02 September 2009

Bike To Work, my first experience...

Wah, dengan tekat yang kuat dan persiapan yang cukup mendadak, akhirnya kesampean juga gue ber-bike to work. Survey fasilitas kantor (parkir dan kamar mandi) dan updgrade sana sini di sepeda MTB Wim Cycle hitam gue, meluncurlah gue, membelah jalan Daan Mogot Raya yang mengerikan… --> itu bahasa kiasan sih, membelah jalan… tepatnya: di pinggir jalan – pinggir sekali :p kadang lebih pinggir dari angkot ngetem - lha wong angkotnya ngetem di tengah hua haha :ymdevil: Tapi untuk kata mengerikan itu arti yang sebenar benarnya :-s :-ss

Soal kengerian ini, sementara jangan berharap banyak dulu, pemerintah kita masih banyak urusan lain, untuk menggalakkan B2W (misalnya membangun bike track) sehingga membantu menekan polusi dan kemacetan di jalan raya, belum terpikirkan. Sementara B2Wers yang harus mikirin keselamatan sendiri... Pemerintah masih berkutat di naikin pajak kendaraan bermotor, perbanyak jalan berbayar (tol) dan perbanyak SPBU. Bike track belum ada agendanya (apalagi di jalan Daan Mogot - mimpiiiii kaliiii yaaaa... :ymdaydream: )

OK, back to topic .... Excitement sekaligus kekhawatiran paling memuncak di hari pertama. Helm dan Masker kencang terpasang, sarung tangan dan baju kaos tangan panjang supaya ngga hitam terbakar matahari, sengaja kaos yang agak tebal supaya ngga masuk angin, botol minum hijau transparan pun sudah terselip rapi di bawah sadel. Begitu keluar rumah, Pak Rojali, sopir tetangga sebelah, langsung mengacungkan jempol… “wah ini nih yang anti macet…” sambil meneruskan cerita kemarin dia terjabak macet lebih satu jam. Ngga tau dia kalo kantor gue cuma < 5 km :D

Pose dulu sebelum 'beraksi'
Image

Rute pun sudah ditentukan, keluar lewat belakang kompleks menuju jalan pintas yang terhubung ke Terminal Kalideres. Yup, rumah gue ternyata tepat di belakang terminal ujung Jakarta Barat itu. Dari ‘bolongan’ belakang kompleks ke ‘bolongan’ terminal sekitar 100 meter. Disebut ‘bolongan’ karena memang bentuknya tembok yang dijebol, hanya untuk lewat orang, sepeda dan sepeda motor. Ngga cuma gue yang lewat situ, hampir semua penghuni kompleks menuju Terminal Kalideres memanfaatkan ‘fasilitas’ itu, termasuk Natz yang tiap pagi ber-BusWay ria.

Hari pertama ada sedikit salah pengambilan rute, bukannya masuk ke bolongan terminal, gue berbelok ke kanan dan keluar lewat sebelah kantor polisi. Bukan takut ditangkap polisi :p tapi dari situ menyeberang jalan adalah nightmare, selepas terminal (yang tersendat) semua pengemudi mobil maupun motor memacu kencang kendaraannya. Akhirnya selamat juga sampai ke seberang sambil spot jantung ... x_x

Mustinya masuk lewat bolongan belakang terminal dan keluar ke depan terminal, disitu nyebrangnya lebih enak. Banyak bus keluar masuk terminal dan angkot yang ngetem membuat jalanan agak tersendat. Nah, disitulah gue manfaatkan untuk menyeberang. Lebih aman dan ngga deg deg-an... :ympeace:

Jarak & Waktu Tempuh
Nah, mulai lah bertualang menerobos jalan Daan Mogot yang tak kenal ampun pada kendaraan kaum marginal kayak gue dan temen temen pesepeda lain :( Kalau ambil patokan Terminal Kalideres sebagai titik nol, maka begitu sampai di patung Elang yang bawa salak (icon kota Proponsi DKI Jakarta), jarak tempuh gue persis 2KM. Lewat kira kira 200M dari situ, berdiri tegak patung Mercusuar icon Propinsi Banten. Menandakan gue sudah memasuki Jakarta coret, alias sudah masuk kota Tangerang, tapi jalannya masih jalan Daan Mogot. Dari situ ke kantor udah ngga jauh... Sampai di kantor jarak tempuhnya dari titik nol yang sebenarnya (rumah), bisa jadi sekitar 3KM lebih. Jarak yang sangat memadai untuk B2W.

Dengan jarak tempuh yang 3KM lebih, waktu tempuh yang diperlukan sekitar 20 menit saja :) Bandingkan dengan menggunakan kendaraan mobil, jarak tempuh 6KM (karena memutar), waktu tempuh kurang lebih sama (15 - 20 menit). Dengan demikian, olahraga dapet, tanpa mengganggu jam masuk kerja, terutama lagi...tidak mengganggu jam tidoer hua ha ha i-) alias tidak perlu bangun lebih pagi, cihuyyyy :ymparty: Dari rumah jam 7.30, jam 8 teng sudah sampai di kantor :ymsmug:

