26 April 2009

Xiao Fei Yang (Little Sheep)

Waktu browsing di internet, makanan apa yang istimewa untuk penutup kunjungan Papa Mama Aj di Jakarta kali ini, ternyata muncul suatu ide (cemerlang :-bd ) = Xiao Fei Yang, yang di Indonesia, lebih terkenal dengan sebutan internasionalnya, Little Sheep.

Image

Walaupun diskonnya tidak terlalu spektakuler (hanya 30% dengan UOB), tetap keukeh kepengan banget :p Terngiang nikmatnya waktu gue menyantap Xiao Fei Yang di Nanning sama Roy, Dewi dan Xiao Lin (sbg host) waktu tugas di China tahun lalu. Waktu itu, gue sempet ngomong gini ke Xiao Lin, "this is the best I ever had in China, so far" Dan dia begitu bangga karena dia yang merekomendasikan.

Gue sampai termimpi mimpi pengen makan ini pas 'ngeh' kalo ternyata di Jakarta ada. Sebenarnya udah lama tau, soalnya ada di kompleks perkantoran BRI dan GKBI (kantor lama), Jalan Jend Sudirman, tepat sebelah Jembatan Semanggi dan seberang kampus Atma Jaya. Tepatnya di Lt 7 gedung parkir BRI (tempat dulu gue parkir waktu masih di KPMG).

Image

Pilihannya adalah sbb = Ala carte diskon 30% dengan UOB; menu paket lunch 210k berempat atau 110k berdua; atau pilihan All U Can Eat dengan harga 79K++ per person. Karena hari itu kita berlima, dan makannya saat lunch, paling pas ya paket lunch. Kita pilih yang berdua 110k tapi 2 porsi, sehingga pilihan lebih beragam. Ada juga menu Lamien 35k buy one get one. Tapi yang ini bukan specialnya dia, jadi skip deh.

Paketnya adalah sebagai berikut:
A = sliced lamb, sayuran dan baso
B = sliced beef, sayuran dan seafood

Kedua menu itu sudah dipaket dengan pilihan minuman: Chinese tea (refill) atau 2 gelas Ice Lemon Tea (non-refill)

Pas nyampe sana, sama sekali belum rame. Hanya ada 2 - 3 meja yang terisi. Pengunjungnya rata rata chinese, yang ditilik dari logat bicaranya (source: Papa), kemungkinan besar native alias asli china. Pesan, panci besar pun dihidangkan di depan kita, dan menyalalah kompor untuk memanaskan sup, sambil menunggu dagingnya datang.

Image

Isi supnya cukup unik. Namanya half half. Half sup bening, half sup pedas (merah) yang bentuknya seperti Yin Yang. Dia mengclaim semua isi bumbunya adalah bahan yang tidak merugikan kesehatan dan dapat disantap, seperti bawang putih, ginseng, sejenis kiamboy, dan ada yang merah merah bumbu ciak po-nya orang Medan. Supnya aja udah tampak sangat menggoda.
Image
Ternyata paket lunch berdua itu isinya sama sekali tidak 'pelit'. Dagingnya cukup banyak, cukup banget untuk bikin kenyang lima orang :D Begitu datang diatas meja, langsung deh kita cemplung cemplungin tuh daging, sayur, bakso dan seafood. Sup pedasnya ngga main main, pedas beneran. Tapi sangat mantap dan dijamin bikin keringatan :)) Gue nyantap daging/sayur/bakso/seafood dari sup pedas, tapi untuk kuah sop, minumnya dari yang sup bening. Wah mantap deh, supnya manis banget :-bd

Image

Saran gue, sebaiknya pisahin antara daging domba dengan sapi. Sebab, begitu cemplung dan mateng, udah ngga ketahuan lagi mana yang beef dan lamb. Jadi pas, terakhir, baru kita kepikiran misahin. Dan terus terang yang lebih enak itu ternyata beef ... :p mungkin lidah orang Indo :p ngga terbiasa dengan daging domba.

