06 Oktober 2008

JAMSOSTEK, tabungan tak terduga

Agustus 2008 lalu, gue dan Natz yang kebetulan sedang cuti (Natz cuti, gue pengangguran) memutuskan untuk ‘mencoba’ mengambil uang tabungan kita yang ada di Jamsostek. Kebetulan Natz, tahun 2008 ini genap 5 tahun sejak pertama kali di daftarkan di Jamsostek waktu masuk KPMG dulu. Kalo gue sih udah 6 tahun, jadi keduanya udah bisa di-claim.

Setelah cari info sana sini, inilah data data yang diperlukan untuk meng-claim uang ‘tabungan’ kita itu:
1. KTP asli dan 2 lembar fotokopi
2. KK asli dan 1 lembar fotokopi
3. Kartu Jamsostek asli
4. Surat keterangan tidak bekerja pada perusahaan peserta Jamsostek -> yang ini tersedia formulirnya di kantor Jamsostek

Syarat lainnya adalah: 1) sudah 5 tahun sejak pertama kali terdaftar, kapan pertama kali terdaftar, bisa dilihat di kartu Jamsostek 2) sudah 6 bulan berhenti dari perusahaan yang mendaftarkan. Nah, disini musti hati hati, jangan sampai salah membawa kartu perusahaan tempat kerja sekarang.

Gue dan Natz mendatangi kantor Jams terdekat yaitu yang di Sumur Bor, Daan Mogot, hanya 5 menit dari rumah :_) Disana, pas dipintu masuk, sudah disambut seorang bapak berkumis dan sangat tidak simpatik. Untung dokumen kita lengkap semua, kalau ngga, bisa dimarah marahi sama si bapak kumis itu.

Setelah dapet nomor dari Pak Kumis, berkas diserahkan ke meja di depan seorang ibu yang tampak sangat sibuk. Maka menunggulah kita sampai berkas kita disentuh si ibu. Kira kira 1.5 jam, nomor urut Natz dipanggil, diverifikasi dokumennya, dan sempat ditanya tanya. Antara lain untuk memastikan sekarang ini kita tidak bekerja pada perusahaan peserta Jamsostek, sehingga berhak dibayar tabungan Jamsosteknya. Namun, tidak sulit untuk meyakinkan mereka bahwa kita berhak. Semua jawaban bisa diterima, sekolah, kerja sama paman atau apapun, tampaknya hanya pertanyaan basa basi. Lagipula kita sudah tandatangan diatas materai menyatakan hal tersebut.

Uang bisa kita terima tunai atau masuk di tabungan. Jika ingin masuk di tabungan, maka harus membawa fotokopi buku tabungan, dan akan masuk dalam beberapa hari. Gue dan Natz memilih tunai karena lebih pasti dan ngga deg-deg-an. Jika itu pilihannya, si ibu akan meminta kita untuk datang lagi keesokan harinya, dengan birokrasi, harus di paraf sama ini dan itu sebelum uangnya bisa mengucur.

Kira kira 2 jam, semua proses selesai. Maksudnya selesai untuk hari ini. Besoknya, kita datang lagi pagi jam 9. Menemui si ibu kembali dengan membawa selembar kopi surat pengantar yang diberikan kemarin. Kira kira tunggu 1 jam, kita dipanggil dan semua dokumen asli kita diserahkan oleh kasir. Lalu meminta kita untuk ke counter sebelah, yaitu counter bank Bukopin (rekanan Jams). Dari situ dilayani dengan baik sekali (standard Bank). Tak lama, uang-pun mengucur, dan jumlahnya agak sedikit mengejutkan. Hampir 20 juta untuk gue dan Natz. Worth to wait untuk tabungan yang tak terduga :_P

Baca juga step by step meng-claim uang Jamsostek, klik disini.

Tidak ada komentar: