05 Desember 2007

What if God was one of us

Click above title for Song related to this blog

“Jika kamu melakukannya pada salah satu saudaraku yang paling hina ini, kamu melakukannya untuk aku”

What if God was one of us. Lagu ini gue denger dari salah satu koleksi lagu di HP gue, dalam perjalanan naik Bus antar kota dari Guigang ke Nanning. Got me thinking. Kalau di kaitkan dengan ayat tersebut di atas, nyambung banget… Tuhan memang ada di antara kita, bersama sama dengan kita.

Gue teringat sama kakek penjual korek kuping yang ramah dan sama sekali ngga maksa kita untuk beli. Dialah Tuhan. Yang dalam lagu ini, digambarkan, hidup kesepian.

Lagu ini juga membuat gue berpikir, betapa gue dulu orang yang baik, ramah dan ngga pernah marah. Batapa gue memperlakukan orang dengan baik, semua orang, dan gue selalu menawarkan kebaikan apakah itu menguntungkan apa ngga buat gue, apakah orang yang gue bantu baik apa ngga sama gue. Gue melihat banyak ‘Tuhan’ dalam hidup gue. KOK sekarang gue jadi orang yang rada sombong, arogan, dan mulai nyebelin ya? Dan gue mulai tidak memperhatikan ‘Tuhan-Tuhan’ yang tersedia buat gue untuk gue bantu. Even yang terdekat.

Nat pernah bilang, dia pengen liat gue yang dulu, yang sabar, penyayang, ngga pernah marah dan baik sama semua orang. That is the man I wanted to be, the man that I used to be, before I’m getting to be worst. I want to treat every body ‘GOD’.

Joan Osborne dalam penggalan lagunya 'If God have a face, what would it be'. I would say, it would be just like si kakek penjual korek kuping.

Tidak ada komentar: