Asal muasal gue dipanggil Aj adalah dari kantor lama, ketika masih di KPMG. Nah disitu kalo bikin working paper (WP), harus pakai initial yang biasanya terdiri dari 3 huruf. Initial gue AJC dan biasa gue singkat Aj (dengan j huruf kecil). Itu memang sudah gue pake waktu bikin WP boong-boongan sewaktu kuliah audit.
Dari situlah, mulai dari Ita, Noel, dan Hartati, senior senior gue, memanggil gue Aj atau hanya “j”. Bahkan sampai Meida, Manager gue memanggil gue Aj, berentetlah ke Cecep dan kemudian ke Merry, Fika dan Cikita dan yang lain lain. Dan ketika group gue ditinggal Manager, orang2 menyebut group kita AJGP (AJ Group). Di KPMG jaman itu masing2 group ada 1 manager dan nama group itu disebut --GP, biasanya initial nama Managernya. Padahal jaman AJGP gue baru Semi-senior lho (tahun kedua) he he :P
Bahkan orang yang mengenal gue dari orang lain, dan junior junior di kantor, menyebut gue Aj. Misalnya dari Agus kecil (2 angkatan di bawah gue) yang manggil gue Aj, akhirnya temen-temen angkatan dia juga nyebut gue Aj. Aj sudah menjadi lebih ngetop dari Andi setelah 4 tahun di KPMG. Dan ketika orang2 yang mengenal gue dengan nama “Aj” sudah resign dan pindah ke kantor baru, dengan demikianlah nama Aj menyebar.
Di kantor yg baru juga begitu, pake initial juga, dan entah darimana, juga pada memanggil gue Aj. Mungkin karena mudah disebut, mudah diinget dan unik. Seperti SBY, yang menang Pilpres salah satunya karena namanya, SBY. Coba, mana bagus kalau misalnya kita punya presiden namanya MSP (Megawati Soekarno Putri), AR (Amin Rais) atau lebih lucu lagi AW (Abdurrahman Wahid). Itulah sebuah nama bisa mempengaruhi diri loe, bisa bikin elo ngetop, bahkan bisa jadi Presiden he he he, mungkin gue terlalu berlebihan kali ya…
Seperti yang sering gue bilang, "Aj jangan dilawan, diturutin Aj" he he he
Tidak ada komentar:
Posting Komentar