Image

Baksonya juga renyah dan gurih banget.. begitu juga dengan seafoodnya walau size-nya rada pelit. Udangnya hanya 3 walaupun gede gede. Crab stick juga oke (pastinya ya), sehingga porsinya terasa dikiiit banget :p

Image

Ngga cuma yang 'berdaging' yang mantap, sayurannya pun mantap. Terutama wortel putihnya (lobak ya?), wah kalau lama nyemplungnya pas, semua aroma supnya meresap ke dalam lobak itu. Trus ada jamur yang panjang panjang (ngga tau namanya), sayur selada (?), jamur kuping (mu'er), tahu dan yang paling unik dan mantap = UBI. Ubinya manis banget. Terakhir terakhir, gue sampe 'menjala' sisa remah remah ubi :p Sayang sayuran nya ngga dilengkapi dengan kembang tahu (Fucu)

Wah, hampir 2 jam rasanya kita disana. Dari agak lengang, menjadi sangat ramai. Sampai tak ada meja kosong tersisa. Dan rata rata penikmatnya adalah expat asli dari Tiongkok. Ternyata mereka masih 'nyatu' dengan makanan aslinya :p Wangi aroma rempah pun memenuhi ruangan, ditambah suara suara berbahasa Mandarin, sejenak, terasa bukan seperti di negeri sendiri :) Hanya meja kita aja rasanya yang menggunakan bahasa Indonesia, itupun sesekali gue Papa dan Mama berbahasa 'dewa' ala orang Bangka :D

Image

Dengan kenikmatan yang poll gini, total yang kita bayar >250k sangatlah worthed. Apalagi bagi para expat itu. Paket lunch berdua yang 110k uang kita, ngga nyampe 100 perak uang mereka (dengan kurs RMB/yuan yang sekarang melangit ke Rp 1,400/RMB). Habis makan, semua puas, semua berkeringat :p Terutama Papa, dia puas banget, menurut pengakuannya sih lebih enak yang disini daripada yang pernah dia nikmati di China sana (waktu tur), entah di kota mana. Kalau menurut gue sih (bandingkan dengan yang gue santap di Nanning), kurang lebih sama, hanya saja disana gue dibayarin, sehingga bertambah nikmat lagi :inlove:

Image

Secara kata per kata, Xiao Fei Yang dapat diartikan sbb = Xiao = kecil, Fei = gemuk, Yang = kambing/domba. Dalam bahasa Mandarin, tidak dibedakan antara kambing dan domba. Namun dalam konteks ini, karena didahului oleh kata Fei (gemuk), maka asumsinya adalah domba (Sheep/Lamb = Mien Yang) dan bukan kambing (San Yang) yang umumnya lebih kurus. Dan menu specialnya memang lamb (domba) yang diiris sangat tipis.

Ini adalah chainstore yang sudah ada gerainya di hampir seluruh dunia. Mula mula berasal dari Mongol, dimana bangsa mongol memang gemar makan 'Huo Guo' (atau shabu2 bahasa Jepang/umum). Mongol adalah daerah dingin di Utara China, sehingga masyarakatnya gemar menyantap domba yang dicelupkan dalam sup panas dan pedas.

Di kota manapun di China akan sangat mudah dijumpai toko yang menyajikan 'sup panas masak sendiri ini'. Di Guilin gue pernah huo guo kepala ikan, di Guigang bahkan lebih unik lagi, namanya Juduji (baca: cutuci): usus babi dimasukkan dalam ayam dan direbus, sebagai kuah sopnya. Mantap. Ohya, dan di Guigang ada tiruan Little Sheep, namanya Little Lamb (see below picture) entah ada beda ngga antara sheep dengan lamb :-?? tanya ahli bahasa Inggris...

Image

Pulangnya, bukan AjNatz namanya kalo ngga pake narsis ria he he. Tapi diantara semua foto yang paling bagus adalah foto dimana Kelly terlihat 'ngga mau lepas' dengan Papa (kungkungnya Kelly) :)) Padahal biasanya Kelly itu paling takut sama Kungkungnya, lihat aja dia udah mewek sambil beringus ingus. Makanya Papa terlihat takut takut dengan Kelly :)) Bahkan sempat pose digendong Kungkungnya (bertiga sama Phophonya). Foto itu sampai gue gedein saking lucunya, kok dia bisa ya ngga takut pada saat itu? :)

Image

Ini penutup wisata kuliner sama Papa Mama Aj. Selain yang sudah ditulis disini, ada pula wisata (kuliner) lain oleh Papa Mama tapi ngga sama kita, melainkan sama Khioko diantaranya ke Bandung. Rabu lalu tanggal 22 April 2009, Papa Mama kembali ke Bangka, untuk datang 3 bulan lagi. Kelly udah bisa merangkak tuh waktu itu :)

Lihat foto foto di Xiao Fei Yang (BRI) sama Papa Mama dan Mama NAtz di sini
Xiao Fei Yang Nanning (2007) di sini
Little Lamb dan Juduji (Guigang) di sini
Huo Guo di Guilin di sini

1 komentar:

Anonim mengatakan...

Wah kebetulan rest little sheep lagi ada promo di www.diskonspesial.com tuh 20% utk all you can eat nya