Pagi itu, suasana tegang. Koper sudah siap. Pesawat sudah menanti. Mens sekitar 2 – 3 hari lagi. Test pack yang dibeli dari China sudah siap. Wadah untuk menampung pipis

Perjalanan ke Medan menjadi lain. Lebih berhati hati, iya. Tapi ngga membuat kita terbeban. Malah dalam setiap langkah kami, terbersit kebahagiaan dan perasaan bersyukur. Bahwa semua rencana kami direstui yang Maha Kuasa. 1 tahun pertama untuk honeymoon, memuaskan jiwa jalan jalan kami, sambil menyiapkan mental kami untuk menimang sang bayi. Ketika mulai kita merasa siap dan rindu akan kehadiran anugrah bayi lucu itu, tak ditunda tunda kebahagiaan kami sebagai calon orang tua.
Minggu lalu, ketika medical check menjelang kehamilan, memang ada hal yang sedikit mengganggu. Toxoplasma, Rubella dan CMV ketiganya positif. Untung IgM-nya negative hanya IgG-nya saja alias pernah kena dan ada antibody-nya. Dulu memang si Nat pelihara anjing waktu di kampung halamannya, Palembang. Waktu ketemu dokter specialist kehamilan di RS Hermina Daan Mogot (dengan dr. Yusuf), memang confirm bahwa tidak berbahaya, yang harus dilakukan hanyalah menjaga stamina dan kesehatan, supaya ngga terkena kembali. Bila dalam keadaan belum hamil, sebaiknya diobati, kecuali sudah hamil, begitu kata doker. Akhirnya obatnya kita ambil. Obat seharga Rp 500,000 yang ngga diminum (karena ternyata udah hamil). Untung obatnya dibayar kantor.
Pulang dari Medan, hal pertama yang kita lakukan adalah membeli susu ibu hamil. Tanya Tanya kiri kanan dan pilih pilih, akhirnya milih Prenagen, pertimbangannya, banyak yg minum. Nutrition-nya pun lengkap, dengan protein, folat dan DHA yang cukup tinggi. Besoknya, tes lab untuk kehamilan di laboratorium RS Hermina. Bayar Rp 50,000 dan cukup tunggu 15 menit, keluar hasilnya. KLOP, POSITIF.
Berikutnya, nyari dokter. Lebih baik dokter di RS Hermina Daan Mogot Baru, karena rencana persalinannya di RS ini dengan pertimbangan lokasi yg amat dekat dengan rumah. Dan kita langsung ngga milih dokter Yusuf karena orangnya rada plin plan. Waktu itu kita milih dia (untuk minta pengantar cek TORC) karena dia yang antriannya paling pendek. Ada satu dokter yang terkenal banget di RS Hermina ini, NK Hee. Tapi denger denger dokter ini suka sembrono, mungkin karena udah terkenal dan rame. Ihwal memilih dokter ini, seorang teman pernah berkata, “yang penting sreg, ngga penting reputasinya” Ia juga sih, as long as kita sreg dan percaya sama dokternya, itu yang paling penting.
Akhirnya pilihan kita jatuh pada dokter Hendy Mochtar. Belum bener bener pilihan sih, masih nyoba, gimana dokternya. Baru Kamis 28 Maret 2008 kemaren ketemu dia. Yang enak dari dokter ini, dia prakteknya dari jam 4 sore sampe jam 9 malam, jadi pas kita datang jam 7an jam 8 gitu udah sepi banget. Kemaren malah kita langsung masuk tanpa mengantri. Dokter ini kebanyakan basa basi, sampai ada sesi tebak tebakan lagu westlife segala (berawal dari kartu Re-life, asuransi kantor-nya Nat). Tapi, in overall OK lah, bisa tanya tanya dan penjelasan dia pun meyakinkan. Namun kita belum decide.
Ya, inilah awalnya. Awal kehidupan baru kami. Awal petualangan baru kami. Awal kebahagiaan baru kami. Betapa senangnya, melalui USG 2 dimensi, bisa melihat kantong rahim mungil yang sudah dipersiapkan untuk si kecil. Dan lebih bahagia lagi, gue bisa berada di samping Nat, pada saat mengetahui kabar gembira itu. Benar benar melengkapi kebahagiaan kami. Tahun kedua, kita sambut kehidupan baru, bersama si kecil, yang diperkirakan lahir 24 November 2008 nanti.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar