1 Remunerasi yang Kurang Ajar
2 Atasan yang Tidak Bisa Dibantah
3 Jam Kerja yang Terlalu Straight
4 Temen Temen yang Nyebelin Banget
5 Laptop yang Bikin Males
6 Terlalu Banyak Traveling dan Kuliner
7 Traveling dan Kuliner Sampai ke LN
8 Download, Upload, Sign Up, Edit Profile dan Posting Blog
Gue bahas satu persatu ya:
Remunerasi yang Kurang Ajar

Belum lagi beasiswa penuh untuk anak karyawan (SD – SMA) yang bisa menduduki rangking 1 – 5 dan beasiswa tidak terbatas, jadi kalau setiap tahun juara, bisa sekolah gratis sampai lulus SMA, termasuk uang buku, seragam dll. Selain itu, medical juga unlimited, untuk karyawan, istri dan max 3 anak. Fasilitas parkir gratis, uang saku untuk international traveling (USD 20 per hari). Sehabis sebulan di China, gue bisa dapat tambahan uang sampai USD 500 atau ekuivalen (hampir) 5 juta rupiah !
Setiap kali ada tawaran pekerjaan dari luar, bisa pusing gara gara banding banding dengan annual package AKR, dan ujung ujungnya tawaran itu ditolak ! Remunerasi (remuneration) yang kurang ajar bukan?
Atasan yang Tidak Bisa Dibantah

Atasan langsung gue tak lain adalah Group CEO, owner dari AKR, pucuk pimpinan bahasa formalnya. Semua schedule audit, target, waktu pelaporan, staffing, reimbursement dan apalah itu, selalu harus tanda tangan beliau. Dan kalau sudah sampai di tangan beliau, beliau langsung mengambil bolpoin dari saku dan segera menggoreskan tandatangan. Kadang tanpa dilihat jelas isinya apa. So, dengan atasan seperti itu, apalagi yang mau gue bantah ?
Jam Kerja yang Terlalu Straight

Datang-pun sering lewat dari jam 8, dengan alasan klasik, Jakarta macet. Kalau Jakarta udah ngga macet, udah ngga usah kerja, soalnya pasti lagi libur lebaran :_P Kalo udah gitu, pulangnya harus tepat waktu, dengan alasan, sehari cuma boleh telat 1 kali, kalo datangnya udah telat, pulang ngga boleh telat lagi, straight banget kan ?
Teman teman yang Nyebelin Banget
Entah di mana lagi bisa ketemu temen temen kayak di AKR. Hancurrrr habis. Kalo nyela pake mulut doang, ngga pake mikir, apalagi pake perasaan. Teman teman yang sebenarnya, gue menyebutnya ‘true friendship’. Dimana gue bebas ngomong, nyela, dan bisa menjadi diri sendiri di depan setiap dari mereka. Gue masih inget dulu sore sore, ada aja yang ke tempat QA (nama dept gue) dan mulai deh curhat, sampai kita dijuluki Dept Curhat. Waktu gue resign mereka menghadiahi gue sebuah album foto berisi kenangan dan banyolan mereka. Emang Nyebelin Banget harus kehilangan teman teman seperti mereka. How can I say, Love them, Hate them...

Laptop yang Bikin Males

- Memory 1 GB
- Harddisk kapasitas 250 GB
- Bluetooth dan Infrared
- 5 in 1 memory card reader
- Finger print access
- Wireless internet alias wi-fi
- Integrated web cam
Selain itu, bentuknya yang compact (layer lebar 14”) berwarna abu abu, apik untuk dibawa kemana mana. Menjadikan gue lebih rajin nyari wi-fi gratisan :_P Dengan kapasitas harddisk nya yang 250 GB, gue bisa simpan ratusan lagu berformat MP3 disana. Belum lagi hasil jepretan gue sehabis jalan jalan. Ngga penuh penuh deh tuh harddisk he he. Memory-nya yang 1 GB membuat gue leluasa menginstall macem macem program tanpa membuat-nya lelet :_) Webcam-nya membuat chatting pake Yahoo Messenger makin asyik … Nah, kalo udah (pernah) punya laptop kayak gini, jadi males dikasih make laptop lain.
Terlalu Banyak Traveling dan Kuliner

Traveling dan Kuliner Sampai ke LN

Download, Upload, Sign Up, Edit Profile dan Posting Blog

Belum lagi dulu pas ngurus merit, atau urusan kartu kredit yang suka menyita waktu seharian, research on line barang barang (terutama elektronik) yang mau dibeli dll. Mengutip pernyataan seorang penyiar radio, “Kerjaan kantor jangan sampai di bawa ke rumah, kalau bisa, kerjaan rumah yang di bawa ke kantor” begitulah kira kira.
Kesimpulannya
Sebulan sudah gue meninggalkan AKR, kadang masih setengah ngga percaya. Dan sambil duduk di ruangan baru, posisi baru dan kantor baru, gue sering bertanya kenapa ya gue pindah dari AKR ??
Jawabannya: baca postingan berikutnya ! :_)
Important notes to this post (5 Nov 2009):
Ini adalah blog pribadi yg berisi pengalaman dan pendapat pribadi. Apa yg tertulis disini bisa jadi tidak mewakili keadaan yg sebenarnya (apabila berbeda). Perusahaan tempatnya bekerja, teman teman, bahkan keluarganya, apabila ada di dalam tulisan2 blog ini tidak diwakili oleh pendapat2 penulis yg bersifat pribadi. Benar blog ini berisi 'perjalanan hidup' si penulis yg kesemuanya adalah nyata. Namun 'hidup' selalu punya 2 sisi, enak, nikmat, nyaman dkk di satu sisi dan di sisi lain berdiri sakit, perih, sedih, kadang juga air mata. Tentu tidak semuanya ditampilkan di khalayak ramai (baca: blog ini). Ada sisi (enak maupun tidak enak) yg ingin penulis simpan untuk dirinya sendiri. Dan di sisi di mana penulis ingin tampilkan, kadang (bahkan sering) dramatisasi menjadi kebiasaan dalam bercerita, spt dongeng, agar cerita bertambah menarik. Contoh sederhana: kata kata maknyus apa bedanya dengan enak (dlm dunia kuliner)? Namun kalau kata2 'enak' melulu yg dipakai penulis, apa dia ngga (lambat laun) ditinggal pembacanya?
Sebagai orang yg hobi traveling, kuliner, musik, dan blogging (dan tidak hobi pekerjaan :p) penulis sangat jarang bahkan menghindari menulis tentang pekerjaannya. Biarlah semua orang (hanya) tau bahwa si penulis ini jalan jalan (dan makan makan) terus dibayarin kantor. Orang tidak perlu tau kalau dia juga stress, dicemberutin istri karena pulang malam (+ bawa pulang kerjaan), di hotel bukannya sauna malah nge-draft report, atau berkali kali batalin janji makan malam dengan teman di luar kota akibat kesibukan.
AKR adalah perusahaan yg hebat. Setelah satu tahun lebih saya meninggalkan perusahaan tsb, masih saya ikuti beritanya dan sering kali tanpa sengaja. Tanpa sengaja, karena begitu hebatnya dia menyita halaman bisnis di koran atau media elektronik (termasuk internet). Saya salut dan bangga pernah 3 tahun bekerja di perusahaan yg begitu visioner, berani mengambil resiko, dan menjadi pemain yang tangguh di bidangnya.
Lebih bangga lagi, karena saya pernah bergabung 'pasukan khusus' atau 'elite force' di sana. Bahu membahu bersama 2 rekan yg luar biasa, kami bekerja keras agar perusahaan jadi lebih disiplin, lebih terstandar, dan lebih berkualitas. Dari saya masuk sampai resign, mungkin sudah ratusan rekomendasi kita yang dijalankan yg membuat perusahaan menjadi lebih baik tentunya.
Saya bertrimakasih kepada bung Anom yang sudah memberi komentar. Komentar yang sangat biasa, tapi membuat saya sadar untuk membuat sebuah klarifikasi sebelum lebih banyak orang lagi membaca dan kemudian mendapat persepsi yg salah tentang perusahaan tempat saya pernah (dan masih) sangat bangga bekerja disana.