Baru aja beberapa saat yang lalu gue pernah bergumam, hmm.. Dunkin' Donuts ini kalau di kasih hotspot pasti jadi rame. Soalnya setiap kali lewat Dunkin' Donuts di manapun, selalu sepi pengunjung. Padahal donatnya, dibanding J-Co atau Krispy Creme yang kemanisan, terus terang Dunkin' jauh lebih enak. Dan Chocolate-nya juga one of my favorite drinks. Tempatnya pun cozy sebagai tempat hang-out anak muda. Ada sofa ada music, dan di beberapa gerainya bahkan ada taman outdoor yang nyaman banget buat bersantai. Yang kurang hanya Free HOT SPOT.
Pemikiran gue rupanya sejalan dengan pikiran management Dunkin'. Baru baru ini, 2 gerainya di lokasi yang cukup strategis, diberi fasilitas free hotspot, yaitu di Dunkin' Harmoni (Batu Ceper, Jalan Gajah Mada) dan di Kemakmuran (seberang tempat kursus Mandarin gue).
Sabtu siang kemaren, kebetulan habis kursus, gue nungguin Nat yang lagi stok opname sampai sore. Ya udah, TravelMate 4720 gue, gue bawa serta. Dengan modal segelas Cappucino Colatta, mulailah gue ber-browsing ria. Disitu juga gue memulai tulisan ini. Namun, ada satu kekurangannya. Yaitu, entah disengaja atau tidak oleh pihak management, tidak ada satupun tempat untuk nyolok listrik (steker). Artinya, free internet hanya bisa seumur batere laptop. Untuk laptop baru seperti Travelmate gue masih bisa bertahan 3 jam lebih, kalau batere laptop sudah rusak, mendingan jangan dateng :_P
Gue jadi teringat salah satu istilah untuk 'pencari wifi gratis', dari blog sebelah, 'Cocacola Anget' istilahnya. Maksudnya, pesan 1 minuman Cocacola (biasanya dingin/pake es), browsing berjam jam, sampai minuman tersebut menjadi panas kena sembur hawa panas dari laptop. Tapi tidak disini, Capuccino Colatta gue masih dingin dan berembun. Esnya pun masih padat. Sempet nanya juga sih ke mas mas yang jaga, ada ngga tempat nyolok. Mas-nya nyengir, "ngga ada" mungkin udah sering mendapat pertanyaan yang sama dari pengunjung seperti gue ini.
Ya, apa boleh buat. Cabut lah gue dari tempat itu. Kalau dihitung cost-nya, 3.5 jam browsing 'gratis' bisa habis Rp 35,000 sama parkir. huh, berarti satu jam Rp 10,000 ya? Sangat tergantung dari minuman/makanan yang dipesan sih. Dan tujuan utamanya apa? Makan/minum atau browsing aja? Kalau gue sih cuma browsing aja + killing time. Worthed lah...
Dari situ gue lanjut ke tempat lain, masih ada 2 jam lebih, pikir gue. Natz pulang sekitar jam 5. Waktu baru menunjukkan pk. 2.30 sore. Gue teringat 1 resto dekat kantor Natz yang juga menyediakan wifi gratis, Super Kitchen. Resto yang berada tepat di sebelah hotel Red Top di Jalan Pecenongan ini. Sebelum masuk menenteng laptop, gue make sure dulu, ada tempat buat nyolok ngga nih. Soalnya batere gue bener bener pada titik merah, ngga mungkin jalan tanpa colokan listrik. Ternyata ada.
Masuklah gue dengan Travelmate. Duduk, nyolok, pesan minum kedondong kiamboy dan lumpia kulit tahu. Sebenarnya masih kenyang, soalnya baru makan siang sama Natz di Pondok Laguna, yang juga ngga jauh jauh dari situ. Tapi dinsum-nya Super Kitchen memang menggoda :_P Setelah wireless network found, di click, ditunggu lama, ternyata ngga bisa ter-conect. Muncul tulisan ini: 'limited or no conectivity'. Sayangnya ngga ada yang cukup mengerti tentang hal ini disana, semua staff-nya kebingungan. Yang gue salut adalah, mereka berusaha untuk men-solved problem gue. Problem mereka sih sebenarnya. Sampai telepon providernya segala, tetep ngga bisa. Ya sudahlah, memang sangat jarang mereka menemui pelanggan yang berwifi ria di sini. Hari itu, cuma gue sendiri yang minta wifi. Mungkin hari hari sebelumnya juga ngga ada. Memang segmen-nya bukan pembrowser gratis, tapi resto keluarga. Aneh juga mereka kok sediakan wifi gratis. Ngga menarik bagi pelanggannya sama sekali.
Begitulah, disana kira kira 2 jam tidak jadi browsing ria. Hanya nulis nulis aja dan liat liat foto assignment Lampung. Sampai Natz pulang jam 5.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar