05 Oktober 2007

Bertemu Nat

Ini dia cerita yang paling pengen gue certain. Mungkin inilah alasan gue membuat blog ini. Bukan untuk dibaca khalayak ramai, bukan untuk narsis, bukan pamer kehidupan gue yg menurut gue terlalu datar dan biasa untuk dipamerkan, tapi untuk gue baca sendiri, untuk Nat, untuk kita 10, 20, 30 tahun ke depan dan buat anak-anak kita, syukur syukur cucu cucu kita. Karena jaman mereka pasti jaman computer, semua orang punya blog, buat mereka, supaya mereka tau asal usul-nya, kehidupan ibu bapaknya, ngkongnya, seperti gue pengeeeen banget tau kehidupan BoNyok gue, BoNyok mereka, what is like to live in their time. Bukan untuk dipamerkan, sehingga (mudah mudahan) lebih jujur dalam bertutur dan apa adanya. Kembali ke “Bertemu Nat”, harusnya judulnya ngga sependek itu, ini akan jadi kisah yang panjang, ketemu, ditolak, pacaran, merit, honeymoon dan punya anak… ups… yang terakhir belum.. pada saat nulis ini belum, planningnya tahun depan abis dari Medan (Maret 2008), begitu kan..? :)

Pertemuan gue dengan Nat sangatlah biasa, ngga ada cerita spektakuler seperti yang ditemuin dalam sinetron dan film film Korea. Kalau orang nanya, “dimana ketemu istri loe?”, dengan enteng gue jawab “di kantor lama”, trus orang akan bilang, “iya ya, biasanya jodoh kalo ngga di sekolah, ya di kantor, atau di Kampus atau di Greja.” Iya, ditempat itulah biasanya orang bertemu jodoh, ngga ada kisah spektakuler. Tapi tetep, ada sesuatu di balik kisah biasa itu, yang gue syukuri, yang gue rasakan “diatur” dan “mempertemukan” gue dengan Nat.

Gue masuk KPMG 1 tahun lebih dulu dari Nat. Tapi gue baru bener bener mengenal dia di tahun ke-3 gue di KPMG, bukan di tahun ke-2 pas dia masuk jadi Junior. Awal tahun ke-3 itu (buat Nat tahun ke-2), kebetulan, gue di group yang ngga ada managernya (AJGP – he he he), sehingga group gue yang terdiri dari gue, Cecep, Mery dan Fika, dimasukkan ke group lain. Dan entah kenapa mereka semua masuk group yang sama (SJGP – group-nya SheJin si bos, group enak), sedangkan gue semata wayang yang pindah ke TGGP (Tony Gunawan – relative lebih ngga enak ha ha). Pada saat itu emang TGGP kekurangan orang, cuma ada TG, Ove (spv), Melinda (S) dan Budi (SS) + 2 orang Junior baru (Elvira dan Ace). Kebetulan group si Nat juga bubar gara gara Lina (managernya) resign. Jadilah si Nat (yg waktu itu SS) dipindahkan ke group TG. Anehnya, juga dia semata wayang yang pindah ke group lain, bekas group Lina yang lain semua masuk group Tommy. Itulah awal pertemuan dengan Nat, yg diwarnai dengan kebetulan kebetulan. Tapi menurut Nat sendiri, bukan itu yg pertama… “Gw ptama ktemu Andi dilift GKBI (kayak film "Andai Dia Tahu aja ya, hehe)” –kutipan dari testi Nat di Frienster gue. hehe juga deh.

