28 Maret 2009

Lapor Pajak Gampang banget

28 Maret 2009, setelah semua berkas siap dan lengkap. SSP lembar 3 (bukti pembayaran kurang bayar 16 juta - grrrrr...!!!!-) pun sudah siap. Masuk dalam amplop coklat, isi sesuai 'arahan' di pajak.go.id. Jam 11 siang langsung pergi ke tempat fotokopi deket rumah untuk membuat copy semua dokumen tersebut (untuk file). Selesai, amplop di lem.


Berikutnya tinggal lenggok ke Mal yang masih dalam perum daan mogot baru (Mal DM, sebutannya). Setelah nanya satpam di pintu masuk, langsung menuju drop box point di bawah eskalator. Menemui petugas yang sedang asik menikmati dunkin' donuts. Serahkan amplop, lalu diberi tanda terima warna biru. Udah, beres.


Ya, begitulah, sekarang lapor pajak tidak susah lagi. Sejak ada nya drop box di mal mal dan tempat strategis, sangat mudah melaksanakan kewajiban yang satu ini. Jempol untuk Dirjen Pajak yang makin mengakomodir hal ini dengan 'menjemput' SPT kita. :_)

24 Maret 2009

Bayar Pajak, Tidur Nyenyak

Baru aja nyelesaiin kewajiban pajak, berupa kurang bayar... sampai hampir 16 juta :_(

Ceritanya begini. Karena tahun 2008, gue pindah kerja, sehingga dalam 1 tahun itu ada 2 pemberi kerja. Masing masing menghitung dengan rate PPh 21 progresif yang 5%, 10%, 15%, 25% dan 35%. Dan kalau digabung dulu baru dihitung dengan rate progresif yang sama, hasilnya pasti kurang bayar. Gue udah aware dari pertama pindah kerja. Hanya saja ngga menyangka nilainya akan sebesar itu...


Tadinya gue lebih kaget lagi... kirain kurang bayarnya sampai 40 juta !!! Soalnya penghasilan gue dan Natz digabung dalam 1 NPWP. Sempet ngiri sama orang yang NPWP suami istri pisah.. Sempet punya pikiran bertanduk merah dengan mega mega sinetron TPI berjudul ... "Istri Durhaka Lantaran Pajak" :_P

Tapi thank GOD ada UU No 36 Tahun 2008 (perubahan UU No 7 / 1983) yang menetapkan bahwa penghasilan istri dari 1 pemberi kerja, pajaknya bersifat final alias tidak digabung lagi dengan suami. Plus pencerahan dan konfirmasi dari Papa Natz bahwa hal itu benar adanya. Thank GOD.

terima kasih untuk pak Dudi dan mba Triyani. Tulisan kedua pakar ini sering jadi referensi saya dalam masalah perpajakan

ohya juga buat Papa Natz yang ternyata jago urusan pajak :_)

Sempet muncul beberapa ide gila hasil sharing dengan teman teman sesama anak baru di kantor ini. Ide gila itu berupa: pura pura ngga tau kalau kurang bayar, jadi isi aja nihil. Tau kurang bayar, tapi pura pura salah hitung, sehingga pajaknya lebih kecil. Dan diantara ide gila yang paling masuk akal adalah: lapor aja 1 pemberi kerja, misalnya kerja sampai Agustus di kantor lama, ngakunya Sep - Dec ngga kerja alias pengangguran, sehingga SPTnya pasti nihil. Sampai ada yang kepikiran kurang bayarnya kecilin dulu, misalnya 5 juta aja, bulan depan bikin SPT pembetulan baru bayar sisanya -> ini untuk mengakali cash flows.

Tentu saja, jalan paling lempeng yang gue pakai, yaitu bayar dan lapor apa adanya. Soalnya ini masalah hati nurani. Masalah mau tidur nyenyak juga... :_) (mengutip baliho iklan pajak).


