Kali ini tugas gue dekat sekali dengan jantung kota Surabaya. Rungkut hanya berjarak 30 menit ke Tunjungan, misalnya, sehingga membuka lebih banyak pilihan hotel. Dari Narita *** sampai Grand Hyatt Surabaya ***** Tapi, ada satu yang gue amat sangat tertarik, a brand new hotel di tempat hang out ter-gress di kota Surabaya. TS Suite berada persis di salah satu sisi Surabaya Town Square (Sutos), pilihan tempat hang out terbaru anak muda Surabaya, yang berlokasi di Jalan Hayam Wuruk No 6, Surabaya.
Maka hari itu gue sibuk mencari no telepon, web site dan bahkan travel agent yang menjual voucher hotel TS Suite dengan harga miring. Gue mendapati representative mereka di Jakarta menawarkan harga IDR 680,000 net per malam, yang membuat gue tambah semangat mencari voucher hotel dari travel agent yang biasanya lebih murah dari published rate. Tapi agak mengecewakan karena beberapa travel agent sama sekali belum bekerja sama dengan TS, dan kalaupun ada, harganya tidak miring alias sami mawon bodo wae. Travel agen besar seperti Bayu Buana dan Raja Kamar (bobobobo.com) menawarkan harga yang sama. Indo Sentosa Tour asal Surabaya bahkan menawarkan Rp 690,000 per malam. Sangat mengecewakan.
Tak hilang akal gue mencoba menyurati mereka lewat situs resminya www.tssuites.com yang tersambung dengan tssuites@townsquare.co.id, walaupun gue merasa tidak akan ditanggapi dengan cepat. Namun, diluar dugaan, siang itu juga, gue menerima telepon dari salah seorang staff mereka bernama Audilla. Dengan suara yang amat merdu, staff marketing itu menanyakan apakah saya sudah terima fax quotation dari mereka. Gue agak kaget, karena gue merasa tidak mencantumkan nomor fax di e-mail gue, dan telepon? Bagaimana mereka bisa telepon kalau gue tidak memberi mereka nomor telepon?
Diakui Audilla, pihak TS tidak kehilangan akal. Dia mencari sendiri tentang company gue ke situs internet. Hmm, gue memang mencantumkan nama perusahaan dan sedikit promosi bahwa company gue punya cabang dan beberapa anak perusahaan di Surabaya dan sekitarnya, dengan harapan, bisa dapet rate yang lebih miring.
Fax-nya di-signed oleh Sales Manager mereka, dan Ibu Diah Wulandari sendiri, sang manager –yang tadinya gue kira just another marketing, yang langsung menelepon gue secara pribadi menanyakan apakah gue sudah terima fax-nya dan apakah sudah decide. Gue memang sudah menerima fax-nya dan tawaran mereka lumayan bagus, tapi harus gue akui still not good enough mengingat budget company gue masih jauh :_P Gue bilang ke mereka untuk pikir pikir dulu dan akan menghubungi mereka kalau gue OK.
Sorenya, bahkan otoritas lebih tinggi yang menyurati gue lewat e-mail, GM-nya sendiri, M Isa Ismail Rauf. Disertai dengan quotation dan, kali ini, dengan draft contract sekalian. Gue baru tau, ternyata published rate-nya adalah Rp 980,000++ semalam, dan Rp 680,000 net adalah harga perkenalan. Pantas saja, travel agen yang biasanya bisa menjual harga miring bahkan ada yang melebihi harga tersebut. Kali ini, gue membalas e-mail Pak Isa dengan jujur.
“Terimakasih atas tanggapan dan quotationnya. Sayang sekali rate-nya belum memenuhi budget di dept saya.”
Gue memang tidak jadi menginap di hotel ini dan akhirnya mengambil 4 malam pertama bersama Mercure Grand Mirama (Buffet Universe-nya berkesan sekali) dan 4 malam terakhir di Novotel (tempat sekarang gue menulis blog ini, free wi-fi dengan kecepatan akses yang mengesankan). Lalu, darimana gue mendapat kesan “ramah tamah” nya hotel ini? Ceritanya belum berakhir di sini :_)
Minggu lalu, tepatnya hari Kamis 12 June 2008, karena penasaran dengan tempat hang-out baru, Sutos, gue sempatkan diri untuk melihat lihat ke sana. Dengan taxi dari Mercure di jalan Darmo, argonya ngga nyampe Rp 10,000! Sampai di Sutos, kaki ini rasanya terbawa secara spontan untuk melangkah ke lobby TS Suite, awalnya hanya untuk memenuhi rasa penasaran.