Assignment pertama
BSN adalah assignment pertama kita berdua. PT BSN medical Indonesia. Dulu di Kuningan, Gedung Bina Mulia II, satu gedung dengan Group Tempo Scan Pacific, seberangnya gedung Indofood, sebelahnya DepKes. Sekarang ngga disitu lagi, gue juga taunya barusan dari search di google, nanti gue posting juga deh disini. Yang gue inget dari assignment pertama ini adalah: bengong !!! Totally, 2 hari pertama disini pure ngga ngerjain apa apa. Nah lho, kok bisa. Begitulah. Client ini request kita masuk secepatnya, sementara data financial statements mereka sendiri belum siap. Alhasil, kita masuk ke klien dengan tanpa mengerjakan apa apa. Dan dasar waktu itu gue dan Nat baru kenal, kita masih saling jaim. Sama sama diem dan bengong. Menatapi computer masing masing dan sama sama tidak bekerja, tidak juga bicara, Nah LOH !! Sekarang, kalo inget kejadian itu suka sama sama ketawa. Ternyata kita dulu jaim juga ya wakakakakakkkkk…

Pernah juga sekali peristiwa, gue agak agak meriang, trus si Nat yg walk me to DepKes, cari klinik. soooo sweeeeetttttt
Pernah juga si Nat ikutan boncengan motor sama gue dari kantor ke BSN, pernah juga jalan di samping “kuburan Perancis” ke arah Ambasador, nyari taksi, pernah juga gue ninggalin motor di kantor trus pulang dengan Silver bird sama Nat karena hujan gede dan susah cari taxi, akhirnya pesen, apa aja mau asal bisa pulang hehehe. Dan itu kali pertama gue naik Silver bird, taxi segede itu isinya cuma gue dan Nat, hujan hujan dingin dingin empuk pula he he he

Granadi
Saking memorable-nya BSN, kita sampai kekeh mau merit di Granadi, gedung seberangnya. Selain tempatnya memang OK untuk tempat merit, ada tangga yang megah gitu, walaupun nuansa Jawa, lokasinya dekat sekali dengan pertama cinta kita mulai tumbuh, mulai bersemih cieh cieh… Sampai kita mau menyesuaikan tanggal merit sampai gedungnya available, waduh waduh… Itu sebelum kita liat gedung Angkasa Pura….

Jakarta International School
Assignment ke dua bersama Nat ngga kalah seru. JIS. Gue, Mel, Budi dan Nat. Perjalanan ke klien ini (lewat jl Panjang yang macet) ngga pernah tanpa canda tawa. Baru ketahuan di sini kalo Nat orangnya ruameee… Rame banget, semua berceloteh, even di klien. Padahal klien ini termasuk tough lho, klien tahun pertama, Yayasan pula, jarang kan ada klien yayasan. Owner bule pula, kita deal juga dengan beberapa expat juga kayak Guy Robinson (USA) dan Bu Becca (Philipino). Cuma Mel doang yang lumayan khawatir, kita kita mah kayak anak monyet lepas sangkar… Mungkin saat itu, kita semua sedang mengajukan surat resign, atau paling ngga sedang mencari cari yang lain.

Selepas itu, Mel dan Nat pergi ke Singapore berdua dlm rangka jalan jalan. Dari saat itu, kita selalu SMSan, sejak gue bilang: “Nat, di Singapore gue SMSin tiap hari ya” “bener ya…” bales si Nat. he he he.

Dan ketika Nat resign (1 tahun sebelum gue resign), kita telepon teleponan setiap malam. Gue bahkan membeli handphone CDMA supaya bisa terus komunikasi. Trully, ada kekhawatiran akan kehilangan pada waktu itu. Makanya, gimana caranya untuk keep contact.

Dari sejak itu, kita jalan aja seperti itu. 2 orang yang selalu bersama. Sampai orang bertanya “kapan sih lo orang jadian?” atau lebih parah “lo orang jadian ngga sih?” sampai ada yang “apa ya hubungannya 2 orang ini....mau nanya gak enak, gak nanya penasaran” – Ivana di http://www.geocities.com/aboth610/Aj_Nat_invitation

Tibalah saatnya kita serius melanjutkan hubungan ke jenjang berikutnya. Waktu itu gue baru aja keterima di kantor baru dan Nat masih di BIA (Salim Group). Apa yang kita lakukan pertama kali? Mencari tanggal baik. Sebenarnya gue ngga setuju, semua tanggal adalah baik, apalagi hari pernikahan kita, apa yang bisa membuat hari itu menjadi tidak baik? Wong di hari itu kita merit?? Tapi gue sadar, cinta, apalagi kehidupan pernikahan penuh dengan kompromi. Maka datanglah kita ke seorang pintar bernama Ahwa di Duta Mas, Angke sana.

