Kalau bicara soal pocket kamera digital, gue udah keburu jatuh cinta sama Olympus. Sejak beli kamera digital Olympus untuk kantor, kira kira setahun lalu dan memakainya untuk keperluan kantor dan juga traveling, harus gue akui, gue impress dengan kualitas gambar yang dihasilkan. Memang, kalau bicara kamera professional (SLR), Canon memang ngga ada 2 nya, tapi untuk pocket, Canon IXUS sangat ngga memuaskan. Hasil fotonya kurang tajam, seperti mendung atau kayak ada satu lapisan buram begitu.
Jadilah, pas mau berangkat ke China, beberapa hari sebelumnya ada kepikiran mau beli kamera sendiri, daripada selalu pinjem punya Khioka (Canon IXUS), atau pakai punya kantor yang udah sedikit ‘ketinggalan jaman’ mengingat ukurannya ;_P
Pilihan langsung tertuju ke Olympus. Ngga ada lirik lirik merk lain. Ada sih, liat liat SONY, karena sebenarnya gue agak fanatic juga ke Sony hehe, handphone Sony, earphone Sony, handycam Sony, dan kalau mau beli TV Plasma, pasti gue memilih Sony. Tapi kata seorang teman (Andree), kamera Sony cuma menang gaya doing, kualitas mah sama aja. Dan pas gue cek harganya, langsung gue ngga suka, mahal banget, hehe.
Gue browse ke bhineka.com dan JPCkemang.com hanya untuk liat liat model. Ternyata bhineka.com sangat ketinggalan model baru dan juga pilihannya terbatas. Harga jauh lebih mahal pula. Kalau di JPCkemang.com OK banget, banyak model baru, lengkap pula. Dari situ, gue tertuju pada 2 model kamera yang gue anggap cocok, dari segi feature dan harga.
MJU 840: 8 MP, 5x optical zoom, dual image stabilizer.
MJU 850: 8 MP, 3x optical zoom, waterproof up to 3 m depth
MJU 840, karena bagi gue, pertama yang paling penting itu adalah optical zoom. Makin gede optical zoom makin OK. Dan karena itu, gue butuh banget yang namanya image stabilizer karena tangan gue suka goyang kalo motret :_) Kalo MJU 850 karena bisa foto di dalam air. Lo ngga tau gimana pengennya gue untuk memotret yang gue liat ketika lagi snorkeling. Gimana rasanya hanya bisa melihat tanpa bisa memotret?
Akhirnya pilihan jatuh pada MJU 840, dengan pertimbangan zoom yang lebih gede dan seberapa sering sih gue snorkeling? Lagipula, model 840 ini bisa ditambahkan suatu alat supaya bisa dipakai di dalam air. Walaupun harganya sejutaan.
Setelah menentukan pilihan, toko pertama yang terpikirkan adalah Toko kamera yang di jembatan Metro Pasar Baru. Maka pergilah gue kesana pada hari Sabtu. Di toko yang selalu ramai itu, ternyata belum ada model MJU 840, adanya MJU 830, yang sama persis, hanya beda di LCD-nya aja lebih kecil, 2.5” (MJU 840 2.7”). Harganya Rp 2,885,000 berikut XD card 1 GB, ngga bisa ditawar lagi. Walaupun mau beli 2. Waktu itu Roy juga mau beli, dan pesennya, kalau elo beli (apa pun itu) gue titip beli yang sama. Edan. Akhirnya ngga jadi beli disana karena, di JPCkemang, MJU 840 + XD 1 GB + spare batere Rp 2,895,000. Hanya lebih mahal 10,000, dapet model terbaru, dan ada spare batere pula.
Minggunya gue telepon ke JPCkemang. Minta disiapkan 2 kamera digital Olympus MJU 840, yang, karena lokasi rumah dan kantor gue si luar jangkauan antar mereka, akan gue ambil hari Senin. Hari Senen, Andree menyarankan telepon dulu dengan temannya, karena temannya ini ada jasa antar. Ternyata, temannya Andree ini juga ngga ada MJU 840. Dari dia juga gue jadi tau, kalau semua merk elektronik (terutama kamera digital) ada 2 macam, black market dan barang legal. Seperti halnya kamera digital Olympus. Sangat mudah membedakannya, yaitu, lihat garansinya. Kalau garansinya Olympus Indonesia (2 tahun) bisa dipastikan ini barang legal. Ternyata yang dijual JPCKemang garansi Olympus Co (1 tahun), artinya ini barang black market.
Agak surprise juga sih. Toko seperti JPCkemang, yang berani post jualan mereka si internet ternyata jualan barang BM. Lalu apa bedanya? Ternyata garansi Olympus Co, tidak diterima di service center resmi Olympus, malah, kata teman tadi, Olympus akan mengenakan biaya perbaikan dan spare-part 2 kali lipatnya. Wah, scary juga ya… Ternyata MJU 840 resmi belum beredar di Indonesia, baru BM-nya.
Gimana nih? Akhirnya gue telepon lagi JPCkemang, menanyakan hal di atas. Dengan tenang, mereka menjamin, bisa di service secara gratis di service center resmi Olympus, asalkan diurus oleh mereka. Dengan kata lain, bawa ke dia, dia yang urus. Mirip garansi toko kalau beli HP BM di Roxi. Dan kali ini mereka bersedia mengantar ke kebon jeruk, kantor gue, karena gue gertak, ada tempat lain yang bersedia mengantar, he he.
Jadilah, sore itu, 2 unit kamera digital Olympus MJU 840 diantar ke kebon jeruk. + XD card 2 GB dan spare batere. Lengkaplah sudah untuk memuaskan hobi foto, atau bisa dibilang memuaskan sifat narsis :_) Bukan juga sih. Untuk tahun kedepan. Apalagi dengan hadirnya buah hati kami, pasti tak puas puasnya memotret dia. Apalagi kalau bukan dengan kamera digital Olympus MJU 840 :_)
1 komentar:
cerita nya menarik..
gimana setelah pakai? as expected atau ada kekurangan2 dari MJU 840 nya?
Posting Komentar