Tak disangka, di dalam, langsung disambut salah satu staff front desk mereka, Marina. Karena, tidak seperti hotel lainnya, yang lobby-nya luas dan banyak sofa tempat duduk duduk orang orang yang saling tidak mengenal, lobby hotel yang mengaku bintang 5 ini sungguh teramat sempit. Dan seperti staff sebelumnya, Marina kembali menawarkan rate yang sama, Rp 680,000 net per night. Yang tidak diduga adalah dia, dengan ramah, menawarkan untuk melihat lihat ke dalam kamar executive suite mereka. Mungkin karena gue sedikit menyinggung tentang telepon dan e-mail dari Manager dan General Manager mereka. Tentu, gue ngga menyia-nyiakan kesempatan untuk bahkan lebih memenuhi rasa penasaran gue yang terlanjur besar.
Sebuah boutique hotel, adalah kata yang tepat untuk menggambarkan kesan pertama ketika gue melangkah masuk ke kamar executive di lantai 7 tersebut. Sebuah lukisan abstrak modern bernuansa merah menghidupkan suasana kamarnya tertata apik. Sebuah bath-tub ukuran jumbo bernuansa minimalis terletak tak lebih dari 2 meter dari ranjang ukuran extra king. Memang tidak ada dinding pemisah antara bed dengan bath room. Tempat shower dan tempat pup dipisahkan oleh dinding dari susunan batu alam dan masing masing memiliki sebuah pintu kaca yang menggunakan blurred glass. Dengan posisi bath-tub seperti itu, tamu bisa leluasa menonton channel TV internasional dari LCD TV ukuran besar (mungkin 36’ atau 42’) sambil merasakan nikmatnya berendam di air hangat.
On the way kembali ke lobby, Marina menjelaskan bahwa selama masa promosi ini ada beberapa keuntungan lain untuk tamu, yaitu complimentary akses internet kecepatan tinggi (256 kbps) dan complimentary mini bar. Artinya bisa nge-net sepuasnya dan menghabiskan mini bar tanpa khawatir dikenakan charge lebih. Juga terdapat lounge di lantai 2 yang merupakan smoking lounge bagi teman teman yang terlanjur kecanduan nikotin.
Yang mengejutkan adalah, untuk breakfast, karena mereka tidak punya restaurant sendiri, makanan dipesankan langsung dari Fish & Co yang kebetulan berlokasi di Sutos. Untuk Room service pun demikian, makanan bisa didatangkan dari semua resto yang menjadi tenant Sutos dengan tidak dikenakan biaya tambahan atau free of service charge. Kekurangannya adalah, tidak tersedia room service 24 jam, mengingat resto resto tersebut tutup jam 11 malam di weekdays dan jam 2 pagi Jumat Sabtu dan Minggu. Satu hal lagi yang benar benar a pitty adalah, mereka ngga punya dan ngga berencana untuk punya kolam renang. Katanya sih, mereka lebih mengutamakan gym dan spa, sebab biasanya exmud yang super sibuk, lebih memilih untuk work out atau relax di spa daripada berenang. Ada benarnya juga, terbukti hotel hotel yang served business guest, biasanya kolam renangnya mubajir, gede tapi kosong melompong.
Walaupun gue tidak jadi menginap di sana, gue merasakan perasaan welcome yang sangat nyaman. TS Suite dan Sutos (Townsquare) adalah bagian dari jaringan bisnis Core Hospitality International yang bermarkas di Amerika Serikat(http://corehospitalityinternational.blogspot.com). Mengikuti (dan meniru) sukses sang “kakak”, Citos (Cilandak Town Square) yang menjadi salah satu tempat hang out favorite warga muda Jakarta. Townsquare menawarkan tempat hang out yang relax dengan tempat tempat makan yang berkonsep café dan resto jalanan. Disana sudah bergabung merchant merchant top di antaranya XXI (cineplex) , Inul Fiesta (karaoke), Fish & Co, Izzi, XO Suki, J-Co donut, dan Giordano.
Executive Suite; published rate Rp. 980.000,- ++ special rate Rp. 680.000,- net
Family Suite; published rate Rp. 1.630.000,- ++ special rate Rp. 1.330.000,- net
CEO Suite; published rate Rp. 2.030.000,- ++ special rate Rp. 1.730.000,- net
CORPORATE BENEFITS
> Complimentary welcome drink > Complimentary Mini bar
> Complimentary breakfast for 1 or 2 pax > Complimentary high speed internet access
Thanks for Marina, Audilla, Ms. Diah Wulandari and Mr. M Isa Ismail RAUF for the super hospitality. Visit them at www.tssuites.com or e-mail tssuites@townsquare.co.id.
2 komentar:
Terima Kasih Info dan review TS Suites is HEEELnya ya.. keren dan lengkap.. jangan lupa mampir ke blog aku dan beri komentar,,, :)
Posting Komentar