Anaknya tujuh
Ternyata di sana bukan hanya dicarikan tanggal baik, tapi ada itung itungan peruntungan si tahun mendatang dengan hitung hitungan tanggal dan jam lahir segala. Percaya ngga percaya deh, soalnya dia ngga langsung kasih tau masa depan, namun dia confirm dulu, apakah masa lalu kita cocok dengan yang dia lihat dari tanggal dan jam lahir kita. Heran ya, apa ini berarti semua orang yang lahir di tanggal dan jam yang sama akan sama garis hidupnya? Walahhualam dah. Yang gue inget pesennya adalah: ngga boleh buka toko, ngga boleh simpen duit, harta jangan atas nama gue. Semua ini karena? Gue orangnya terlalu baik, mudah kasian, kalau orang minta, besar kemungkinan gue akan kasih. Nah lho, yg ini kena juga nih… Dan ada lagi nih “kabar baik” dia ke kita: Anaknya tujuh! Ketika Nat tanya anaknya bagusnya berapa. Tujuh?? My God! Trus apa kalau ngga tujuh ngga boleh, apakah harus 7, kurang boleh ngga?, Nat nanya. Dengan tegas dijawab “Buat apa kurang? Ini jadi semua kok anaknya!!” Waduh.

Juga tentang gue ternyata “ciong” dengan ortu gue. Nah lho?! Apaan lagi nih?? Itu artinya secara ilmu perbintangan (ngga tau deh hehehe, pokoknya secara ilmunya tuh orang pinter) gue tidak cocok dengan orangtua gue, bisa sial. Mungkin karena sio-nya ngga saling mendukung, saling musuhan. Ngga tau sih, gue sio Kuda, Papa Macan, dan Mama Kerbau, nah di mana letak ngga cocoknya gue blank. Pokoknya gue harus mencari orang tua angkat, dengan certain criteria. Begitulah bagaimana gue bisa berkerabat dengan Keni. Soalnya Bokapnya sio Monyet, sesuai criteria itu (gue lupa criteria apa aja). Waktu itu pake upacara segala lho. Di rumah Keni, kita bawa seperangkat barang untuk diberikan ke dia, juga mereka kasih kita beras, 2 mangkok nasi dan 2 pasang sumpit. Pake acara sembahyang hio ke leluhur segala lho. Pokoknya resmi, kita berkerabat.
Ternyata bukan gue doang lho yang begitu. Si Nat sendiri begitu. Ortu angkatnya adalah teman mama-nya yang anggota DPRD Banten hehe (Om Oenarta, salah... Papa Oenarta he he).

Tanggal yang sempurna
Setelah itu baru deh nyari tanggal yang baik. Kita prefer-nya September 2006. Waktu nanya2 itu kira kira bulan February 2006. Ada kira kira 8 bulan untuk persiapan. Ternyata Sabtu/Minggu sepanjang Sep 2006 sampai sebelum imlek 2007 (Feb) cuma ada 1 tanggal baik: 21 January 2007. The one and only and there’s no other !!!Pada saat itu kita belom panik. OK, kita bawa pulang tanggal itu dan mulai mencari. Mana gue agak cerewet lagi, maunya lokasi yang strategis, yang ngga nyusahin orang datang, biar yang dateng ruamee. Maunya cuma gedung yang di Sudirman, Thamrin, Kuningan, or paling jauh Gading – Sports Club (soalnya banyak yg udah familiar disini). Mulailah kita mensurvei. Tak kurang dari Hotel Mandarin Oriental (oh.. too high man...), Hotel Ciputra, Menara Bidakara, Gedung Telkom, Lemhanas, BBD, BDN Mandiri Syariah, Granadi, Dharma Wanita Kuningan, Sports Club Kelapa Gading, Angke Klp Gading, Gading Marina, Balai Samudra Kpl Gading, Golf Mediterania Pantai Indah Kapuk, Pantai Mutiara, Plaza Bapindo, Patra Jasa, Lion Air Gajah Mada, BTN Harmoni, sampai diskotik di basement Taman Ria Senayan pernah kita datengin, or at least telp. Ada 2 tempat lagi di Gading yang gue lupa namanya. 1-nya di apartemen gitu, half pool party. Satu lagi deket Balai Samudra, pool party ada, indoor ada.