Sesampai di kantor, langsung pergi ke kamar mandi (untungnya kantor gue punya kamar mandi - ada shower-nya lagi, walaupun ngga ada air anget ... he he he *ngelunjak mode on* :D ). Handuk, sabun, sampo, sabun muka, sisir, semua bawa dari rumah. Setelah bersih wangi, pakaian rapi, jam 8.30 sudah duduk manis di depan komputer. Tapi... wo-oh...kok badan masih berkeringat gini ya... #:-s Kesalahan kedua sebagai pemula: jangan langsung mandi ! Besok besok sarapan dulu ya... ternyata di pojokan parkir motor (tempat gue parkir sepeda) ada warung nasi, yang punya namanya Bu Zaken, masakannya enak dan murah :p Nah, sarapan dulu, bungkus makanan (Bu Zaken maupun beli di deket rumah), makan di kantin karyawan (tempat makan siang - maklum kerja di pabrik, makan siang disediakan oleh kantor, makannya di kantin). Sambil ma'em sambil mengelap keringat dan tunggu sampai keringat mereda... baru deh pergi mandi :)

Good news - hal hal yang menceriakan dari pengalaman B2W



  • Badan segar sehabis mandi, terasa lebih ringan
  • Lemak terbakar
  • Otot otot berasa lebih kenceng, terutama otot perut, wah perut buncit bisa berangsung me-rata nih (ngareeepppp) :ymdaydream:
  • Sambil bersepeda di jalan, melihat berbagai hal yang biasanya ngga terlihat dengan bermobil. Wajah wajah yang menunggu angkutan, tukang gerobak, dan sesama pesepeda. Gue aja baru 'ngeh' ada klinik yang cukup besar di sepanjang perjalanan pulang, sebelumnya ngga pernah tau. Juga ketemu tk martabak yang murah dan enak di perjalanan, satu hal yang ngga pernah gue perhatikan di kala bawa mobil
  • Yang penting ada olahraga (biasanya paling males) :ymblushing:

Ada good news, tentu ada Bad News:


  • konsentrasi kerja mula mula agak terganggu (mungkin karena masih capek), lama lama juga ilang kok
  • Kondisi pulang (sudah agak gelap - malam) tidak semenyenangkan pagi, kendaraan bermotor lebih beringas, waspada, kalau perlu pasang lampu di sepeda depan belakang
  • Banyak pengguna jalan yang tidak disiplin: angkot ngetem dan berhenti sembarangan (kadang ada kita di belakang dia main berenti aja), motor berlawanan arah (sangat bahaya, karena menghindari dia harus ambil ke kanan, takutnya disamber kendaraan lain) :-s
  • Menyeberang jalan adalah satu hal yang mengerikan, untungnya terminal Kalideres agak macet. Pas pulang, kadang ada satpam pabrik yang bantu sebrangin
  • Well, gue ngga mau me-list Bad News lebih banyak dari good news :p Kalo bandingannya dengan PP naik mobil pribadi yang boleh dibilang super duper nyaman, pastilah jauh kondisinya... Selain itu, jangan sampe pemula yang kebetulan baca posting ini jadi down :) Tetap semangat !!!

Terakhir, sedikit tips and trick buat sesama B2W pemula atau untuk peminat B2W yang ragu2 (ngga usah ragu ragu, it's FUN kok :) ):


  • Pastikan sepeda layak di bawa di jalan raya. Jalan raya bukan bike track (at least belum ada), ada tanjakan, ada lobang dan jalan tidak merata di mana mana
  • Pastikan semuanya aman, bila perlu tambahkan lampu depan belakang untuk biking di waktu pulang kantor. Helm, masker dan sarung tangan juga diperlukan. Kaca spion juga boleh bila dirasa perlu
  • Pastikan semuanya nyaman, sadel, pedal, rem dll. Terutama sadel, disitulah kita meletakkan pantat (dan berat badan) kita selama di perjalanan. Siapkan air minum, kalau haus tambah cepet capek
  • Pastikan fasilitas kantor memadai (parkir & tempat mandi)
  • Santai saja, jangan terburu buru. Nikmati aja perjalanan, liat sekeliling yang biasanya cepat berlalu (bahkan tak sempat diperhatikan) waktu berkendara mobil/motor. Jangan pikirkan destinasi, makin dipikirin, makin terasa jauh, kaki makin pegel
  • Jangan jadikan kewajiban, jadikan kesenangan :) Jangan paksakan setiap hari harus B2W. Kalau capek, kurang fit, tinggalkan sepeda. Dalam seminggu tidak perlu musti full bersepeda. Coba gue hitung (gue sendiri): minggu pertama: 3 hari (senen selasa rabu), minggu kedua: 2 hari (selasa rabu), minggu ketiga: ... ups cuma 1 hari :ymblushing: :p (senen doang), soalnya selasa rabu sakit, kamis jumat pemulihan
  • Pola yang terbaik dalam seminggu adalah 2-1-2 (2 hari sepeda, 1 hari off, 2 hari sepeda lagi), soalnya berasa banget capeknya kalo gowes 3 hari berturut turut. Gue sendiri belum kesampean pada pola itu ideal itu :p Lagi gue usahakan. Kalo udah benar benar mantap, baru coba 5 kali seminggu. Toh kadang sabtu/minggu juga masih bersepeda ke pasar, jaraknya sekitar 1KM
  • Pikirkan long term. Pikirkan kesenangan. Pikirkan kesehatan. Dan pikirkan bumi yang bisa diselamatkan :-bd Tapi tolong jangan pikirkan (tepatnya: mimpikan) Bike Track di jalan jalan Jakarta ~x(


2 komentar:

Veny mengatakan...

wahhh salut deh bisa BIke to work , g mah ngeri naek sepeda di JKT .
pesen g , lo hati2lah di jalan yah , ngeri boo di Daan Mogot jalan sempit bnyk kendaraan gede/kecil .
semoga selamat smp tujuan deh ..

Aj_Natz mengatakan...

Ngga se-mengerikan itu kok...
mumpung memungkinkan naik sepeda.
Eniwey, thanks ya Ven...