatmen musik klasik segala... mirip mirip treatmen baby gitu ya...? :-?? Dan harganya juga (mustinya) melambung. Di resto lain, steak wagyu normalnya mencapai 400ribu seporsi. Bandingkan dengan ABUBA yang ngga nyampe separohnya. Tapi, menurut temen yang makan steak wagyu di ABUBA malam itu, steak wagyu di ABUBA ngga beda jauh sama steak lokal atau steak lainnya. Berarti harga murah bisa jadi karena ini daging wagyu tapi kualitas ke berapa gitu... entahlah :-??

Gue sih icip Steak Salmon, yang menurut gue aduhai... agak agak berminyak dan pas bumbunya :-bd Tak lupa gue taburi cabe hijau segar tambah maknyoosss :p Semua steak disajikan dengan sayur sayuran + jagung dan kentang goreng. Sayur en jagungnya manis dan matengnya pas. Kentang gorengnya juga mantap.

Image

Gue sih tidak terlalu tau 'masa lalu'nya ABUBA. Katanya dulu, tempat ini hanya tenda dan makannya sambil berasap asap ria, karena bakar bakarnya satu lokasi sama tempat makannya. Seiring perkembangan jaman, dia mulai berbenah dan memisahkan 'dapur' dengan 'ruang makan'. Namun, untuk yang ingin 'bernostalgia' ngga usah kuatir, disediakan tempat khusus, di belakang gedung, dimana pengunjung tetap bisa makan ditemani asap sambil bernostalgia :))

ABUBA ada di:
Cipete Raya 6, Jaksel
Kelapa Gading dan Pluit Raya (Jak-Ut)
Wahid Hasyim, Jakpus
Bandung: Prabudi Muntur No 12 (Dago)
Untuk jelasnya bisa hub no telp: 021-7512337

24 Juni 2009

Memories: Ngadi..? Siapa sih..?

"namanya siapa mas...?" "nama asli..?" "iya.... (sepet :-w )" "Ngadi..."

Itulah sepenggal wawancara seorang teman dengan penjual ketoprak di depan rumahnya. Kejadian tahun 1994, wawancara-nya diperdengarkan di depan kelas 1-4 SMUN 68, Jakarta. Terang aja mengundang gelak tawa dan riuh gemuruh seluruh kelas. Ngga menyangka, pada masanya, nama itu akhirnya kesohor sampai seantero Salemba 18, sebutan markas SMUN 68 atau dikenal sixty-eighters...

Bermula dari terbentuknya Band kelas. Waktu itu ngga jelas, pokoknya semua yang seneng nyanyi, seneng nge-band, seneng hura hura sampai yang senang huru hara, ikut bergabung. Termasuk gue yang sama sekali ngga bisa 'megang' alat musik apapun (kecuali kecrekan, kalau mau disebut alat musik :ympeace: ). Ada sebuah studio band di belakang sekolah, namanya Carven, disitulah pertama kali kita 'latihan'. Waktu pertama gue telepon untuk booking jam latihan (waktu itu cuma 15K per jam :-o ), gue ditanya pertanyaan mudah tapi gue gelagapan: "Nama band lo apa?" :-!

Terinspirasi wawancara di depan kelas tadi, gue langsung menjawab mantap: "Ngadi !" (tanpa awalan: 'nama asli'? = ). Tanpa berembuk dengan anggota yang lain, entah kenapa semua setuju aja, karena menganggap nama ini sangat unik dan kelas 1-4 banget :D Dan entah kenapa, setiap kali mau berganti nama, tetap tidak ada yang sreg, cling, kena, dengan segala daya upaya :-??



Tersebutlah: Verdi Akbar (Aban - pentolan sekaligus gitaris utama); Reza Muryaji (Hensom - penggebuk drum); Sulaiman (Sule - gitar dan vokal); Wishnu Mardika (Wisnu - pembetot bas); Aulia Rachman (Awi - keyboard); Shinta Amelia (Manager yang selalu setia mendampingi kita ngeband); dan gue sendiri sebagai orang yang ngga bisa megang alat musik apapun, terpaksa cuma megang mick alias jadi lead vocal :ymblushing: Pernah juga sekali waktu, Tumpal Gultom (Tumpal - murid pindahan, jago gitar) bergabung dengan Ngadi. Memberi warna permainan gitar yang lebih 'menyayat nyayat'.