Singkat cerita, ngga ada sreg. Entah itu tempatnya ngga sreg, harganya ngga sreg atau tempat dan harga udah sreg (Granadi), tapi tanggal segitu udah full-booked, sampai Feb 2007 or something. Kita sampai mau menyesuaikan tanggal merit dengan availability-nya Granadi. Maret 2007, ngga bisa, lagi masa prapaskah, jangan deh, masak lagi pemberkatan nikah, Yesus-nya ditutupin kain ungu gitu. Kayak ngga di-restui. OK, jadinya kita agree diundur April 2007, saking cintanya dengan itu gedung. Gedungnya beneran bagus, ada tangga gitu, samping tangga ada air mengalir. Di tangga itu bisa taroh lilin dan kelopak mawar dan bisa pajang kanvas juga disitu. Dalamnya megah deh, tinggi dan luas gitu. Sayang sih, di atasnya ada kayak bangku bangku seminar gitu, jadi dia 1 ½ tingkat gitu. Kembalilah kita ke Ahwa, nanya tanggal yang baik di April 2007 atau sesudahnya. “Jangan” begitu katanya, “Sebaiknya menikah sebelum Imlek, sehingga pas Imlek bisa ngumpul” Ohya? Ngga apa apa deh, soalnya gedungnya ngga dapet, ngumpulnya tahun depan lagi aja. “Ngga bisa” Bisa-in deh, apa yang harus kita lakukan agar bisa? “Ngga ada, TUNGSU-nya belum ada” WHAT?? Ternyata...

TUNGSU itu semacam buku pegangan, yang menjelaskan hari baik dan buruk untuk pernikahan, pindah rumah, interview kerja, sign kontrak, melamar, dll. Sebenarnya ada beberapa hari baik untuk menikah, tapi ngga segampang itu. Masih harus melihat sio pasangan, dan sio kedua pasang orang tua, apakah “ciong” atau ngga. Karena masing masing hari ada sio yang baik dan sio yang “ciong”. Begitulah, you can’t help it, you can’t fight it. Begitulah tradisi China yang ngga bisa lo jelasin, apalagi lo lawan. Dan Tungsu ini terbitnya periodik per tahun imlek. Jadi pada waktu itu (bulan Maret or April 2006) belum terbit untuk next tahun imlek. Baru terbit di bulan Agustus gitu deh. Wah, kalau nunggu buku itu terbit, ngga dapet lagi deh merit bulan April 2007. Mau diundur sampe kapan??? Mulai deh kita panik, sampai keliling nyari buku Tung Su itu, search di internet, sampai dapet rumus untuk menghitung sendiri pake excel. Kita bahkan akhirnya booking sembarang tanggal di Maret (sebelum prapaskah) dan April (setelah paskah).