Maka jadilah gue orang bijak. Kan orang bijak taat pajak. Gue sama sekali ngga keberatan untuk menyelesaikan kurang bayar tersebut karena memang sudah kewajiban. Kalau ngga gue yang setor-pun, seharusnya kan dipotong juga oleh pemberi kerja. Apalagi sekarang bayar pajak sangat amat dimudahkan (bisa di Kantor Pos dan Bank yang ditunjuk - gue sendiri bayar di Mandiri Daan Mogot). Lapor SPT pun tidak lagi harus di KPP asal seperti tahun lalu. Bisa di KPP mana saja, bahkan disediakan 'drop box' di tempat tempat strategis, misalkan di Mal.

Dan sebagai warga negara yang baik, sudah sepantasnya gue tidak menuntut apapun dari pajak yang gue bayar... Tidak menuntut pelayanan publik ditingkatkan. Tidak mengeluh jalanan macet, banyak lobang dan angkot ugal ugalan. Tidak juga berharap aparat negara yang digaji dari pajak gue itu bekerja dengan benar, misalnya dengan tidak korupsi. Apalagi bermimpi DPR yang digaji dari pajak gue, benar benar memperjuangkan nasib gue... Gue hanya membayar pajak dan menuruti aturan saja. Titik.


Kita bahkan ngga pernah mendengar (di kampanye) bahwa kita disebut sebagai 'pembayar pajak' seperti di kampanye kampanye di US. Biasanya jurkam disana akan bilang, "wahai citizen and tax payer..." mengingatkan bahwa kita punya hak atas pajak yang kita bayar... Orang Bijak Taat Pajak, tapi apakah Orang (yang gajinya dari) Pajak Taat (dan) Bijak ?

20 Maret 2009

Kelly punya mainan baru (Elmo Pops In)

Actually ini bisa dibilang mainan pertama Kelly. Namanya "Elmo Pops In". Bentuknya berupa buku, yang kalo dibuka lembarannya akan 'pops up' gambar serupa 3 dimensi. Covernya gambar Elmo lagi membuka pintu dengan senyum yang lebar. Lucunya, Kelly, kalau dihadapkan ke gambar ini, dia ikut tersenyum, dan somehow, terjalin 'percakapan' antara Kelly dan si Elmo. Elmo yang berwarna merah mencolok dan tersenyum, tak heran Kelly menyukainya.


Isi cerita-nya simple. Makanya mudah bagi anak anak mencernanya. Juga mudah bagi orang tua untuk bercerita ke anaknya. Karakternya pun lucu lucu dan berwarna warni. Mengisahkan Elmo, si merah yang imut imut, mencari sang sahabat, Big Bird. Di dalam pencariannya itu ia bertemu beberapa karakter lain, seperti Oscar, Bert dan Ernie, Count-Drakula dan lainnya.


Yang menarik adalah, teks ceritanya tak ubahnya teks lagu. Dan di setiap teks itu ada gambar karakter yang menyanyikannya. Nah cocokkan karakter tersebut dengan gambar karakter di sebelah kanan buku, dan pencet. Nah, akan keluar musik yang mengiringi lagu sesuai teks. Misalnya karakter Bert yang tampak di teks, cari gambar yang sama di sisi kanan dan pencet aja. Tinggal nyanyi deh ngikutin teks dan musik yang dilantunkan. Lagunya-pun catchy dan gampang diikutin, even kita belum pernah denger lagu tersebut.


Natz beli melalui online shop di multiply, namanya platinumbookstore.multiply. Juga ada toko bukunya di Grand ITC PERMATA HIJAU blok RUBY 10-11 (ruko dkt A&W) Jl. Arteri Permata Hijau Jakarta Selatan 12210. Kata Natz, lengkap banget, terutama buku anak anak import. Salah satunya Elmo Pops In ini. Harganya-pun tergolong miring. Kita bisa beli dengan harga 185K dari harga bandrol 206K yang seharusnya udah miring. Udah miring, masih ada diskon dan dapet bonus lagi :_) Boleh sering sering mampir kesana liat produk apa lagi yang cocok buat Kelly.