Gue masih ingat betapa kacaunya permulaan. Satu studio hiruk pikuk, semua jajal ini jajal itu, karena belum terspesialisasi. Dulu kita ngga punya penggebuk drum, akhirnya pernah gue yang duduk di belakang seperangkat bulatan bulatan kulit sapi/kambing itu :p hasilnya tentu kacau balau. Dan berapa kali kita harus keluar 'uang extra' untuk mengganti stick drum yang patah, akibat ulah si Hensom, sebelum akhirnya dia beli stick drum sendiri dan dia kasih selotip di seluruh permukaan stick ! Maksudnya agar ngga mudah patah :))

Kalau mau di cari, band sekolah mana yang paling berpengalaman, mungkin Ngadi adalah salah satu yang nomor wahid. Itu sangat benar dan tidak dapat disangkal kalau tolok ukur pengalaman adalah pepatah berikut: "jadikanlah kegagalan sebagai pengalaman" = :ymdevil: b-(

Berbagai macam festival pernah kita ikuti, audisinya maksud gue. Dan sampai detik terakhir, tak satu pun yang tembus. Bahkan untuk festival di sekolah sendiri :( tega nian panitia meloloskan band dari sekolah lain tapi Ngadi dibiarkan terpuruk (lirik panitia) X( ~x( Sampai salah satu panitia, yang lumayan dekat dengan gue, dengan ngga enak hati memberi alasan: Ngadi terlalu nge-'grunge', dengan permainan yang provokatif, panitia ngga mau penonton menjadi agresif lalu baku hantam mendengar iringan lagu yang dimainkan Ngadi, masak :-\ Itu mungkin bahasa paling halus untuk: Woi, kita ngga mau penonton sampai ngacir denger Ngadi ! =



Sangat masuk akal :p Lagu lagu yang diusung Ngadi, tak lain lagu lagu 'grunge' yang memang lagi 'in' saat itu. Dengan susunan panitia yang sangat melow, tentu Ngadi sudah dicoret sebelum didengar audisinya -> membela diri :p Lagu lagu Ngadi tak jauh dari Wezzer, Nirvana, Soul Asylum, RadioHead, The Cranberries, Greenday, Offspring dan semacamnya, band Indonesia ada Netral, Gigi, Rif dan Slank; walaupun ada juga Bon Jovinya juga sedikit (sentuhan Shinta :p ).

Di antara band band sekolah lain, Ngadi tetap exist dan konsisten dengan jalur musik yang diusung. Bukan apa apa, mungkin karena tidak mampu mainin musik jenis lain :-$ :p Band lain kayak MTA (Mau Tau Aja), GOKIL, Robot, satu band cewek (lupa namanya - sorry Mercy, Siska, Findri, Elo dan Oni - tidak bermaksud melupakan kalian), bisa dibilang lebih tenar di panggung, sementara Ngadi lebih tenar di studio ;;) :p ya, buktinya, setiap kali nelpon studio Carven booking jam latihan, mas yang ngangkat telp langsung tau, "ngadi ya.."

Seperti hal nya MTA, yang kalau ditanya kepanjangan nama band-nya akan menjawab "idih... mau tauuuu aja..." Ngadi juga punya jawaban sendiri, ketika ditanya nama band-nya apa? Kita jawab dengan pertanyaan ini: "nama asli...?" = :lolboard: :stupid: Kalau inget wawancara itu, rasanya dongkol sekali... YA IYALAH NAMA ASLI, MASAK YA IYA DONG NAMA PANGGUNGGGGG (emang punya…) ???? !!!! :hammer: mungkin begitu jawabnya kalau wawancara itu dilakukan oleh anak SMU hari hari ini :))