Angkasa Pura
Mulai agak agak patah semangat, kita kembali hunting gedung yang available. Ada 1 sih yang lumayan sreg, soalnya pas tes food enak banget, dan marketingnya juga OK. Tempatnya di Menara BTN (harmoni situ). Sayangnya tempat pestanya yang kurang OK. Tapi tanggalnya available, sebab 1 hari dia gelar 3 pesta, jam 11 siang, jam 3 sore dan jam 7 malam. Kebetulan 3 3 nya masih kosong. Emang kayaknya ini last choice-nya orang orang, termasuk kita ha ha ha (kasian deh). Sampai 3 kali kita dateng ke sana untuk test food (abis enak sih ehehehe). Terakhir sama mama-nya Nat, marketingnya udah berharap banget kita DP pada hari itu. Tapi entah kenapa kata hati belum sreg juga. Banyak kekurangannya sih, spt: masuk gedungnya gelap, dari parkir ke tempat pesta agak agak jorok, pokoknya jauh dari unsur mewah. Tempat pestanya pun begitu, karpetnya udah lama dan kodol, juga ngga luas, berbagi dengan 2 pasangan sebelumnya lagi. Cuma makanan dan pelayanannya doang yang berkesan. Nah ditengah tengah kebingungan gue itulah, kita ditawarin sama marketingnya ke Angkasa Pura. Mereka punya akses ke sana, soalnya mereka salah satu rekanan untuk cathering di sana. Saat itu gue sama sekali ngga minat, soalnya lokasinya di Kemayoran dan ngga begitu banyak yang tau. Tapi mama-nya Nat saranin untuk ke sana, soalnya banyak yang bilang di sana bagus. Akhirnya meluncurlah kita ke sana setelah minta alamat dan petunjuk jalan dari si marketing.

Where do I sign?
Sampai di sana, ternyata WAH banget, megah, tinggi, luas, megah, lega ngga ada tiang tiang yang mengganggu, pelaminan luas, megah, ada tangga menuju ke atas yang bisa dihias, ruang keluarga yang luas (bisa buat tepai), POKONYA MEGAH. (Berapa kali gue sebut megah he he he). Gue langsung bilang “where do I sign?” gue langsung sreg banget dan jatuh cinta sama gedung ini.

Tapi kisah pencarian ngga segampang itu. Kembali ke masalah tanggal. Gedung memang udah sreg, tapi emang tanggalnya ada? Ternyata bener, tanggalnya ngga ada. Tanggal 21 January 2007 sudah booked. What do we do? Tetep kita masukin nama, in case orang yang booking mundur. Mama Nat ngga kehilangan akal. Beliau menghubungi cathering yang dipake orang tersebut untuk acara dia 21 Jan 2007 itu. Sanjaya Cathering. Ternyata oh ternyata, orang yang booking mundur !!! Jadi sebenarnya tanggal itu kosong, tapi udah kebooking sama Sanjaya Cathering. Sanjaya Cathering tinggal nyari orang lain buat ngisi yang mundur, dan masuklah gue dan Nat mengisi kekosongan tersebut. Jadi juga kita menikah tanggal 21 January 2007. Tanggal yang keramat, tanggal yang membawa semua kerepotan di atas, hanya karena satu tanggal, mudah mudahan hari H akan menjadi tanggal yang sempurna.

Kita deal Sanjaya/Angkasa Pura sekitaran April or May 2006, meanwhile kita juga survey survey yang lain, baju penganten, foto video liputan, indoor outdoor, kue pengantin, kartu undangan, dekor pelaminan, cincin kawin, juga cathering. Tapi yang terakhir ini terikat, karena bookingan 21 Jan 2007 a/n Sanjaya Cathering, ngga mungkin berubah/nyari yang lain.

SIGA Bridal
Yang lain sih relatively mulus ya, kayak baju pengantin, ngga ada masalah. Kita deal langsung pada hari itu juga dengan SIGA, padahal belum survey yang lain. Karena udah pernah tau dari Mel, dan juga dari internet, SIGA ini lagi naik daun. Apalagi disana, dealnya langsung sama tangan kanan bos, si Yuliana Thamrin. Dan tau ngga ini siapa? Junior yang pernah bantuin gue waktu audit Meiwa tahun 2003, ex KPMG juga he he. Dia ini angkatan di bawah Nat. Makanya dia OK lah sama kita. Menurut kita sih dealnya kita udah OK. Akhirnya kita ngambil foto Indoor juga sama dia (satu paket). Cuma itu doang deh kayaknya. Outdoor waktu itu kita decide untuk ngga. Foto dan Vidoe liputan kita ngga pake dia, soalnya waktu itu dia belum digital, masih cuci di kertas 4R tempel di album gitu. Ngga eksklusif banget. Ohya, kita deal ini sebelum tanggal meritnya fixed lho. Jadi cuma bilang January 2007, belum ada tanggal. Si Yuyu (marketing) bilang gini, “pokoknya jangan tanggal 14 January ya.” Iya 14 Jan 07 itu hari menikah nasional, ngga tau deh, katanya itu tanggal bagus banget.