17 Maret 2009

Kodok Merit


Judul diatas bukan lelucon. Bukan juga menggambarkan musim kawin kodok yang marak ditengah musim hujan di Jakarta. Kodok itu temen gue, dan dia barusan merit (melangsungkan pernikahan - bahasa panjangnya) hari Minggu 15 Mar yg lalu. Sengaja gue kasih gambar kodok naik motor sebagai pembuka. Mengingatkan gue akan masa masa kuliah. Waktu jaman kuliah dulu, Kodok, seperti gambar di atas, setia dengan motor RX King-nya yang warna hijau relaxa, persis warna motor yang di 'tunggangi' pada ilustrasi gambar itu.

Another childhood friend get married


Gue berteman dengan Kodok sejak kuliah. Memang, pada saat itu kita ngga 'child child' amat. Kita udah pada ngerokok, udah mengenal cimeng, some of us malah udah kenal narkoba dan sudah ber-sex bebas ria. Sungguh sangat tidak innocent lagi untuk dibilang 'childhood' friend. Tapi lihat dulu dong. Itu sudah belasan tahun yang lalu. Pada saat umur kita baru 18 or 19 tahun. Kalau dilihat dari konteks sekarang, sebutan 'childhood friend' menjadi amat sangat relevan. Bahkan untuk teman teman SMA gue, kita baku menyebut diri kita sebagai SHBT KCL (kependekan dari Sahabat Ketjil), walaupun SMA juga udah ngga kecil kecil amat toh...

Kembali ke Merit Kodok. Entah ini tradisi orang Bentang apa kebetulan aja. Buset. Undangannya buanyak banget. Ruangannya harusnya cukup untuk 1000 orang (segede Angkasa Pura), mungkin tamu-nya 2x-nya itu. Jadi teringat waktu Kodok wisuda di JHCC, wah waktu itu juga yang datang sekompi, sekampung, maka ngga heran, malam itu penuh sesak begitu. Baru kali ini gue kondangan cuma kebagian makan kerupuk. Akhirnya gue, Oon dan Toge memilih makan di restoran padang seberang tempat kondangannya (Hotel Istana Nelayan, Tangerang). Ini juga pertama kali. Harusnya angpaonya di-korting he he he :_P

Tapi tidak ada yang gue sesali dari itu. Kondangan itu sendiri sudah gue syukuri. Bertemu beberapa temen yang jarang banget ketemu. Erwin, Hesti, Santi, Tedy. Selain dengan Oon, Toge dan Keni yang masih lumayan kontek. Ngga banyak ya, ternyata. Tapi malam itu cukup seru walaupun cuma segelintir manusia (yang kenal).

Erwin, yg malam itu datang dengan putrinya yang cantik baru 2 minggu pindah kerja ke grup-nya Gudang Garam. After 8 years bergelut di dunia auditor, gue menyangka dia bakal disitu selamanya, sampai jadi partner, bahkan senior partner. Gue terbayang melihat tanda tangan dia di laporan audit perusahaan terkemuka, dan membayangkan namanya ada di salah satu papan nama KAP (Kantor Akuntan Publik) terkenal adalah tidak sulit, sejajar dengan Siddharta, Widjaja, Sarwoko, Sanjaya, atau Prasetyo. Ternyata gue salah. Dan orang yang sudah berada dalam posisi Manager di KAP, biasanya sulit lepas, karena tawaran di luar sangat 'tidak menggiurkan' lagi (itulah alasan gue out pada saat posisi SPV). Terbukti temen gue satu ini lebih cinta keluarga, dengan memilih karir yang lebih slowdown. Malam itu ia datang dengan putrinya bukan tanpa alasan. Istrinya (Telly, yang lagi hamil) tidak ikut, dan tentu ngga rela membiarkan suami-nya melajang sendirian di malam itu :_P

Hesti, beda banget sekarang. Rambut curly dan di-highlight cokelat. Make-up juga soft and ok. Beda banget sama waktu kuliah yang nge-jeans dan kaos dan ngga pernah make up. Yang sama adalah bobot tubuhnya :_P dan gaya bicaranya yang 'penguasa' kampung. Ada kelakar menjelang bubaran. "Hes, sampai jumpa di kawinan lu ya" wah muka dia langsung sumringah (padahal masih menjomblo). Erwin nimpalin gini, "waduh, jangan kawinan Hesti deh, gue ngeri kelamaan, kita ngga ketemu ketemu lagi..." langsung dikejar sama Hesti, mau dipiting (kepit di ketek -> kayak gulat WWF), persis masa masa kuliah...