Indofoto
Foto dan Video liputan kita dapet secara “ngga sengaja”. Nama Indofoto, si Nat denger aja langsung menghindar, ngga tau kenapa. “Indo sih, In ni jen banget.” Begitulah, waktu ke JHCC liat pemeran juga gitu, “kenapa sih ngga mau Indofoto, ayolah kita liat liat dulu”. Di sana udah survey beberapa dan mahal mahal, ada juga yang murah kayak lipkiss gitu tapi ajubileh hasilnya. Dari iseng itulah, kita mintanya yang tinggi, yang rada ngga mungkin. Kayak foto video liputan 4 juta dapet 2 kanvas dan bonus candid. Kekeh dia ngga ngasih, kita juga kekeh ngga mau. Akhirnya kita tinggal dan jalan nyari yang lain. Udah ngga mikirin lagi, pas udah mau pulang, lagi ke toilet dulu. Eh, si Indofoto-nya SMS, intinya OK semua yang kita mau dikasih. Ha? Mau ngga nih? Kita-nya yang jadi ragu ragu. Akhirnya kita balik lagi ke stand-nya padahal udah dikit lagi mau pulang. Kalo udah di parkiran sih kemungkinan besar ngga balik lagi. Nah, balik ke sana, sama Ngko-nya ditawarin macem macem, sebab, keliatannya 4 juta dapet segitu dia rugi deh. Trus kita ditawarin foto outdoor, padahal kita tuh awalnya ngga mau lho, makanya kita rajin foto ke Ancol, Anyer atau di Bali. Maksudnya sih foto outdoor sendiri aja, menghemat biaya merit he he he. Tapi rayuan si Ngko-nya maut juga. “Ini sekali seumur hidup lho, udah murah, ngga usah mikir lagi, & bla bla bla.” Kita ditawarin outdoor pulau bidadari 2 juta. OK, deal. Setelah hari itu, si Nat survey survey yang lain terus, dan memang kita udah murah, not a bad deal at all.

Pelangi Cake
Ini ceritanya lain lagi. Kita cuma pernah tanya tanya di Libra cake yang ajubileh harganya mahal. Suatu hari lagi jalan jalan di mal deket rumah (Mal Matahari Daan Mogot), lagi ada stand Pelangi Cake, jualan kue ulang tahun gitu. Yang jaga mas mas ngga semangat gitu. Lagi ada diskon 25% lho. Dan rata rata kue-nya ngga mahal. Yang 5 tingkat aja cuma sejuta. Diskon jadi cuma 750 ribu. Wah murah nih, kita langsung mau deal tanpa ba bi bu. Ternyata, for some reason, dia ngga bisa bikinin nota hari itu juga. Dia usul, dealnya di pameran JHCC aja. OK, kebetulan kita juga mau kesana kok. Namanya mas Deddy, kita pikir dia ini cuma cecere, makanya dealnya nanti di JHCC aja sama yang tinggian. Ternyata sampe JHCC, dialah yang paling tinggi, yang bisa ngasih macem macem. He he he ngga nyangka, dengan tampangnya yang mas mas itu loh hehe.
Pada saat itu juga kita deal tanpa ba bi bu. Bayar DP, pulang. Ternyata, pas referin ke Chipie dan dia udah deal, baru tau kita ada yang kurang, kue mingle ! Buru buru deh kita cari mas Deddy dan deal ulang. + 50 ribu untuk 30 potong kue lapis mentega dalam kemasan cantik.

Lain Lain
Dekor pelaminan, Lily-Vicky, Ps Baru. Ini dia nih yang paling nyebelin. Kita ini pilih dekornya yang ketelatan. Jadinya cuma ada dia yang available. Gak papalah. Bagus juga kok dekornya, tapi pas kita bilang ke nci-nya “ci, bagus dekornya” dia jawab “ngga kok biasa aja” NYEBELIIIIINNNNN. Dia ketus banget sama kita gara gara kita se-sen pun ngga mau nambah dari harga paket dari Sanjaya,, malah minta macem macem lagi he he. Tapi dapet juga kok, + 750 ribu kita minta wedding gate 4 kaki yang ditengah tengah itu loh, buat wedding dance, 15 tangkai mawar buat mingle dan dekor kamar pengantin (dipinjamkan). Nah, yg terakhir ini, karena dia lupa minta DP 250 ribu. Bunganya kita embat aja, abis pelit dan jutek sih orangnya. Juga kita ngga minta wedding bell tapi dikasih juga he he..

Cincin Kawin, Frank & Co., Mal Klp Gading III, 4,32 juta membengkak dari budget. Tapi modelnya kita suka. Gue namain “dua tangan menggenggam keabadian”.
Hand Bouquet, Pak Asep Rawa Belong, 350 ribu. Pak Asep ini SE lho, makanya orangnya smart dan enak banget nego-nya pelayanannya pun memuaskan. Bunganya Rose Belanda, warna putih kehijau hijauan. Sebenarnya kita juga pesen baby rose untuk hiasan rambut. Tapi pas dilihat sama orang SIGA (Jucy), dia langsung tolak, bukan apa apa, karena bunganya itu terlalu kecil, ngga bisa buat hiasan. Dan Pak Asep dengan baik menerima, memang bunganya kurang bagus, dan ngga apa apa kita ngga ambil.
MC + Entertainment, David Ryandi (D5), dapet mini orchestra, 2 singer, piano baby grand, saxophone, biola dan bas gitar.

Invitation Card, Adhi Karya. Ini bukan percetakan undangan lho. Dia ini percetakan untuk brosur hotel Mulia, Alila dll. Tapi pelayanannya bagus. Harganya juga OK banget. Tadinya mau bikin sama temen-nya Nat – Tony & Merry, untung belum deal apapun dan belum DP. Si Tony ini ngga jelas keberadaannya.

Souvenir, Nana Collection, Mangga Dua. Murah Meriah. Gantungan kunci yang bening yang ada gbr love atau bunga di dalamnya. Kiri kanan-nya di sablon AJ love Nat 21 Jan 2007. Just that simple. Nana ini (Nataly) temen kuliah gue di Untar, tepatnya murid gue di Lab Advance accounting, tapi dia malah angkatan 96, setahun lebih tua dari gue.

Wedding vehicle, Ci Bieke. Deal-nya hanya lewat SMS lho !

Baju Ortu, Melia Emy, Mangga Dua. Design dari dia, kita tinggal pilih dan minta dijahitin.

Baju Penerima Angpao, MJ (Maju Jaya), Mangga Dua. www.bajupesta.com Baru baru ini dia buka cabang deket rumah di Daan Mogot Baru, bukan dari dulu.

Dekor dan Koor Gereja, dekornya Bu Santi, koornya Pak Ricky. Ternyata mereka ini suami istri. Gue taunya pas mau telepon Bu Santi, yang angkat Pak Ricky. Dia gini “oh Andi..” dalam hati gue sok kenal amat ni orang, kayak tau gue siapa. Tapi denger denger suaranya kok kayaknya kenal ya.. “oh.. ini Pak Ricky, yang koor ya?” he he he. Koornya bagus lho, gue sampe mau ikut koornya, tapi sampe sekarang ngga kesampean he he. Dekornya juga bagus, sesuai permintaan kita, dibanyakin nuansa hijau.