Santi, ternyata udah merit Sept 2008 yg lalu. Memang pesta keluarga aja sih. Suaminya juga dibawa malam itu.

Tedy, juga bawa istri (Velly) dan anak. Anak pertama keliatannya udah 8 - 9 tahun. Anak kedua (dalam kandungan) udah 2 bulan. wah wah. Memang dia ini yang urutan pertama merit diantara kita semua. Ngga heran, dia yang paling "produktif" :_P Tedy pulang duluan sehingga ngga ada di foto.

Oon dan Toge datang berdua. Masih ngga berubah, jombloh dan ngga pinter pinter. Si Oon, waktu Keni merit, dia salah hari. Kali ini dia salah tempat. Padahal si Toge udah berkali kali gue wanti wanti BUKAN Istana Nelayan pinggir tol Serpong. Dengan enteng dia jawab gini: "gue tanya Oon, tau ngga On..? trus dia jawab, Tau...!, ya udah". Bener bener dumb and dumber, yang satu bego, yang satu ngga pernah belajar kalo temen-nya bego (namanya juga Oon). Di akhir acara, Oon malah ngaku, hotel ini punya temennya... "Lha kok lu masih ngga tau juga?" selak si Keni... Makanya On, kalau bego jangan kasih liat orang... :_P (dikutip dari Lussy ngomel sama Elsih).

Keni juga datang sama istri (Yuli) dan datengnya bareng gue (dia ke rumah gue dulu). Untung bawa si Keni, yang bikin peta mabok juga tuh, nunjuk arahnya dari Kalideres lurus lurus doang padahal ada perboden dan aslinya harus belok belok juga. Si Keni ini juga penganten baru, dan Yuli udah hamil 5 minggu. Wah bener banyak kabar gembira ya...

Gue malah belum ceritain Kodok he he. Gue kenal dia sejak kuliah. Benteng asli, item, pendek, dekil. Kalo di kelas kerjanya nyoret nyoret catatan gue. AJ sickman, AJ = anak jelek dan lain lain. Pas gue belajar deket ujian, gue kebingungan sendiri liat catatan gue (aslinya sih emang udah hancur berantakan,,,). Terus dia punya kebiasaan aneh, kalo ke WC pasti ngajak gue, sampai dijuluki 'temen ke WC bareng' (temenannya kalo lagi mau ke WC aja). Dia bisa rela ngga ke WC, nunggu gue dateng, baru deh,,, "bi.. WC yuk" tanpa malu malu. Untung ngga ada yang mensinyalir kita homoan di WC. Ada satu hal yang bikin gue 'bangga' jalan sama Kodok, dia jauh lebih pendek dari gue, sehingga gue tampak lebih tinggi :_P


Lulus Untar, dia kuliah S-2 di Aussy. Nih ada cerita menarik yang melibatkan rencana pembunuhan. Ceritanya Oon dan Yuli dan Toge janjian mau ngurus kuliah ke Aussy bareng dan ngajak Kodok. Kodok kena bujuk rayu, maka segala harta benda termasuk sawah dan tanah pun digadai. E, sampai hari H-nya hanya dia yang berangkat. Alhasil, selama di Aussy pikiran dia cuma mau membunuh Oon, Yuli dan Toge, sambil ngasah golok saban pagi... :_P

Tapi ngga sia sia dia ke Aussy, sampai dapet pacar orang Jepang segala. Yang pas dia kasih liat fotonya... yahhh... ini mah foto si Elsih, ngapain dok jauh jauh kalo kepincut cewek Cirebon hua ha ha. Cewek Jepangnya naksir bukan apa apa... Pasti karena kalau liat Kodok merasa 'dirumah', secara si Kodok kan pendek katek kayak orang Jepang he he.. Tapi si Kodok walaupun kate, jelek, nyebelin dan annoying (suaranya melengking berisik gitu), tetep ngga pernah kesepian cewek. Selalu aja ada yang nempel dan kayaknya putus satu menyambung yang lain. Entah apa resepnya.

Nah, pas balik Aussy sempet kerja di Tangerang. Mungkin sakit hati denger gaji gue lebih gede daripada dia lulusan S-2 Aussy pula, dia akhirnya berangkat ke Singapur mendulang Sing dollar. Padahal sangat wajar, dia kan itungannya fresh graduate (walaupun S2), sedangkan saat itu gue udah 4 tahun membusuk di KAP. Nah disitulah dia ketemu si Veronika (istrinya ini), yang ternyata oh ternyata, sesama Cina Benteng juga. Keni sih yakin bukan cinta, tapi hanya Kodok satu satunya yang mengerti bahasa Benteng yang selalu mulai dengan.."lha kapan..." atau "..di mari.." :_P Jadilah sejoli itu melangsungkan akad nikah di Singapur Dec 2008 kemaren. Yakin luh bukan karena udah mau 3 bulan dok?? Weiii belum gue apa apain tuh... ah.. lagak lu dok, kayak kita temenan baru kemaren...

Well, masih disayangkan sih, masih banyak yang ngga dateng, Lussy Elsih, Yuli (di Aussy), Dion (Balikpapan), Agus Burung (janji mau dateng), Jaing, Umin (dihubingin susah banget), Kebo, Aseng (Singapur), Hendrih Budut, Heni, Jacko, wah masih banyak lagi deh...

Si Veronika musti baca buku ini nih. Apa karena baca buku ini ya??

16 Maret 2009

Kelly 4 bulan, today


My baby girl tepat 4 bulan hari ini. Makin cantik, sehat dan nggemesin... Dan tiap kali dibilang cantik, dia pasti tersenyum/tertawa. Mulai selalu ingin telungkup dan maunya digendong duduk. Udah ngga mau lagi tiduran berlama lama. Punya hobi nyembur dan makan tangan. Kalo udah nyembur, wah muka sendiri bisa basah semua kena semburan. Dan yang dekat dekat juga bisa kena semburannya :_) Pokoknya Kelly makin nggemesin, dan Papa Mama makin sayang dan kangen sama Kelly. Rasanya kalo kerja pengen cepet cepet pulang dan berharap week-end supaya bisa sama Kelly seharian :_)

Sejak sakit dan sempet opname bulan lalu, ngga sering sering lagi deh bawa Kelly keluar rumah (dulu bisa tiap week-end). Sekarang ngga lagi. Sejak sakit itu cuma sekali aja kita bawa ke Suzana (perlengkapan bayi). Ya begitulah, sebagai orang tua, kita bisa dibilang "gagal" :_( Maka hari hari kedepan ini musti menebus "kegagalan" itu.

Berikut ini foto fotonya Kelly 4 bulan:






Foto foto lain ada di sini, dan di sini

Mau Nonton Video Kelly klik di Kelly Gallery

13 Maret 2009

Gado gado BOPLO, enak sih ...

Siang itu, lagi mau berangkat ke Talavera, Cilandak, tiba tiba kepikiran makan gado gado Boplo. Udah lama sih denger-nya, tapi karena siang itu dari kantor agak awal, dan kebetulan lewat gerainya yang di Serpong, maka pikiran itu baru muncul.

Serpong makin maju. Terbukti banyak buka resto baru di sepanjang jalan. Ada Grand Super Kitchen -> lengkap dengan convention dan wedding hall, ada Mang Kabayan, MGM, Rawon Setan, Bebek HT, dan ya, Gado gado Boplo ini.

Setelah lewat Alam Sutra, dia ada di sebelah kanan jalan, jadi harus puter balik dulu. Puterannya terbilang jauh, namun thank God siang itu lancuar, jadi ngga masalah.