Gubukan Pempek dari Pempek Wong Kito, Citra I. Gubukan Lumpia Kulit Tahu dari Today Restaurant (pak Naga), Tanjung Duren, langganan kita tuh he he.

Dan ohya, Greja-nya tentu Greja Trinitas kita tercinta he he. Letaknya di Cengkarang, memang ini paroki kita. Kalau bukan kita yang merit di paroki kita siapa lagi he he. Sebenarnya karena repot juga sih ngurus di Gereja lain.

Hal hal lain mengenai merit kita
Panitia seksi sibuk Keni

Pengapit pria Verdi Surjadi (Toge)
Pengapit wanita Ken Ken (adeknya Keni, sodara sendiri he he)
Saksi di Greja Roy Darmawan (temen kantor) dan Helen Verawati
Penerima Angpao Yuvica Dewi, Then Tjuyun, Sophiana Barus dan Lily Stevani (temen kantor)
Fotographer dadakan Darwin Lesmana (temen kantor)
Cameraman dadakan Nancy Puspitasari (Shbt Kcl - SRK 68 '97)
Untuk merit ini gue melangkahi 3 cici. Cece (Anik/Meisia), Lily dan YinHa. Yang 2 terakhir ini cici angkat dari bokap angkat, bokapnya Keni. Semuanya masing masing dapet gunting dan sebuah cincin felice (belinya waktu felice diskon di hotel borobudur, 1 pcs bisa 100 - 300 ribu doang, tapi kita borongnya lumayan gila, sampe habis 2.5 juta he he). Ken Ken juga dapet. Kalo Cece + 1 gaun pesta.
Untuk antar jemput para penerima tamu dan mengantar mereka ke Salon (Yopi Salon, Tanjung Duren), Pak Masyuni (Mahzuni – sopir yg paling baik dan ngocol).
Gue nyanyiin “Never gonna let you down (Surface)” untuk prosesi masuk menyambut Nat. Wedding dance – “Somewhere over the rainbow” gara gara Katerine McPhee nyanyi ini di final American Idol tahun 2006. Nanti gue upload lagu lagu merit + lyricnya di www.ajnatz.multiply.com deh.

Dan tibalah hari yang di nanti nanti itu. Hari yang di mana semua effort kita selama satu tahun terakhir ini tercermin. Acara akbar. Yang setelah semuanya berakhir, rasanya lega banget. Tapi itu merupakan the happiest day in my life. Kalau boleh mengulangi, gue mau mengulangi persis seperti itu. Hari itu memang hari-nya gue dan Nat. Semua tertuju ke kita dan untuk kita. Semua-nya senyum, bahagia, ikut khawatir, cemas dan ikut terharu. Dan memang tanggal yang telah dipilih ngga salah. Hari itu bener bener ngga hujan setelah hari hari sebelumnya dan setelahnya diguyur hujan lebat. Gue inget Papa sempet memohon ke langit pas pagi pagi menjelang acara, he he Papa ada ada aja. Dan hari itu beneran semua berjalan lancar banget. Semua lengkap. Semua perfect. Benar benar Hari yang Sempurna... Dan itulah awal dari AJNATZ, the ordinary journey.. blog ini didedikasikan untuk ini.

3 komentar:

Elisda Arviaty mengatakan...

seneng liat weddingnya,
aku minta tlg dong kalo ada kenalan atau saudara AJNATZ yg mau over DP Gedung Granadi dan Patra. Adikku mau nikah di bulan November 2008, maunya sih Minggu malam. Tolong ya, informasikan ke Evi 081328009492 atau Devi 08129977975
thanks ya

Selamat...

Aj_Natz mengatakan...

Mba Elisda, thanks udah mampir ke blog kita. Kalau memang ada info nanti kita kabarin.

health mengatakan...

wah.. kelihatannya seru juga ya weddingnuya