Sampai disana, bangunannya cukup mewah, gaya modern minimalis dan bertingkat 2. Parkirnya pun cukup luas, bisa di depan atau di belakang dan samping. Siang itu masih agak sepi, gue masih bisa parkir persis depan pintu :_)

Sayang lantai 2 tidak diperkenankan, alasannya sedang renov, ya udah lantai satu juga masih banyak kosong kok. Gue sengaja duduk di pojok paling belakang. Yang gue kagumi adalah, mereka ngga menolak, bahkan ngga keberatan dengan keinginan gue (sendirian) untuk duduk di sofa untuk berempat. Banyak resto punya kebijakan, kalo sendiri atau berdua, ya di-dudukin di tempat yang 'sesuai'. Nah, yang ini ngga :_)


Jadilah gue duduk sendiri di sofa merah untuk berempat :_P Menu pun langsung diantarkan. Pilih punya pilih, gue pesen menu andalan mereka, ya, gado gado Boplo, lagipula ini kan pertama kalinya gue, jadi, musti menu andalannya dong... Menu lain yg juga andalan mereka (they call it 'Spesial Boplo'): Karedok, Ketoprak dan Rujak Juhi. Hmm, I see the connection, semua yang berkacang...


Kenapa gue begitu tertarik, salah satunya karena mereka pake kacang mete sebagai bahan dasar saos-nya. Dan, pas sadar uang di dompet cuma Rp 50,000 gue hampir ngga jadi masuk, takut duit kurang. Karena Natz pernah bilang ini gado gado mahal banget.

Ternyata ngga juga. Gado gado tok 16K, + lontong 17K dan lontong terpisah jadi 20K. (he he he, plus minum, 50ribu gue masih ada kembalian.. pikir gue dalam hati...). Dan pengetahuan gue mengenai mereka pake kacang mete juga ngga sepenuhnya benar. Ternyata hanya campuran kacang mete, jadi tetep kacang tanah sebagai bahan dasar, kacang mete sebagai campuran pembangkit rasa aja.

Untuk minum gue pesan Jus Mentimun Napis 10K. Isinya mentimun, nanas, jeruk nipis dan 'simple syrup' (not quite sure what this mean). Pas keluar, ternyata benar benar 'simple' taste-nya. Kurang berani. Padahal udah pake nanas, jeruk nipis, harusnya cukup 'menggigit' tapi ini ngga. Not recommended. Padahal urutan di menu beverage, dia yang pertama, harusnya... ah sudahlah...


Dan datanglah Gado gado itu. Ngga sampe 10 menit menunggu rasanya. Kayaknya ngga diulek lagi saos-nya (kayak abang abang punya, pesen, baru ulek). Kalo ini kayaknya, pesen, langsung siram :_P

Penampilannya sih menarik. Ada telor, sayur, kentang, tahu dan sedikit jagung. Tidak ada tempe. Yang menarik, kerupuknya bukan kerupuk abal abal. Ini kerupuk udang yang wuihhh, maknyuss... top. Pas suapan pertama masuk mulut... yummy saos kacangnya. Dan kesan pertama, lontongnya lembut, wangi dan enak. Sampai gue merasa lontongnya kurang :_P


Setelah setengah piring lebih gue santap, kok masih jauh dari rasa kenyang ya... Buka buka lembaran menu lagi, akhirnya pesan paket nasi uduk. Ada paket telor, ayam atau daging. Ada juga yang polos (cuma tempe orek, kentang, tahu, krecek dan kerupuk udang). Gue pesen yang polos aja, 13.5K. Yang telor 16.5K, daging 21.5K, ayam 22.5, komplit 30K. Pas nulis ini gue baru sadar, kalau mereka under-billed gue untuk ini, gue cuma ditagih 5K (ini supposed to be nasi uduk tok).

Menu lainnya beragam juga (membuat gue agak bingung juga milihnya). Selain uduk, ada timbel, rames dan nasi merah. Ada masakan Indonesia lainnya kayak nasi ayam, tahu telor, sate ayam, ayam goreng, sayur asem, gurame/bawal goreng/bakar. Ada sop dan soto. Ada rawon. Ada mie ayam, kwetiau, pangsit dan nasi goreng. Banyak banget. Gue lihat beberapa meja pesen sop buntut/iga -> kayaknya enak :_P

Pesanan terakhir gue ini agak lama keluarnya, agaknya mereka lupa masukin pesanan gue. Selain juga restonya mulai ramai dan sesak. Untunglah pas datang, tidak mengecewakan. Nasinya memang agak lembek, tapi 'uduk'nya berasa. Orek, kentang dan tahu-nya pun manteb. Kreceknya yang agak alot.


Pas bayar... dugaan awal gue bener, 50k masih ada kembalian wehehe... Total tagihan 32.5k :_P In overall, enak juga. Walaupun jujur, masih lebih enak gado gado abang yang di depan gedung AKR, kebon jeruk (my lovely previous office). Dengan 5k udah pake nasi, kenyang, nikmat, puas :_P Oh, I miss that abang :_P

Ohya, ada yang bisa ngasih tau ngga kenapa lambangnya BF? Well, not actually BF sih, but it looks BF enough to me... :_P Mau tanya Ibu Juliana Hartono ah ...

03 Maret 2009

Googling Nama Sendiri (isenk..)

Coba search nama gue sendiri di Google. Hasilnya cukup mengejutkan. Ini dia beberapa cuplikannya:

Yang beneran postingan gue

Yang pertama muncul itu profil di Retodb.com, tampilannya seperti ini:

Berikutnya, muncul complain yang pernah gue masukin ke mediakonsumen.com 30 Mei 2008 tentang Hypermart.

Urutan ketiga, nama gue nyempil di antara segelintir pendonor (lebih tepatnya: pen-sponsor) di HDI Foundation, sebuah yayasan yang bergerak di bidang pembangunan sekolah dan pembiayaan pendidikan gratis bagi anak anak dari keluarga miskin. Tulisan gue mengenai HDIF di sini. Website mereka di www.hdifoundation.org

Pernah juga gue masukin jualan HTC Touch di bursaHP.com, Feb 2008

Pernah masukin kontes video “Satu menit seputar Indonesia” Nov 2007, ini yang hadiahnya HTC Touch itu, lalu dijual di BursaHP.com

Yang ada kesamaan nama (lucu lucu aja)

Ada nama perusahaan, namanya: PT Berkat Andijaya Elektrindo, CV Andi Jaya, CV Andi Jaya Mandiri, CV Andi Jaya Perkasa, PT Andi Jaya Aksara :_P

Ada warung Babi Guling di Bedugul yang make nama Andi Jaya di blognya “orchid

Mantan rektor yang jadi terdakwa ... “...membebaskan Mantan Rektor Univ 45 Andi Jaya Sose dari dakwaan pengelapan...”

Stokist Cat Dulux di Bekasi (pasti ng-koh ng-koh ni)

Gue jualan Jaguar ???? (amiiiiiinnnn)
jual jaguar (Masih seperti baru)
spefikasinya jaguar 1 warna hitam 2 januari 2007 3 type x 4 ... 000 000 nego kontak andijaya alamat jakarta kota jakarta d k i
Iklan dari andijaya
pada 11-12-2008 09:19


Pemilik perusahaan Garment di Pekanbaru (PT Pekanjaya).

Ada juga yang bikin JIJAYYY !!! Di Forum-nya gay, ada anggota yang namanya sama (huuueeee…kkkk) sumpah ini bukan gue lho… gue pria normal, beristri dan beranak satu…

&… the best for last: some maniac yang mempermalukan diri sendiri... ngga ada deh yang lebih ancur dari ini... :_(


Sungguh rendah !!!!!

01 Maret 2009

Kelly Masuk Majalah !!!

Majalah Ayahbunda edisi No 4 (23 Feb - 8 Maret 2009), halaman 47


Kelly salah satu 'Bayi Huggies' Bulan Ini !!!
Duh... liat posenya yang nggemesin... :_)



Hadiahnya: paket hadiah dari Huggies senilai Rp 500,000 :_)
Tapi sampai hari ini belum dikonfirmasi...

Foto aslinya di Kelly Gallery